Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mereka yang Bertempur di Perang Yaman

image-gnews
Pemberontak Syiah Houthi mengangkat senjata mereka selama unjuk rasa menentang serangan udara di Sanaa, Yaman, 26 Maret 2015. [REUTERS / Khaled Abdullah]
Pemberontak Syiah Houthi mengangkat senjata mereka selama unjuk rasa menentang serangan udara di Sanaa, Yaman, 26 Maret 2015. [REUTERS / Khaled Abdullah]
Iklan

Pada akhir 1990-an, keluarga Houthi di utara Yaman membentuk gerakan kebangkitan agama yang melibatkan sekte Islam Zaydi Syiah, yang pernah memerintah Yaman tetapi wilayah utaranya terpinggirkan.

Ketika gesekan dengan pemerintah tumbuh, mereka bertempur dalam serangkaian perang gerilya dengan tentara nasional dan konflik perbatasan singkat dengan Arab Saudi. Mereka membangun hubungan dengan Iran, tetapi tidak jelas seberapa dalam hubungan berlangsung.

Ratusan pendukung gerakan Houthi dan mantan Presiden Ali Abdullah Saleh berkumpul saat memperingatai dua tahun intervensi militer koalisi Saudi di Sanaa, Yaman, 26 Maret 2017. Perang telah menewaskan sedikitnya 4.773 warga sipil dan melukai lebih dari 8.000. REUTERS/Khaled Abdullah

Sejak merebut ibu kota, Sanaa, pada 2014, Houthi telah mengandalkan bagian dari birokrasi yang ada untuk memerintah. Strategi jangka panjang mereka tidak jelas.

PASUKAN PENDUKUNG PRESIDEN SALEH

Ali Abdullah Saleh mengambil alih kekuasaan di Yaman utara pada 1978 dan setelah bersatu dengan selatan pada 1990, ia tetap menjabat presiden. Dia bergabung dengan tokoh penting suku untuk mendominasi negara, menempatkan klannya di posisi kunci di militer dan ekonomi, yang kemudian mendorong tuduhan korupsi dan kronisme.

Baca: Houthi: Presiden Ali Kami Bunuh karena Khianati Yaman

Ketika mantan sekutu mulai mengabaikannya selama peristiwa Arab Spring, memaksanya turun dari jabatan. Kemudian Saleh bergabung dengan mantan musuhnya, Houthi, dan membantu mereka merebut Sanaa.

Foto yang diambil dari video (kiri) itu menunjukkan jasad yang menyerupai mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh yang dibalut selimut, di Sanaa, Yaman, 4 Desember 2017. Saleh dilaporkan tewas dalam pertempuran dengan mantan sekutunya, pemberontak Houthi. REUTERS

Terlepas dari perbedaan mereka, mereka memerintah Yaman hingga tahun lalu. Kemudian Saleh melihat kesempatan untuk mendapatkan kembali kekuasaan dengan melawan Houthi tetapi terbunuh saat mencoba melarikan diri.

Ketika Saleh berganti sisi, begitu pula beberapa komandan dan pasukan yang setia kepadanya. Mereka sekarang berperang melawan bekas sekutu Houthi di bawah pimpinan keponakan presiden, Tarek, seorang jenderal angkatan darat yang memiliki hubungan dengan Uni Emirat Arab.

PASUKAN PEMERINTAH PRESIDEN HADI

Seorang jenderal di Yaman selatan sebelum unifikasi, Abdurabuh Mansour Hadi mendukung Saleh selama perang sipil 1994. Setelah mengalahkan separatis, Saleh menunjuk Hadi sebagai wakil presiden.

Baca: Kenapa Yaman Dilanda Perang?

Ketika Saleh dijatuhkan, Hadi terpilih untuk masa jabatan dua tahun pada 2012 untuk mengawasi transisi menuju demokrasi dengan konstitusi baru dan pemilihan baru yang dijadwalkan pada 2014.

Putra Mahkota, Mohammed Bin Salman bertemu dengan Presiden Yaman Abdrabbo Mansour Hadi. dailymail.co.uk

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hadi telah berselisih dengan sekutu penting Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, karena aliansinya dengan partai Islah yang Islami. Hal ini dilihat sebagai cabang Ikhwanul Muslimin, yang telah dicap oleh Riyadh dan Abu Dhabi sebagai organisasi teroris.

Pasukan Hadi berupaya untuk menguasai pelabuhan selatan Aden, tempat sementara pemerintah, di mana pengaruh separatis selatan yang didukung UEA telah tumbuh.

SEPARATIST SELATAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

1 hari lalu

Pameran foto peninggalan Kerajaan Majapahit karya Nigel Bullough, yang dipamerkan di House of Sampoerna Surabaya, Senin malam (7/9). Pameran tersebut untuk memperingati 650 tahun perjalanan Raja Hayam Wuruk mengelilingi bagian timur Jawa. Foto: ANTAR
Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

Tak hanya dipimpin raja, Majapahit pernah dipimpin perempuan. Siapa saja mereka?


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

3 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

10 hari lalu

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani di Gedung Putih di Washington, AS, 15 April 2024. Iraqi Prime Minister Media Office/Handout via REUTERS
Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.


Proyeksi Serangan Balasan Israel ke Iran

11 hari lalu

Proyeksi Serangan Balasan Israel ke Iran

Israel membahas kemungkinan serangan balasan ke Iran setelah 300 misil dan drone Iran menyerang Israel pada Ahad dinihari.


Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

15 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri uji peluncuran rudal hipersonik berbahan bakar padat jarak menengah hingga jarak jauh yang baru, di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara, 2 April 2024, dalam gambar yang dirilis pada 3 April 2024,  oleh Kantor Berita Pusat Korea.  KCNA melalui REUTERS
Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.


Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

16 hari lalu

Ayatollah Ali Khamenei dari Iran memegang senjata saat ia berpidato di depan ribuan orang di Masjid Agung Mosalla Teheran pada Idul Fitri, 10 April 2024 [Handout melalui kantor pemimpin tertinggi/Al Jazeera]
Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir


Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

27 hari lalu

Anak-anak bermain dengan senjata anti-serangan pesawat udara  di Leer town, Sudan Selatan (8/5). Pemandangan memilukan seperti mayat-mayat di sumur, rumah-rumah dibakar, dan balita yang kelaparan terlihat di kawasan Leer ini.   (AP Photo/Josphat Kasire)
Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

IPC menemukan hampir lima juta warga Sudan mengalami kelaparan karena dampak perang dan anjloknya produksi sereal


Menhan Israel: Hasil Akhir Perang Gaza akan Berdampak ke Timur Tengah selama Bertahun-tahun

31 hari lalu

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berbicara selama konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv, Israel 18 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Menhan Israel: Hasil Akhir Perang Gaza akan Berdampak ke Timur Tengah selama Bertahun-tahun

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan hasil akhir dari perang di Gaza akan memengaruhi Timur Tengah selama bertahun-tahun.


Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

41 hari lalu

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

Tokoh-tokoh senior dari Hamas dan pemberontak Houthi di Yaman mengadakan pertemuan membahas koordinasi tindakan mereka terhadap Israel


Houthi Yaman Klaim Uji Coba Rudal Hipersonik

43 hari lalu

Pengikut Houthi mengibarkan bendera Palestina selama parade solidaritas dengan Palestina di Jalur Gaza dan untuk menunjukkan dukungan terhadap serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden, di Sanaa, Yaman 29 Januari 2024. REUTERS/Khaled Abdullah
Houthi Yaman Klaim Uji Coba Rudal Hipersonik

Houthi di Yaman yang dikenal sebagai Gerakan Ansar Allah, dilaporkan melakukan uji tembak rudal hipersonik