TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas “kejahatan” di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir dalam khotbah salat Idul Fitri. Ia juga menjanjikan pembalasan atas serangan terhadap konsulat Iran di Suriah.
“Ketika mereka menyerang konsulat kami, seolah-olah mereka telah menyerang tanah kami,” kata Ayatollah Ali Khamenei dalam pidatonya pada Rabu 10 April 2024 di hadapan ribuan orang di Teheran, dengan massa berulang kali meneriakkan dukungan.
“Rezim jahat telah melakukan kesalahan dalam masalah ini, dan mereka harus dihukum dan akan dihukum.”
Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz menanggapi Khamenei dengan menulis di postingan di X dalam bahasa Ibrani dan Persia bahwa “jika Iran menyerang dari wilayahnya, Israel akan membalas dan menyerang di Iran”.
Khamenei dan pejabat tinggi militer dan pemerintah lainnya telah berulang kali memperingatkan akan adanya pembalasan sejak serangan udara Israel pada 1 April di Damaskus, yang menewaskan komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di Suriah dan Lebanon.
Dia memperjelas bahwa serangan tersebut merupakan serangan Israel terhadap tanah Iran, dan tampaknya meningkatkan kemungkinan tanggapan langsung, dibandingkan dengan “poros perlawanan” yang didukungnya di seluruh wilayah.
Para anggota poros ini, yang secara ideologis merupakan sekutu dan kelompok non-negara, telah menyerang Israel seperti yang telah mereka lakukan berulang kali sejak dimulainya perang di Gaza.
Kelompok payung angkatan bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengatakan pihaknya meluncurkan dua drone di kota pelabuhan Haifa pada Rabu dini hari.
Kelompok ini juga berada di balik puluhan serangan terhadap pasukan Amerika Serikat di Irak dan Suriah sejak konflik di Gaza pecah pada 7 Oktober, yang intensitasnya menurun secara signifikan setelah serangan pesawat tak berawak di Yordania yang menewaskan tiga tentara Amerika.
Hizbullah di Lebanon telah saling baku tembak dengan harian militer Israel sejak dimulainya perang di Gaza, dan kelompok pemberontak Houthi di Yaman terus melancarkan serangan di Laut Merah terhadap kapal kargo asal Israel atau yang menuju Israel.
Israel telah memperkuat pertahanannya ketika mereka mengantisipasi serangan Iran, memperkuat personel, pesawat terbang dan sistem pertahanan udaranya sambil mengevakuasi beberapa misi diplomatik di luar negeri.
Dalam pidatonya, pemimpin tertinggi Iran juga mengecam para pemimpin AS dan Inggris atas dukungan mereka yang terus-menerus terhadap serangan Israel di Gaza, hingga teriakan “matilah Amerika” oleh massa.
“Pemerintah Barat, dalam kejadian tahun lalu, secara terbuka menunjukkan sifat jahat peradaban Barat kepada dunia,” kata Khamenei.
“Peristiwa berdarah di Gaza telah meninggalkan rasa pahit bagi umat Islam di seluruh dunia selama Ramadan tahun ini,” katanya.
Ia menambahkan bahwa Israel telah menyerang perempuan, anak-anak dan orang tua sejak mereka gagal mengalahkan pejuang Palestina. Lebih dari 33.300 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah dibunuh oleh militer Israel di Jalur Gaza sejak dimulainya perang.
Pilihan Editor: Iran Peringatkan Tak Satu pun Kedutaan Israel Aman Lagi
AL JAZEERA