Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seabad Pembunuhan Tsar Nicholas II, Ahli Konfirmasi Keaslian DNA

image-gnews
Tsar Nicholas II dan istrinya, Aleksandra (paling kanan), dengan empat putri dan putra mereka. Tsar dipaksa untuk turun tahta pada tahun 1917. Kemudian dia dan keluarganya ditembak dan ditikam sampai mati oleh pasukan Bolshevik, pada tahun 1918, sebelum tubuh mereka disiram asam dan dibuang ke dalam lubang tambang.[www.rferl.org]
Tsar Nicholas II dan istrinya, Aleksandra (paling kanan), dengan empat putri dan putra mereka. Tsar dipaksa untuk turun tahta pada tahun 1917. Kemudian dia dan keluarganya ditembak dan ditikam sampai mati oleh pasukan Bolshevik, pada tahun 1918, sebelum tubuh mereka disiram asam dan dibuang ke dalam lubang tambang.[www.rferl.org]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tes DNA terbaru yang dilakukan pada tulang raja terakhir Rusia, Tsar Nicholas II dan keluarganya telah mengkonfirmasi keaslian jasad mereka. Hasil pemeriksaan ini diumumkan oleh tim ahli Rusia pada malam peringatan 100 tahun eksekusi mereka pada 17 Juli.

Dilansir dari Radio Free Europe/Radio Liberty, 17 Juli 2018, Komite Investigasi Rusia, mengumumkan pada 16 Juli bahwa tes yang diperintahkan oleh Gereja Ortodoks Rusia mengkonfirmasi sisa-sisa yang ditemukan milik mantan Tsar Nicholas II, anggota keluarganya, dan anggota rombongan mereka. Peneliti menyebut bahwa tulang ayah Nicholas, Alexander III, telah digali untuk membuktikan mereka adalah ayah dan anak.

Baca: Masuk Lapangan Final Piala Dunia Rusia, Pussy Riot Protes Ini

Hasil tes ini akan digunakan oleh Gereja Ortodoks Rusia untuk mengakui tulang dan mengubur mereka dengan ritual lengkap. Gereja memuji penyelidikan dan mengatakan akan mempertimbangkan temuan ini.

Acara khusus dan upacara keagamaan diadakan di kota-kota Rusia pada 16 Juli untuk menandai peringatan ke-100 tahun eksekusi Tsar dan keluarganya, yang terjadi di Yekaterinburg tak lama setelah tengah malam pada 17 Juli 1918.

Tsar Nicholas II dan putrinya saat mendaki di Crimea.[www.rferl.org]

Patriark Kirill memimpin doa bersama pada tengah malam di Yekaterinburg. Doa yang serupa akan diadakan di Moskow dan kota-kota Rusia lainnya. Setelah itu, prosesi salib Kristen Ortodoks tradisional akan diselenggarakan di Yekaterinburg, Moskow, dan kota-kota lainnya. Media Rusia mengatakan acara peringatan akan berlanjut pada 17 dan 18 Juli.

Baca: Pertama Kali Jemaah Haji Malaysia Jajal Jalur Mekkah

Gereja Ortodoks Rusia pada tahun 2000 mengkanonisasi Nicholas, Tsarina Aleksandra, dan kelima anak mereka: Putra Mahkota Aleksei, dan Putri Besar Olga, Tatyana, Maria, dan Anastasia.

Menurut Komite Investigasi Rusia, Tsar Nicholas II, istrinya, dan kelima anak mereka, yang ditembak mati oleh kaum Bolshevik 100 tahun akhirnya telah diidentifikasi. Tsar Nicholas II merupakan sepupu dari raja Inggris, Raja George V.

"Tes genetik yang diperintahkan oleh Gereja Rusia, yang membantah hasil sebelumnya dan mengkonfirmasi sisa-sisa jasad mantan Tsar Nicholas II, anggota keluarga dan anggota rombongan mereka, yang ditemukan" kata Komite Investigasi, yang sering menyelidiki kejahatan serius, seperti dikutip Daily Mail.

"Tes-tes itu melibatkan penggalian jasad ayah Nicholas, Alexander III, untuk membuktikan bahwa mereka adalah ayah dan anak," kata para peneliti.

Baca: Stadion Piala Dunia 2018 di Rusia Hancur Akibat Dihantam Hujan


Kelompok Bolshevik menembak Tsar Nicholas II, istrinya yang lahir di Jerman dan kelima anaknya, bersama dengan pelayan dan dokter mereka pada malam hari dari 16-17 Juli 1918, saat mereka ditahan di kota Ural, Sverdlovsk, yang sekarang bernama Yekaterinburg.

Para pembunuh kemudian dengan tergesa-gesa mengubur jenazah hingga mereka pada 1979.

Tulang-tulang Nicholas, istrinya, dan tiga anak-anak mereka dikebumikan di Saint Petersburg pada 1998 tetapi Gereja Ortodoks menolak memberi mereka layanan pemakaman penuh karena mempermasalahkan keaslian mereka setelah penyelidikan di bawah Presiden Boris Yeltsin dianggap meragukan.

Baca: Kado Bola dari Putin Diperiksa Pengawal Trump

Legenda populer menyebutkan bahwa salah satu dari anak Tsar, Anastasia, kemungkinan selamat, tetapi rumor ini tidak pernah terbukti. Tulang-tulang putra Tsar, Alexei, dan putrinya Maria ditemukan secara terpisah pada 2007 dan belum dimakamkan.

Tsar Nicholas II (kiri) adalah cucu dari Ratu Victoria dan sepupunya adalah raja Inggris, Raja George V (kanan).[Daily Mail]

Tsar Nicholas II adalah raja terakhir Rusia. Ia memerintah dari 1 November 1894 hingga 15 Maret 1915, ketika ia dipaksa meninggalkan posisinya dan turun tahta. Masa pemerintahannya bertepatan dengan runtuhnya kekuatan besar dunia, yang mengakibatkan keruntuhan ekonomi dan militer.

Banyak sejarawan Soviet menggambarkan Nicholas sebagai pemimpin yang lemah dan tidak kompeten yang karena keputusannya menyebabkan kekalahan militer dan kematian jutaan rakyatnya. Pada 1981, Tsar Nicholas II, istrinya, dan anak-anak mereka diakui sebagai martir oleh gereja Ortodoks Rusia.

Sepupunya, Raja George V dari Inggris, menawarkan bantuan politik kepada Tsar Nicholas II setelah pelepasannya. Bersama dengan seluruh keluarganya, istri dan kelima anaknya, Tsar terakhir Rusia ini dibunuh oleh Bolshevik pada malam 16 Juli 1917.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

3 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan melalui panggilan konferensi video di Moskow, Rusia, 9 September 2022. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS/File Photo
Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

12 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

1 hari lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

1 hari lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

1 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

2 hari lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

2 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

2 hari lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.