TEMPO.CO, Bali – Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakan program jalan tol gratis tidak mungkin dilakukan. Mahathir mengatakan ini di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali 2018 pada Kamis, 11 Oktober 2018.
Baca:
Menurut Mahathir, dia sebenarnya menolak rencana kebijakan jalan tol gratis yang tercantum dalam manifesto politik Koalisi Pakatan Harapan. Salah satu pengusung koalisi ini adalah Partai Pribumi Bersatu Malaysia, yang dibentuk dan dipimpin Mahathir. Koalisi ini terbentuk untuk menghadapi pemilu Malaysia pada Mei 2018. Mahathir sebagai kandidat PM mengalahkan ikumben PM Najib Razak
“Kami membuat manifesto itu dengan berpikir kami tidak akan menjadi pemerintah. Sekarang, kami pemerintah dan manifesto ini menjadi beban besar,” kata dia seperti dilansir Channel News Asia dan Straits Times pada Kamis, 11 Oktober 2018.
Baca:
Mahathir mengatakan dia sebenarnya menolak program itu dimasukkan dalam manifesto politik Pakatan Harapan. “Saya saat itu tidak menyetujuinya... Agar jalan tol bisa gratis bagi para pengendara motor adalah menaikkan harga jual bahan bakar minyak,” kata dia.
Mahathir juga ditanya siapa yang akan mengelola jalan raya atau membangun jalan baru jika pemerintah tidak memungut tarif tol. “Anda minta ke sektor swasta untuk mengerjakan pembangunan jalan. Mereka ingin mendapat keuntungan tapi jika Anda tidak punya tol bagaimana bisa mempunyai pendapatan,” kata dia.
Baca:
Mahathir mencontohkan program jalan tol gratis atau penerapan konsep tidak ada jalan tol seperti yang dilakukan Inggris. Ini membuat pemerintah Inggris mengenakan pajak yang besar ke bahan bakar minyak. Dan ketika harga minyak bumi naik, maka pajak yang dibayarkan juga semakin tinggi. “Jadi pemerintah Inggris menggunakan dana itu,” kata dia.
Menurut Mahathir, ini berbeda dengan di Malaysia. “Jika pemerintah mendapatkan uang dari penjualan bahan bakar minyak maka orang-orang yang tidak menggunakan jalan tol bakal harus membayar. Di sini (Malaysia), para pengguna tol membayar. Ini keyakinan kita bahwa pengguna jalan tol membayar. Dan orang-orang yang tidak menggunakan jalan tol, mengapa mereka harus membayar,” kata dia.
Baca:
Dengan pertimbangan ini, Mahathir mengatakan Koalisi Pakatan Harapan perlu mengkaji ulang beberapa janji politik yang dibuat dalam manifestonya. Ini karena jika janji itu diterapkan maka akan menimbulkan biaya besar.
Ini merupakan kedatangan kedua kali Mahathir sejak menjabat Perdana Menteri Malaysia setelah memenangkan pemilu pada Mei 2018. Sebelumnya, dia berkunjung menemui Presiden Joko Widodo.