Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Erdogan: Pembunuh Jamal Khashoggi Harus Diadili di Turki

image-gnews
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara kepada anggota parlemen dari Partai AK yang berkuasa (AKP) selama pertemuan di parlemen Turki di Ankara, Turki, 23 Oktober 2018. [REUTERS / Tumay Berkin]
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara kepada anggota parlemen dari Partai AK yang berkuasa (AKP) selama pertemuan di parlemen Turki di Ankara, Turki, 23 Oktober 2018. [REUTERS / Tumay Berkin]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Erdogan dalam pidatonya menyebut kematian Jamal Khashoggi adalah pembunuhan politik dan meminta para pelakunya diadili di Turki.

Dilaporkan CBS News, 24 Oktober 2018, dalam pidatonya di depan parlemen di Ankara, Selasa 23 Oktober, Erdogan tidak memberikan rincian investigasi , namun ia mengatakan dia akan memberikan bukti bahwa pasukan pembunuh Saudi merencanakan pembunuhan Khashoggi setelah dia masuk ke konsulat pada 2 Oktober, dan kemudian berusaha untuk menutupinya. 

Baca: Erdogan Sebut Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi Direncanakan

Turki hingga saat ini mengklaim masih menyimpan rekaman audio yang merekam pembunuhan Khashoggi. Para pejabat Turki, dengan menggunakan identitas anonim, telah membocorkan rincian dari dugaan rekaman ke media selama dua minggu terakhir. Namun, baik pejabat Turki dan AS mengatakan tidak ada audio yang dibagikan, dan sejauh ini keberadaannya belum terbukti.

Ahli forensik dari kepolisian Turki tiba di Konsulat Jenderal Arab Saudi untuk melakukan olah TKP di Istanbul, Turki, 17 Oktober 2018. Rekaman tersebut menunjukkan Jamal Khashoggi ditangkap lalu diinterogasi sejumlah petugas Arab Saudi. REUTERS/Huseyin Aldemir

Erdogan mengatakan tim Saudi yang beranggotakan 15 orang, yang tiba pada 2 Oktober melalui jet pribadi di Istanbul, setelah mencapai konsulat, adalah untuk menonaktifkan kamera video di gedung itu.

Erdogan juga mengatakan penyidik Turki menyelidiki bahwa Khashoggi tidak meninggalkan gedung konsulat, seperti klaim Arab Saudi.

Erdogan menolak klaim Arab Saudi sejauh ini bahwa kematian Khashoggi karena perkelahian.

Baca: Putra Mahkota dan Raja Salman Bertemu Anak Jamal Khashoggi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Menyalahkan insiden semacam itu pada segelintir anggota keamanan dan intelijen tidak akan memuaskan kami atau masyarakat internasional," kata Erdogan.

"Arab Saudi telah mengambil langkah penting dengan mengakui pembunuhan itu. Mulai sekarang kami mengharapkan mereka untuk secara terbuka mengungkap siapa yang bertanggung jawab, dari pejabat tertinggi hingga terendah, dan untuk membawa mereka ke pengadilan."

Ahli forensik dari kepolisian Turki tiba di Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, Rabu, 17 Oktober 2018. Satu unit olah TKP juga tiba di gedung Konjen tempat terakhir yang didatangi Jamal Khashoggi sebelum menghilang. REUTERS/Huseyin Aldemir

Erdogan menyarankan agar Saudi mengizinkan 18 orang yang disebutkan kerajaan sebagai tersangka dalam kasus Jamal Khashoggi, untuk diadili di Turki.

Setelah pidatonya, Erdogan mengajukan pertanyaan mengapa cerita para pejabat Saudi berubah, di mana tubuh Khashoggi sekarang, dan siapa kolaborator lokal yang dikutip oleh para pejabat Saudi sebagai orang yang membuang mayat Jamal Khashoggi setelah dibunuh.

Baca: Jamal Khashoggi Tewas, Trump Minta Saudi Percepat Investigasi

Sementara Presiden Donald Trump mengatakan pidato Erdogan terkait Jamal Khashoggi terhadap Saudi "sangat kasar".

Trump mengatakan, seperti dikutip dari Reuters, bahwa dia ingin mendapatkan semua fakta tentang kematian Jamal Khashoggi sebelum setuju dengan pernyataan Erdogan, dan menunggu laporan direktur CIA yang berada di Turki untuk kasus ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

2 hari lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

3 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

6 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara dalam rapat umum solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Istanbul, Turki 28 Oktober 2023. REUTERS/Dilara Senkaya
Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

9 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

10 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

10 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.


Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

12 hari lalu

Kayseri, Turki. Unsplash.com/yusuf Onuk
Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut


5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

15 hari lalu

Orang-orang menghadiri salat Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan, di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki 13 Mei 2021. REUTERS/Kemal Aslan
5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.


Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

17 hari lalu

Pekerja memproduksi masker wajah karena permintaan untuk produksinya meningkat pesat dan berjuang untuk memenuhi pesanan, atas mewabahnya Virus Corona di fasilitas pabrik Turki di Istanbul, Turki, 30 Januari 2020. REUTERS/Umit Bektas
Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.


Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

17 hari lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.