TEMPO.CO, Jakarta - Maria Butina membuat hubungan Rusia dan Amerika Serikat semakin panas. Kementerian Luar Negeri dan parlemen Rusia memprotes Amerika Serikat atas penangkapan dan pengadilan Butina. Namun Kementerian Kehakiman AS melanjutkan persidangan pada tanggal 25 Juli mendatang dan tidak mengabulkan permohonan pemberian jaminan untuk pembebasan Butina.
Butina didakwa melakukan konspirasi sebagai agen intelijen Rusia dan mempengaruhi para politikus AS dan kelompok tertentu demi kepentingan Rusia.
Baca: Demi Bebaskan Maria Butina, Kemenlu Rusia Lakukan Ini di Twitter
Siapa Butina yang membuat geger para petinggi AS dan mendorong para pejabat top Rusia bergerak cepat menggalang dukungan masyarakat untuk mendesak AS membebaskan wanita berusia 29 tahun ini dari tuntutan hukum?
Butina, menurut Globalnews.ca, 17 Juli 2018, lahir di Barnaul, di selatan Siberia, tahun 1988. Berdasarkan data di halaman Linkedln milik Butina disebutkan wanita usia 29 tahun ini kuliah di Universitas Negeri Altai dari tahun 2005-2010 dan meraih master bidang ilmu politik dan sosial. Ia juga menjadi guru mata pelajaran ilmu sosial.
Butina kemudian pindah ke Moskow untuk menjadi model guna mengkampanyekan Hak Memiliki Senjata. Sejak itu, ia dengan cepat menjadi sosok terkenal bersuara lantang, muncul di televisi, majalah dan berbicara di hadapan anggota parlemen beberapa kali terkait dengan senjata.
Tahun 2015, Butina memulai hidup barunya di AS, menghadiri pertunjukan-pertunjukan mengenai persenjataan dan menjadi anggota National Rifle Organization.
Setahun kemudian, Butina menjadi mahasiswa tingkat master untuk hubungan internasional di Universitas Amerika di Washington D.C.
Maria Butina terlihat di Moskow dalam sebuah foto yang diunggah ke Facebook pada 14 Oktober 2013.Maria Butina / Facebook via abc.au.net]
Baca: Maria Butina, Intel Rusia Gunakan Seks Pengaruhi Politikus AS
Di akun Instagramnya, Butina mengunggah foto-foto kegiatannya di rumah dan di luar rumah. Butina memiliki seekor kucing warna abu-abu yang menemaninya saat membaca koran.
Butina dilaporkan pernah bekerja untuk Alexander Torshin, politikus Rusia, selama beberapa tahun. Di situs pribadinya, Butina menyebut dirinya pernah menjadi asisten Torshin.
Torshin merupakan kepala deputi Bank Sentral Rusia, mantan senator dan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin. Ia juga menjadi anggota seumur hidup NRA tahun 2012.
Butina juga pernah bekerja sebagai asisten khusus tak bergaji untuk Torshin dari 2011 sampai dengan Mei 2017.
Dalam sejumlah pemberitaan selama beberapa tahun lamanya, Butina dilaporkan sebagai orang kepercayaan Torshin untuk isu hak memiliki dan menggunakan senjata.
Butina dan Torshin kemudian kerap bersama di acara-acara tertentu yang tampak dari postingan foto-foto Butina di akun sosial medianya dari 2015 hingga 2017.
Dari hasil penyelidikan tentang dugaan Rusia mencampuri pemilihan presiden AS tahun 2016, AS memutuskan untuk membekukan semua aset Torshin pada April lalu. Seluruh warga dan pengusaha AS dilarang berhubungan dengannya.
Maria Butina Intelijen Rusia Diadili di AS
Baca: Maria Butina Dituduh Agen Intelijen Rusia Diadili di AS
Dari dokumen jaksa tentang Butina ditemukan perintah resmi Rusia kepada Butina untuk bertemu dengan beberapa politikus AS dan kandidat untuk menghadiri acara-acara yang disponsori organisasi khusus termasuk menghadiri dua acara National Prayer Breakfast dan acara makan malam bertajuk Friendship and Dialogue Rusia-Amerika di Washington.
Sejumlah email dan pesan percakapan Butina di Twitter meminta Butina untuk tetap bekerja secara rahasia atau di satu kasus disebut incognito.
Melalui keterlibatannya di NRA Butina bertemu para politikus Republik AS dan tokoh pro-senjata dari kubu konservatif tahun 2015, seperti dilaporkan The New York Times, Time, dan Daily Beast.
Butina misalnya bertemu presiden NRA David Keene, tokoh politik konservatif Paul Erickson, dan mantan Kepala polisi Milwaukee David Clarke, yang kemudian menjadi pendukung kuat Donald Trump. Ia dan Torshin juga bertemu dengan Gubernur Wisconsin, Scott Walker pada 24 April 2015. Saat itu Walker maju sebagai calon presiden AS dari Republik.
Maria Butina juga merawat kontak dengan sejumlah politikus AS yang bertugas di Moskow untuk mengatur pertemuan dengan figur-figur berpengaruh di AS. Butina dan Torshin pernah mencoba mengatur pertemuan Trump dan Putin pada tahun 2016, namun pertemuan itu tidak terwujud.