TEMPO.CO, Jakarta - Dua wartawan Myanmar yang bekerja untuk Reuters, Wa Lone, 32 tahun dan Kyaw Soe Oo, 28 tahun, dijadwalkan akan memberikan kesaksian dalam persidangan pada 16 Juli dan 17 Juli 2018 waktu setempat. Dalam persidangan akhir pekan lalu, dua wartawan itu dituntut telah melanggar undang-undang dokumen rahasia negara.
Jika tuntutan itu terbukti benar, maka Wa dan Kyaw, bisa terancam hukuman penjara hingga 14 tahun. Dua wartawan itu menyatakan tidak bersalah atas tuduhan tersebut.
Baca: Wartawan Myanmar Frustrasi Tak Ada Kebebasan Pers
Wartawan Reuters, Kyaw Soe Oo, berbicara kepada media saat dia meninggalkan pengadilan setelah sidang pada Senin, 9 Juli 2018, di Yangon, Myanmar. [AP Photo / Thein Zaw]
Baca: Ungkap di Balik Penangkapan 2 Jurnalis, Polisi Myanmar Dipenjara
Kesaksian Wa dan Kyaw di persidangan nanti akan menjadi keterangan pertama yang diberikan keduanya sejak ditahan pada Desember 2017. Kesaksian itu dinantikan banyak pihak karena publik akan mendengarkan langsung kejadian yang sebenarnya versi kedua wartawan itu.
Dilansir oleh Reuters, Wa dan Kyaw ditangkap ketika mereka telah selesai melakukan reportase investigasi terhadap pembunuhan 10 laki-laki dewasa dan anak laki-laki suku minoritas Rohingnya di sebuah desa di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Sebelumnya PBB menyebutkan, pembunuhan tersebut terjadi akibat tindakan keras militer Myanmar sehingga memaksa lebih dari 700 ribu penduduk suku Rohingya melarikan diri ke Bangladesh.
Kasus kriminalisasi terhadap dua wartawan ini menarik perhatian dari berbagai kelompok dan masyarakat dunia, mulai dari pemerintahan sampai kelompok-kelompok HAM. Mereka menyerukan pembebasan Wa dan Kyaw.
Beberapa diplomat dan aktivis mengatakan penahanan terhadap dua wartawan Reuters itu adalah ujian menuju demokrasi penuh bagi pemerintah Myanmar yang sekarang dipimpin oleh peraih Nobel bidang perdamaian 1991, Aung San Suu Kyi.
Sebelumnya pada April 2018, anggota Kepolisian Myanmar, Moe Yan Naing, dihukum satu tahun penjara oleh pengadilan distrik Yangon karena bersama dua wartawan Reuters itu, membongkar pembunuhan terhadap 10 laki-laki penduduk suku minoritas Rohingya. Moe didakwa telah melanggar disiplin Kepolisian Myanmar dengan berbicara kepada wartawan. Selain divonis penjara, keluarga Moe diusir dari rumah dinas Kepolisian.
REUTERS l THE GLOBE AND MAIL l MUH.BASKHORO W.D.