TEMPO.CO, Washington – Direktur Intelijen Nasional, Dan Coats, mengatakan dia tidak bermaksud bersikap tidak hormat terhadap Presiden Donald Trump terkait rencana Trump mengundang Presiden Rusia, Vladimir Putin, ke Washington pada musim gugur nanti.
Baca:
Donald Trump Teratas Untuk Pencarian Kata 'Idiot' di Google
Kado Bola dari Putin Diperiksa Pengawal Trump
Coats menyebut responnya mengenai rencana itu sebagai respon yang kikuk saat dia sedang diwawancarai dalam Aspen Security Forum.
“Sejumlah liputan media keliru mengartikan niatan saya dalam merespon breaking news yang disampaikan kepada saya selama acara wawancara langsung,” kata Coats seperti dilansir Reuters, Sabtu, 21 Juli 2018. “Respon saya yang kikuk itu tidak dimaksudkan untuk bersikap tidak hormat atau mengkritik tindakan dari Presiden.”
Dan Coats. REUTERS
Seperti diberitakan, Coats mendapat kabar dari pembawa acara Aspen Security Forum bahwa Trump bakal mengundang Putin ke Washington pada musim gugur 2018.
“Katakan itu lagi, apakah saya mendengar Anda? kata Coats, yang terlihat agak geli. “Ok, itu akan menjadi hal yang istimewa.”
Soal ini, Gedung Putih belum mengeluarkan pernyataan pada Sabtu waktu setempat.
Menurut sumber Reuters, pernyataan Coats saat di Aspen Institute telah menimbulkan kekecewaan di Gedung Putih. Salah satu sumber mengatakan jika Coats berada di Washington saat itu dan bukannya di Colorado maka dia tidak akan terkejut dengan berita itu.
Baca:
Gedung Putih Siapkan Pertemuan Puncak Trump -- Putin
Bakal Bertemu di Helsinki, Ini 11 Pujian Trump kepada Putin
Dalam penjelasannya, Coats mengatakan komunitas intelijen berkomitmen menyediakan informasi intelijen terbaik untuk mendukung Presiden dalam mencegah Rusia mencampuri urusan pemilihan umum di AS di masa depan.
“(Komunitas intelijen) berkomitmen membangun hubungan internasional yang kuat untuk membangun perdamaian, melakukan denuklirisasi rezim berbahaya, dan melindungi bangsa dan sekutu,” kata Coats.
Saat ditanya mengenai kemungkinan Trump dan Putin menggelar pertemuan tertutup lagi seperti saat di Helsinki, Coats, yang merupakan bekas senator dari Partai Republik, menjawab,”Saya akan mencari cara lain untuk melakukan pertemuan itu.”
Coats, yang membawahi CIA dan 14 lembaga intelijen lainnya, mengatakan belum mengetahui detil pertemuan Trump dan Putin saat di Helsinki. “Anda benar, saya tidak tahu apa yang terjadi dalam pertemuan itu.”
Trump dan Putin menggelar pertemuan puncak pertama di Helsinki, Finlandia, pada pertengahan Juli 2018. Menurut Trump, keduanya membicarakan sejumlah isu seperti nuklir, Korea Utara, Iran dan Israel. Menurut Trump, pertemuan lanjutan dengan Putin diperlukan untuk mengimplementasi kesepakatan yang mereka telah buat.