TEMPO.CO, Jakarta - Teror jarum jahit dalam buah strawberry bukan hanya terjadi di Australia, tetapi juga di Selandia Baru. Pada Minggu, 23 September 2018, sebuah supermarket di Selandia Baru menerbitkan pernyataan telah menemukan sejumlah jarum di dalam sekeranjang strawberry. Temuan itu berada di buah-buah strawberry yang diimpor dari wilayah Western Australia.
Surat kabar New Zealand Herald mewartakan atas laporan ini, jaringan supermarket yang menemukan jarum dalam strawberry tersebut telah menarik strawberry dari merek tertentu yang dipajang dari rak-rak supermarket itu. Langkah ini diambil sebagai bentuk pencegahan.
“Pembeli bisa memulangkan strawberry yang mereka beli dari merek yang telah kami sebutkan dan mereka bisa mendapatkan kembali uang mereka utuh,” tulis supermarket yang tidak dipublikasi namanya.
Baca: Strawberry Australia Berisi Jarum, Pelaku Bakal Dibui 15 Tahun
Australia akan menindak lanjuti dengan serius pelaku yang memasukkan jarum dalam buah-buah strawberry dengan menerapkan ancaman hukuman 15 tahun penjara. Sumber: Reuters
Baca: Ada Jarum, Warga Australia Dihimbau Hati-hati Makan Strawberry
Dikutip dari channelnewsasia.com pada Minggu, 23 September 2018, penarikan strawberry dari rak-rak supermarket ini adalah bagian dari upaya pencegahan dan mengikuti anjuran dari otoritas kesehatan masyarakat Australia. Diantara anjuran itu adalah masyarakat diminta memakan strawberry dengan cara mengirisnya terlebih dahulu.
Temuan jarum dalam strawberry di Selandia Baru ini telah membuat otoritas di negara itu dan Australia melakukan penyidikan. Untungnya, belum ada laporan korban luka atau sakit di Selandia Baru akibat teror ini.
Sebelumnya teror strawberry berisi jarum jahit masih terjadi di Australia. Pada Kamis, 20 September 2018, beberapa jarum jahit ditemukan di dalam buah strawberry yang dipajang di sebuah cabang supermarket terbesar di Australia.
Temuan itu terjadi di tengah-tengah kepanikan masyarakat di penjuru Negeri Kangguru terhadap adanya objek tajam yang ditemukan di dalam buah-buah strawberry dan buah lainnya. Kepolisian Australia telah menerima lebih dari 100 laporan terkait hal ini. Kasus ini meletup pertama kali di negara bagian Queensland, Australia, pada awal September 2018. Pelaku yang memasukkan jarum belum ditangkap.