TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Rusia meminta pembebasan Maria Butina, yang ditangkap dan didakwa sebagai agen intelijen Rusia yang mempengaruhi sejumlah politikus Amerika Serikat untuk kepentingan Rusia.
Sebagai bentuk penolakan atas penangkapan Maria Butina, Kementerian Luar Negeri mengganti foto profil akun Twitter-nya dengan foto Butina dan membuat tagar #FreeMariaButina dan #NewProfilePics.
Baca: Jejak Intel Rusia Maria Butina
Selain itu, Kedutaan Rusia untuk Amerika pada Kamis pagi, 19 Juli 2018, menjenguk Butina di rumah tahanan.
Duta Besar Rusia untuk Amerika, Anatoly Antonov, pada Rabu, 18 Juli, mengatakan pihaknya sedang melakukan segala cara untuk bertemu dengan Butina dan menyelesaikan masalahnya secepat mungkin.
Pengadilan Amerika mendakwa warga Rusia berusia 29 tahun ini melakukan konspirasi sebagai agen asing di Amerika dan agen asing yang tidak terdaftar di Kementerian Kehakiman Amerika.
Dua dakwaan itu dibantah Butina melalui pengacaranya.
Baca: Maria Butina, Intel Rusia Gunakan Seks Pengaruhi Politikus AS
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zaharova, pada Rabu pagi, menuturkan Butina ditangkap sebelum pertemuan Presiden Amerika Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Helsinki, Finlandia.
Penangkapan Butina, kata Zaharova, ditujukan untuk mengganggu pertemuan dan memanaskan situasi.
"Sepertinya FBI melakukan kerja politik ketimbang melakukan kewajibannya memberangus kejahatan," katanya, seperti dikutip dari Sputniknews.com.
Zaharova pun menegaskan pihaknya akan menempuh berbagai cara untuk membebaskan Butina sebagai warga Rusia. "Dari pihak kami, kami akan melakukan semua langkah yang memungkinkan untuk membela hak dan kepentingan warga Rusia," ujarnya.