TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakan dia bakal terkejut jika Donald Trump terpilih lagi untuk periode kedua sebagai Presiden Amerika Serikat pada 2020.
Baca:
Mahathir mengatakan ini setelah melihat capaian buruk dari Partai Republik di pemilu sela, yang digelar pada 6 November 2018. Partai Demokrat berhasil mengambil alih DPR AS sedangkan Partai Republik berhasil mempertahankan mayoritas di Senat.
“Seperti Anda lihat pada pemilu sela, dia tidak cukup berhasil. Peluang dia untuk terpilih pada periode kedua menjadi agak suram saat ini. Saya bakal terkejut jika dia terpilih lagi setelah capaian buruk pada pemilu sela kemarin,” kata Mahathir pada Senin seperti dilansir CNBC pada Selasa, 13 November 2018.
Pemilu sela AS dianggap sebagai semacam referendum untuk Trump dan kebijakannya selama dua tahun memimpin AS.
Baca:
“Jika Trump tidak ada di sana, pejabat pemerintah AS dari Republik atau Demokrat tidak bakal mau melanjutkan perang dagang yang sangat merusak ini,” kata Mahathir merujuk ke konflik dagang AS dan Cina, yang berlangsung sejak Juli 2018.
Presiden AS Donald Trump (kanan) dan istrinya Melania Trump menghadiri upacara peringatan untuk Hari Gencatan Senjata, di Arc de Triomphe di Paris, Prancis, Ahad, 11 November 2018. REUTERS/Benoit Tessier
Menurut Mahathir, keberadaan Trump di Gedung Putih bakal menentukan sejauh mana perang tarif antara dua ekonomi terbesar dunia itu berlanjut. Dia mengaku kurang merasa yakin pertemuan Trump dan Presiden Cina Xi Jinping di G-20 nanti bakal menghasilkan terobosan atau kompromi untuk mengakhiri ketegangan ekonomi ini.
Malaysia merupakan ekonomi yang bergantung pada perdagangan. Nilai ekspor barang dan jasa negara ini mencapai lebih dari 70 persen produk domestik bruto, seperti dilansir World Bank.
Baca:
Para ahli ekonomi mengatakan posisi Malaysia bakal melemah jika perang tarif ini berlanjut dan mengurangi nilai perdagangan global. “Dengan Trump, Anda tidak bisa memprediksi apapun. Kita tidak tahu bagaimana dia akan bereaksi,” kata Mahathir.
Baca:
Ini merupakan kesekian kalinya kritik yang dilontarkan Mahathir, yang dikenal vokal menyangkut isu global. Sebelumnya, seperti pernah dilansir Channel News Asia, Mahathir mengatakan gaya kepemimpinan Trump merugikan kepentingan AS di Asia. Trump bakal melewatkan KTT ASEAN yang digelar di Singapura pada pekan ini dan mengirim Wapres Mike Pence.