TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Partai Front Nasional Prancis dan eks calon presiden Prancis pesaing Emmanuel Macron, Marine Le Pen menolak untuk menjalani tes psikiater yang diperintahkan pengadilan, hampir tiga tahun setelah ia mengunggah gambar brutal dan keji eksekusi ISIS di Twitter.
Baca: Eks Capres Prancis Disuruh Pengadilan Tes Kejiwaan, Ada Apa?
"Saya pikir, saya telah melalui semuanya. Yah, tidak! Sebab mengutuk kengerian ISIS di Twitter, sehingga sistem peradilan memerintahkan saya untuk ke psikiater! Seberapa jauh mereka akan bertindak," ancamnya atas permohonan pengadilan untuk evaluasi kejiwaan, pada Twitternya, dikutip UPI, 21 September 2018.
Le Pen, yang pernah menjadi kandidat presiden Prancis pada 2017 ini, dituduh menjadi penghasut terorisme setelah berbagi foto melalui akun sosial medianya, dan jika terbukti dia bisa menghadapi hukuman tiga tahun penjara atau denda US$ 88,233 atau Rp1,3 miliar.
Le Pen yang dikenal sebagai politikus sayap kanan populis memiliki wacana kebijakan kontroversial. Berikut fakta tentang Marine Le Pen.
1. Siapakah Marine Le Pen?
Jean-Marie Le Pen [Reuters/Charles Platiau]
Marine Le Pen, putri bungsu dari tiga bersaudara ini adalah anak dari seorang pendiri partai, Front Nasional Prancis, Jean Marie- Le Pen pada 1972. Hubungan Marine Le Pen dengan ayahnya menjadi pemberitaan bagi media Prancis.
Marine Le Pen dilahirkan di Neuilly-sur-Seine, Prancis pada 5 Agustus 1968. Semasa kecilnya telah diwarnai oleh karir politik yang kontroversial warisan ayahnya. Le Pen sering menemani ayahnya saat rapat umum dan pertemuan sebagai juru kampanye di Front Nasional.
Pada 1976, di usianya yang masih delapan tahun, masyarakat Prancis yang marah atas ide-ide ayahnya menyebabkan insiden pengeboman di apartemen keluarganya di Paris. Dari peristiwa tersebut, Le Pen sadar akan kemasyhuran ayahnya, dan sering menghabiskan waktunya di kantor ayahnya.