Pada akhir 1990-an, keluarga Houthi di utara Yaman membentuk gerakan kebangkitan agama yang melibatkan sekte Islam Zaydi Syiah, yang pernah memerintah Yaman tetapi wilayah utaranya terpinggirkan.
Ketika gesekan dengan pemerintah tumbuh, mereka bertempur dalam serangkaian perang gerilya dengan tentara nasional dan konflik perbatasan singkat dengan Arab Saudi. Mereka membangun hubungan dengan Iran, tetapi tidak jelas seberapa dalam hubungan berlangsung.
Ratusan pendukung gerakan Houthi dan mantan Presiden Ali Abdullah Saleh berkumpul saat memperingatai dua tahun intervensi militer koalisi Saudi di Sanaa, Yaman, 26 Maret 2017. Perang telah menewaskan sedikitnya 4.773 warga sipil dan melukai lebih dari 8.000. REUTERS/Khaled Abdullah
Sejak merebut ibu kota, Sanaa, pada 2014, Houthi telah mengandalkan bagian dari birokrasi yang ada untuk memerintah. Strategi jangka panjang mereka tidak jelas.
PASUKAN PENDUKUNG PRESIDEN SALEH
Ali Abdullah Saleh mengambil alih kekuasaan di Yaman utara pada 1978 dan setelah bersatu dengan selatan pada 1990, ia tetap menjabat presiden. Dia bergabung dengan tokoh penting suku untuk mendominasi negara, menempatkan klannya di posisi kunci di militer dan ekonomi, yang kemudian mendorong tuduhan korupsi dan kronisme.
Baca: Houthi: Presiden Ali Kami Bunuh karena Khianati Yaman
Ketika mantan sekutu mulai mengabaikannya selama peristiwa Arab Spring, memaksanya turun dari jabatan. Kemudian Saleh bergabung dengan mantan musuhnya, Houthi, dan membantu mereka merebut Sanaa.
Foto yang diambil dari video (kiri) itu menunjukkan jasad yang menyerupai mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh yang dibalut selimut, di Sanaa, Yaman, 4 Desember 2017. Saleh dilaporkan tewas dalam pertempuran dengan mantan sekutunya, pemberontak Houthi. REUTERS
Terlepas dari perbedaan mereka, mereka memerintah Yaman hingga tahun lalu. Kemudian Saleh melihat kesempatan untuk mendapatkan kembali kekuasaan dengan melawan Houthi tetapi terbunuh saat mencoba melarikan diri.
Ketika Saleh berganti sisi, begitu pula beberapa komandan dan pasukan yang setia kepadanya. Mereka sekarang berperang melawan bekas sekutu Houthi di bawah pimpinan keponakan presiden, Tarek, seorang jenderal angkatan darat yang memiliki hubungan dengan Uni Emirat Arab.
PASUKAN PEMERINTAH PRESIDEN HADI
Seorang jenderal di Yaman selatan sebelum unifikasi, Abdurabuh Mansour Hadi mendukung Saleh selama perang sipil 1994. Setelah mengalahkan separatis, Saleh menunjuk Hadi sebagai wakil presiden.
Baca: Kenapa Yaman Dilanda Perang?
Ketika Saleh dijatuhkan, Hadi terpilih untuk masa jabatan dua tahun pada 2012 untuk mengawasi transisi menuju demokrasi dengan konstitusi baru dan pemilihan baru yang dijadwalkan pada 2014.
Putra Mahkota, Mohammed Bin Salman bertemu dengan Presiden Yaman Abdrabbo Mansour Hadi. dailymail.co.uk
Hadi telah berselisih dengan sekutu penting Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, karena aliansinya dengan partai Islah yang Islami. Hal ini dilihat sebagai cabang Ikhwanul Muslimin, yang telah dicap oleh Riyadh dan Abu Dhabi sebagai organisasi teroris.
Pasukan Hadi berupaya untuk menguasai pelabuhan selatan Aden, tempat sementara pemerintah, di mana pengaruh separatis selatan yang didukung UEA telah tumbuh.
SEPARATIST SELATAN