Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PBB Minta Repatriasi Pengungsi Rohingya ke Myanmar Dibatalkan

image-gnews
Hasina Khatun, 35, yang suaminya Dil Mohammed termasuk di antara 10 pria Rohingya yang dibunuh oleh pasukan keamanan Myanmar dan penduduk desa Buddha pada 2 September 2017, berfoto bersama anaknya di kamp Balukhali di Cox's Bazar, Bangladesh, 21 Maret 2018. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Hasina Khatun, 35, yang suaminya Dil Mohammed termasuk di antara 10 pria Rohingya yang dibunuh oleh pasukan keamanan Myanmar dan penduduk desa Buddha pada 2 September 2017, berfoto bersama anaknya di kamp Balukhali di Cox's Bazar, Bangladesh, 21 Maret 2018. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim investigasi HAM PBB di Myanmar mendesak Bangladesh untuk membatalkan rencana memulangkan ratusan ribu pengungsi etnis Rohingya ke negara bagian Rakhine. Pasalnya, para pengungsi rohingya itu masih berisiko tinggi menghadapi penganiayaan.

Menurut Yanghee Lee, Utusan HAM PBB untuk Myanmar, para pengungsi Rohingya sangat ketakutan ketika mereka tahu nama mereka masuk dalam daftar orang-orang yang akan direpatriasi. Kenyataan ini membuat mereka tertekan dan sangat sedih.

Sebelumnya pada 30 Oktober 2018, Myanmar dan Bangladesh sepakat memulai pemulangan para pengungsi etnis minoritas Rohingya ke Myanmar pada pertengahan November ini. Namun PBB telah menilai kondisi di negara bagian Rakhine belum kondusif untuk kembali.

Baca: Kisah Muslim Rohingya Berbagi Hewan Kurban di Kamp Pengungsi

Pria Rohingya berjalan dengan seorang anak di antara kamp pengungsi Kutupalong di Maynar Guna, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 7 April 2018. Kamp di Bangladesh menampung ribuan pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar. Arif Hüdaverdi Yaman/Anadolu

Baca: Pemukiman Bagi Pengungsi Rohingya Siap Ditempati 2019

Saat ini ada lebih dari 700.000 pengungsi Rohingya berlindung ke Bangladesh melintasi wilayah barat Myanmar. Gelombang pengungsi besar-besaran ini dipicu oleh serangan balasan terhadap etnis minoritas Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar, pada Agustus 2017 yang dipimpin oleh militer Myanmar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lee mengatakan pihaknya sekarang ini belum melihat bukti dari Myanmar akan menciptakan lingkungan, di mana suku Rohingya dapat kembali ke tempat asal mereka dan hidup dengan aman dengan menjamin hak mereka.

“Myanmar telah gagal memberikan jaminan bahwa para etnis Rohingya ini tidak akan mengalami penganiayaan dan kekerasan yang sama sekali lagi," kata Lee.

Lee menjelaskan, akar penyebab krisis harus ditangani terlebih dahulu, termasuk hak untuk kewarganegaraan dan kebebasan bergerak.

Myanmar selama ini tidak menganggap Rohingya sebagai bagian dari kelompok etnis pribumi negara itu. Myanmar berkeras menyebut etnis Rohingya sebagai orang-orang Bengali yang berasal dari Bangladesh.

The Daily Star.net | MIS FRANSISKA DEWI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

17 jam lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

2 hari lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.


Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

2 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.


Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

5 hari lalu

Pengungsi Rohingya menempati penampungan sementara di llanta pasar gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Senin, 18 Desember 2023. Polresta Banda Aceh menetapkan salah seorang imigran Rohingya Muhammad Amin (35) sebagai tersangka yang menyeludupkan 136 orang pengungsi Rohingya penghuni kamp penampungan Coxs Bazar Bangladesh ke Desa Lamreh, Kabupaten Aceh Besar yang saat ini menempati lantai dasar gedung BMA. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

5 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

6 hari lalu

Tentara Thailand berlindung di dekat Jembatan Persahabatan Thailand-Myanmar ke-2 selama pertempuran di sisi Myanmar antara Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) dan pasukan Myanmar, yang berlanjut di dekat perbatasan Thailand-Myanmar, di Mae Sot, Provinsi Tak, Thailand, April 20, 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

8 hari lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

9 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

11 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

14 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.