4. Pandangan Kontroverisal Marine Le Pen
Marine Le Pen berencana untuk meninggalkan Uni Eropa, memulihkan kemerdekaan nasional, dan menghentikan gelombang imigran, serta mengakhiri globalisasi.
Le Pen percaya bahwa hanya merek tertentu dari isolasionisme politik, dan nasionalisme Prancis yang dapat melindungi Prancis dari kejahatan kembar "multikulturalisme Anglo-Saxon", dan liberalisme yang benar secara politis.
Pada 2015, Le Pen diadili karena komentarnya yang dibuat pada 2010, di mana ia membandingkan Muslim dengan kependudukan Nazi di Prancis. Namun akhirnya ia di bebaskan.
Pada rapat umum awal Februari 2017, Le Pen dengan lantang mengatakan "On est chez nous! (ini adalah negara kita)", ketika Le Pen mencerca imigran atau turis yang melakukan kejahatan di Prancis.
Secara internasional, Le Pen menginginkan hubungan yang lebih dekat dengan Rusia. Pada sejumlah masalah, pandangan politisi Prancis populis, Marine Le Pen, sangat mirip dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bahkan ia mendapat julukan Trump dari Prancis.
5. Tidak Suka Dicap Sayap Kanan
26.1_inter_MarineLePen_ok
Meskipun berhaluan politik sayap kanan, Marine Le Pen memprotes cap sayap kanan di partai Front Nasional anti-imigrasinya. Dia mengatakan julukan tersebut membuat partainya kehilangan dukungan signifikan.
Pada putaran pertama pemilihan presiden Prancis, Le Pen memenangkan 21,5 persen suara, menempati posisi kedua di belakang Macron, yang meraih 23,8 persen. Macron bisa meraih 59,8 persen suara dalam putaran kedua, sementara Le Pen mendapatkan 40,2 persen suara.
Baca: Kalah, Marine Le Pen Ucapkan Selamat kepada Emmanuel Macron
Namun pengkritik Le Pen tetap menyebut partai mereka berhaluan sayap kanan, terutama setelah Marine Le Pen menyangkal bahwa pemerintah Prancis bertanggung jawab atas pengumpulan orang Yahudi selama Perang Dunia II, yang mengundang kecaman luas.
CNN | AL JAZEERA | UPI | TELEGRAPH | MARKETWATCH | AQIB SOFWANDI