Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertama Kali Wartawan Tahanan Myanmar Bersaksi di Persidangan

Reporter

image-gnews
Wartawan Myanmar Wa Lone (kiri) dan Kyaw Soe Oo. REUTERS/Antoni Slodkowski /
Wartawan Myanmar Wa Lone (kiri) dan Kyaw Soe Oo. REUTERS/Antoni Slodkowski /
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wa Lone, 32 tahun dan Kyaw Soe Oo, 28 tahun, dua wartawan asal Myanmar yang bekerja untuk Reuters pada Senin, 16 Juli 2018, memberi kesaksian di persidangan untuk pertama kali sejak keduanya ditahan pada Desember 2017. Wa Lone dan Kyaw Soe diperkarakan ke meja hukum karena diduga telah menggunakan dokumen rahasia negara terkait laporan investigasi pembunuhan etnis minoritas Rohingya yang dilakukan keduanya.

Dikutip dari Reuters pada Selasa, 17 Juli 2018, Wa Lone menjelaskan dipersidangan seorang petugas kepolisian berpangkat kopral bernama, Naing Lin, telah mengajaknya bertemu, bahkan sampai dua kali sebelum penangkapan atau persisnya pada 12 Desember 2017. Petugas itu memaksanya bertemu dan secara tiba-tiba menyerahkan beberapa dokumennya, yang ketika itu ditemani oleh Kyaw Soe.

"Setelah pukul 17.00, ketika saya hendak meninggalkan kantor, Naing Lin menelepon saya dan meminta saya untuk bertemu pada sore itu juga. Dia mengatakan, jika saya tidak datang saya mungkin tidak akan bisa bertemu dia lagi karena dia akan dimutasi ke wilayah lain di Myanmar," kata Wa Lone.

Dipersidangan, Wa Lone menegaskan memang meminta Kyaw Soe untuk menemaninya bertemu dengan Naing Lin. Saat keduanya bertemu dengan Naing Lin di sebuah restoran di kota Yangon, rupanya Naing Lin membawa rekan polisinya yang lain. Rekan Naing Lin itu lantas memberikan dokumen-dokumen yang digulung dan menyuruh memotret dokumen tersebut. Mereka tidak mengambil foto, tetapi memberi tahu Naing Lin itu dokumen itu terlalu gelap.

“Dokumen-dokumen itu tidak ada hubungannya dengan percakapan kami. Dia tiba-tiba saja mengeluarkannya, padahal saya tidak memintanya,” kata Wa Lone.

Baca: Ditahan Myanmar, Dua Wartawan Ini Bakal Cerita Penangkapan Mereka

Tak lama setelah Naing Lin meninggalkan pertemuan, kedua wartawan itu ditahan sepulang dari restoran tersebut atau bahkan sebelum mereka melihat dokumen yang diberikan pada mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam kesaksiannya dua bulan lalu, Naing Lin membenarkan telah bertemu dengan dua wartawan Reuters itu, tetapi membantah telah memberi mereka sesuatu. Dia pun bersikeras tidak pernah memanggil Wa Lone untuk melakukan pertemuan, sebaliknya dua wartawan tersebut yang memulai mengajak bertemu. Wa Lone juga mengatakan pada Naing Lin hanya bertemu sendirian. Namun kesaksian Naing Lin itu dipatahkan oleh kesaksian seorang petugas Kepolisian berpangkat Kapten bernama Moe Yan Naing.

Pada April 2018, Moe Yan Naing, mengatakan di persidangan bahwa beberapa jam sebelum kedua wartawan itu ditahan, seorang pejabat senior Kepolisian Myanmar telah memerintahkan Naing Lin untuk menjebak para wartawan itu.

Baca: Wartawan Myanmar Frustrasi Tak Ada Kebebasan Pers

Segera setelah mendapat perintah itu, Naing Lin tiba-tiba pergi dan kedua reporter itu ditangkap ketika meninggalkan restoran. Saksi-saksi sebelumnya dari Kepolisian Myanmar mengatakan di persidangan bahwa dua wartawan itu ditangkap di pos pemeriksaan keamanan oleh petugas yang tidak menyadari mereka sebagai wartawan dan ditemukan telah memegang dokumen rahasia di tangan mereka.

Sidang kesaksian Wa Lone dan Kyaw Soe akan dilanjutkan pada Selasa, 17 Juli 2018 waktu Myanmar. Penahanan dua wartawan oleh Myanmar ini menjadi tantangan demokrasi di pemerintahan yang dipimpin oleh Aung Sang SuuKyi, peraih Nobel bidang perdamaian 1991.   

REUTERS l MUH.BASKHORO W.D.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

19 jam lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

2 hari lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.


Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

2 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.


Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

3 hari lalu

Ilustrasi wartawan televisi. shutterstock.com
Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow


Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

5 hari lalu

Pengungsi Rohingya menempati penampungan sementara di llanta pasar gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Senin, 18 Desember 2023. Polresta Banda Aceh menetapkan salah seorang imigran Rohingya Muhammad Amin (35) sebagai tersangka yang menyeludupkan 136 orang pengungsi Rohingya penghuni kamp penampungan Coxs Bazar Bangladesh ke Desa Lamreh, Kabupaten Aceh Besar yang saat ini menempati lantai dasar gedung BMA. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

5 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

6 hari lalu

Tentara Thailand berlindung di dekat Jembatan Persahabatan Thailand-Myanmar ke-2 selama pertempuran di sisi Myanmar antara Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) dan pasukan Myanmar, yang berlanjut di dekat perbatasan Thailand-Myanmar, di Mae Sot, Provinsi Tak, Thailand, April 20, 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

8 hari lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

9 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

14 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.