Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Akibat Krisis, Warga Venezuela ke Brazil untuk Melahirkan

image-gnews
Lismaris, 21 tahun, warga Venezuela dari negara bagian Monagas, menggendong bayinya yang berumur tiga hari, Cecilia, di rumah sakit bersalin Boa Vista, Roraima, Brazil, 21 Agustus 2018.[REUTERS/Nacho Doce]
Lismaris, 21 tahun, warga Venezuela dari negara bagian Monagas, menggendong bayinya yang berumur tiga hari, Cecilia, di rumah sakit bersalin Boa Vista, Roraima, Brazil, 21 Agustus 2018.[REUTERS/Nacho Doce]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan Venezuela yang ingin melahirkan kini terpaksa meninggalkan negaranya menuju Brazil karena kurangnya perawatan pra-kelahiran, obat-obatan dan popok. Tercatat di perbatasan Brazil, tiga bayi Venezuela dilahirkan setiap hari.

"Bayi saya akan mati jika saya tetap tinggal. Tidak ada makanan atau obat-obatan, tidak ada dokter," kata Maria Teresa Lopez, yang melahirkan pada Senin malam 20 Agustus secara cesar di rumah sakit bersalin Boa Vista, ibukota negara perbatasan Brazil Roraima, seperti dilaporkan Reuters, 23 Agustus 2018.

Baca: Krisis Parah, Listrik Padam di Ibukota Venezuela

Lopez, 20 tahun, terpaksa pergi sejauh 800 kilometer dari rumahnya di delta sungai Orinoco ke perbatasan Brazil lima bulan lalu. Dia adalah salah satu dari beberapa ratus ribu orang Venezuela yang melarikan diri dari krisis ekonomi dan politik di Venezuela, sementara sebagian besar lainnya melarikan diri ke negara tetangga Kolombia.

Cecilia, warga Venezuela menggendong bayinya di rumah sakit bersalin di Boa Vista, negara bagian Roraima, Brazil 21 Agustus 2018. [REUTERS / Nacho Doce]

Gelombang besar imigran Venezuela telah membebani layanan sosial di negara bagian Roraima dan menyebabkan peningkatan kejahatan, prostitusi, penyakit, dan insiden xenofobia.

"Kami telah mencapai batas kemampuan. Ada antrean panjang di rumah sakit kami, dan kami tidak memiliki peralatan yang cukup untuk menangani begitu banyak orang yang membutuhkan perawatan medis," kata walikota Boa Vista, Teresa Surita.

3.000 tunawisma dan warga Venezuela yang tidak divaksinasi di Boa Vista telah menyebabkan wabah campak.

Baca: IMF Sebut Inflasi 1 Juta Persen, Venezuela Redenominasi Bolivar

Kelahiran bayi-bayi Venezuela di rumah bersalin Boa Vista melonjak menjadi 566 pada tahun lalu dan 571 pada paruh pertama 2018 dari angka 288 pada 2016, ketika aliran pengungsi Venezuela dimulai, ungkap data departemen kesehatan Roraima.

Koordinator keselamatan kesehatan Roraima, Daniela Souza, mengatakan bahwa negara bagian hanya memiliki satu rumah sakit bersalin dan kelebihan kapasitas, menyebabkan sejumlah pasien tidur di atas dipan di koridor. Suntikan, sarung tangan dan perlengkapan medis lainnya hampir habis.

"Ada 800 orang datang melintasi perbatasan setiap hari dan banyak perempuan dan anak-anak membutuhkan perawatan medis," kata Souza.

Irene, 23 tahun, warga Venezuela dari kota Santa Elena, menggendong bayinya yang baru berumur enam hari di rumah sakit bersalin Boa Vista, Roraima, Brazil, 21 Agustus 2018.[REUTERS/Nacho Doce]

Jumlah orang Venezuela yang mendatangi pusat-pusat medis negara bagian Brazil ini meningkat dari 700 pada 2014 menjadi 50.000 pada 2017, dan 45.000 hanya dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Gubernur Roraima telah meminta Mahkamah Agung Brazil untuk menutup perbatasan agar dapat menangani krisis imigrasi. Namun Pemerintah federal di Brasilia menolak dengan alasan kemanusiaan.

Baca: Hasil Survei, Venezuela Negara Paling Berbahaya di Dunia

Carmen Jimenez, 33 tahun, yang tiba dari Ciudad Bolivar hamil delapan bulan dan melahirkan di rumah sakit Boa Vista, mengatakan dia kagum melihat begitu banyak ibu Venezuela di sana.

"Saya tidak akan kembali ke Venezuela sampai ada makanan dan obat-obatan, dan jalan-jalan aman lagi," katanya sambil menggendong putrinya yang berusia 4 hari, yang dinamai Amalia.

Maria Teresa Lopez, 20 tahun, warga Warao Indian dari Delta Amacuro, Venezuela, sedang menyusui anaknya yang baru berusia satu hari, Fabiola, di rumah sakit bersalin di Boa Vista, negara bagian Roraima, Brazil, 21 Agustus 2018.[REUTERS/Nacho Doce]

Lopez, seorang Indian Warao dari delta Orinoco, Venezuela, mengatakan dia hanya akan kembali untuk menjemput putri pertamanya, yang tetap tinggal bersama neneknya karena dia terlalu muda untuk perjalanan jauh.

Baca: 2 Pemuda Venezuela Manfaatkan Sampah Plastik dengan Print 3D

Brazil telah menerima dia dengan baik dan suaminya menemukan pekerjaan, dan memiliki pekerjaan sampingan seperti melukis dan memotong rumput, kata Lopez.

"Tidak ada yang tersisa bagi kita di sana. Saya tidak mendapatkan ultrasound sampai saya tiba di Brazil dan itu gratis. Saya ingin tinggal di sini," tambah Lopez.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

19 hari lalu

Petugas polisi Ekuador berdiri di luar kedutaan Meksiko tempat mereka memindahkan paksa mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas di Quito, Ekuador 5 April 2024. REUTERS/Karen Toro
Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.


Sebut Israel Lakukan Holocaust di Gaza, Presiden Brasil Didukung Kolombia, Venezuela dan Bolivia

21 Februari 2024

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva terlihat saat konferensi pers di sebuah hotel setelah KTT G20, di New Delhi, India, 11 September 2023. REUTERS/Anushree Fadnavis
Sebut Israel Lakukan Holocaust di Gaza, Presiden Brasil Didukung Kolombia, Venezuela dan Bolivia

Pemimpin negara-negara Amerika Selatan seperti Venezuela, Bolivia dan Kolombia menyatakan dukungannya kepada Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva


Kejutan Kualifikasi Olimpiade Paris 2024: Juara Bertahan Brasil Kalah 0-1 dari Paraguay

6 Februari 2024

Pemain Wilder Viera berduel dengan pemain Brasil John Kennedy dalam pertandingan Kualifikasi Olimpiade Amerika Selatan di Estadio Brigido Iriarte, Caracas, 5 Februari 2024. REUTERS
Kejutan Kualifikasi Olimpiade Paris 2024: Juara Bertahan Brasil Kalah 0-1 dari Paraguay

Brasil, Paraguay, Argentina, dan Venezuela bersaing dalam babak kualifikasi final round robin untuk Olimpiade Paris 2024.


10 Kota Paling Ramah di Dunia, Ada di Brazil hingga Jepang

2 Februari 2024

Arraial d'Ajuda. Unsplash.com/Jorge Montardo
10 Kota Paling Ramah di Dunia, Ada di Brazil hingga Jepang

Ada sepuluh kota teratas yang dipilih berdasarkan jumlah penyedia akomodasi yang menerima Traveller Review Award 2024 Booking.com


Inilah 4 Pulau Berbahaya di Dunia yang Perlu Anda Ketahui

19 Januari 2024

Ilustrasi pulau. Dok. Freepik
Inilah 4 Pulau Berbahaya di Dunia yang Perlu Anda Ketahui

Empat pulau ini disebut pulau berbahaya karena beberapa alasan.


WPR: Kerusakan Hutan Indonesia Nomor 2 Terluas di Dunia

18 Januari 2024

Aktivis dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) melakukan aksi teatrikal terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana (KemenLHK) Jakarta, Jumat, 20 Oktober 2023. Mereka mendesak pemerintah menindak perusahaan yang terindikasi terlibat dalam karhutla. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mengungkapkan bahwa sejak Januari hingga September 2023 sebanyak 184.223 titik api di Indonesia dengan luasan terbakar seluas 642.099,73 hektar. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
WPR: Kerusakan Hutan Indonesia Nomor 2 Terluas di Dunia

Indonesia menempati urutan 2 sebagai negara dengan kerusakan hutan terluas di dunia.


Brazil Menunda Persyaratan Visa untuk 3 Warga Negara Ini

9 Januari 2024

Kontestan dari sekolah samba Academicos do Grande Rio menunjukkan kreasi keretanya dalam Parade Karnival di Sambadrome di Rio de Janeiro, Brasil, 12 Februari 2018. (AP Photo/Leo Correa)
Brazil Menunda Persyaratan Visa untuk 3 Warga Negara Ini

Pemerintah Brazil sejak tahun lalu berencana menerapkan syarat visa untum tiga negara tertentu


Inilah 10 Kota dengan DPT Luar Negeri Paling Sedikit di Pemilu 2024

8 Januari 2024

Pemilih memperhatikan daftar pasangan Calon Presiden, Wakil Presiden dan calon legislatif saat simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di TPS 30 Kelurahan Panggung, Tegal, Jawa Tengah, Selasa 26 Desember 2023. Simulasi yang diselenggarakan KPU Kota Tegal tersebut diikuti 284 pemilih dilaksanakan untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam pemungutan dan penghitungan suara pada Pemilu 2024 mendatang. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Inilah 10 Kota dengan DPT Luar Negeri Paling Sedikit di Pemilu 2024

Ibu kota Ekuador, Quito, menjadi kota dengan DPT Luar Negeri di Pemilu 2024 paling sedikit. Hanya 44 orang.


AS Bebaskan Sekutu Presiden Venezuela dengan Imbalan Pembebasan Tahanan Warga Amerika

21 Desember 2023

Presiden Venezuela Nicolas Maduro memeluk Alex Saab, setelah dia dibebaskan oleh pemerintah AS, di Istana Miraflores, di Caracas, Venezuela, 20 Desember 2023. REUTERS/Leonardo Fernandez Viloria
AS Bebaskan Sekutu Presiden Venezuela dengan Imbalan Pembebasan Tahanan Warga Amerika

Venezuela dan Amerika Serikat melakukan pertukaran tahanan seiring menurunnya ketegangan kedua negara.


Ibu Negara Tuntut X Musk atas Akun Diretas, Ada Cercaan Misoginis

20 Desember 2023

Reaksi Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva saat menyampaikan pidato yang di dampingi istrinya Rosangela
Ibu Negara Tuntut X Musk atas Akun Diretas, Ada Cercaan Misoginis

Ibu negara ini menuntut X Musk atas akun yang diretas.