TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pejabat eksekutif dari maskapai papan atas dan perusahaan penerbangan lainnya menyerukan penambahan perekrutan perempuan untuk bekerja di industri ini. Masukan ini ditujukan agar bisa membantu mengatasi masalah kekurangan pilot, mekanis dan pucuk pimpinan di sektor penerbangan yang umumnya didominasi kalangan laki-laki.
Dikutip dari Reuters pada Kamis, 19 Juli 2018, ada sejumlah industri yang berada dalam posisi rentan karena terbatasnya tenaga kerja perempuan yang direkrut untuk menempati posisi eksekutif senior atau pilot penerbangan. Pada saat yang sama, kurangnya tenaga pilot telah menempatkan sektor penerbangan dalam risiko.
Menurut Charlotte Pedersen, Kepala Eksekutif Helikopter Luxaviation, sebuah operator penerbangan pribadi, langkah nyata saat ini harus segera dilakukan karena sektor penerbangan menghadapi sebuah potensi kesenjangan yang sangat besar dalam hal manajemen kapasitas dalam 10 tahun terakhir menyusul para pejabat eksekutif penerbangan yang sekarang masuk masa pensiun.
"Kita tidak bisa hanya merekrut dari separuh populasi," kata Pedersen, pilot perempuan pertama di Angkatan Udara Denmark.
Baca: Ida Fiqriah, Kapten Pilot Perempuan Pertama di Garuda Indonesia
Ayesha Farooq, 26 tahun, duduk di kokpit pesawat jet tempur F-7PG di pangkalan udara Mushaf, Sargoda, Pakistan (6/6). Ia adalah satu-satunya pilot perempuan pesawat jet berkualifikasi tempur di Angkatan Udara Pakistan. REUTERS/Zohra Bensemra
Baca: Akademi Perhubungan Udara Arab Saudi Cetak Pilot Perempuan
Sementara itu, Marnie Munn, kapten dari maskapai easyJet mengatakan hanya 3 persen sampai 4 persen jumlah pilot perempuan di dunia saat ini. Sedangkan Jane Basson, Kepala staf Airbus, mengatakan jumlah karyawan perempuan di Airbus saat ini sekitar 17.5 persen dari total 140.000 karyawan. Angka ini hanya naik sedikit dibanding 2005 yang tercatat sekitar 15 persen karyawan perempuan.
Sebelumnya pada akhir Juni 2018, Kepala Qatar Airways, Akbar Al Baker, dihujani kritik ketika dia mengatakan perempuan tidak bisa melakukan tugas seperti yang dijalankannya saat ini. Baker sudah meminta maaf dengan mengatakan ucapannya hanya sebuah kelakar dan keluar dari kontek.