Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusia: 2 Kasus Racun Novichok Dipicu Laboratorium Rahasia Bocor

image-gnews
Personel militer mengenakan pakaian pelindung saat mengumpulkan barang bukti di John Baker House, yang merupakan rumah untuk para tunawisma di Rollestone Street di Salisbury, Inggris, Jumat, 6 Juli 2018. Polisi Inggris sedang menjelajahi bagian Salisbury dan Amesbury di Inggris barat daya, membersihkan material yang terkontaminasi racun syaraf Novichok. [AP Photo / Matt Dunham]
Personel militer mengenakan pakaian pelindung saat mengumpulkan barang bukti di John Baker House, yang merupakan rumah untuk para tunawisma di Rollestone Street di Salisbury, Inggris, Jumat, 6 Juli 2018. Polisi Inggris sedang menjelajahi bagian Salisbury dan Amesbury di Inggris barat daya, membersihkan material yang terkontaminasi racun syaraf Novichok. [AP Photo / Matt Dunham]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menduga kebocoran di laboratorium kimia militer Inggris yang dirahasiakan, Porton Down, ada kaitannya dengan dua kasus racun syaraf Novichok yang terjadi di Salisbury dan Amesbury.

Baca: Botol Racun Novichok Ditemukan di Rumah Korban, Reaksi Inggris?

Menurut Kedutaan Rusia di London, Salisburry dan Amesbury berdekatan dengan laboratorium Porton Down, sekitar 8 kilometer. Kasus pertama terjadi di Salisbury pada Maret 2018 yang menjadi korban racun Novichok seorang mantan agen ganda, Rusia dan Inggris, bernama Sergei Skripal dan putrinya bernama Yulia.

Kasus kedua terjadi pada 30 Juni 2018 di Amesbury yang menewaskan Dawn Sturgess, sementara pasangannya, Charlie Rowley masih dalam kondisi kritis dirawat di rumah sakit.

Polisi anti-terorisme Inggris kemarin menemukan botol kecil berisi racun Novichok di rumah Rowley.

Kedutaan Rusia menanggapi temuan botol berisi Novichok dengan meminta Inggris membagikan data tentang temuan tersebut, namun ditolak oleh Inggris.

Dawn Sturgess (kiri) dan Charlew Rowley korban racun syaraf Novichok di Amesbury, tak jauh dari lokasi eks intelijen Rusia Sergei Skripal dan anaknya diserang racun Novichok, pada 30 Juni lalu. [RADIO FREE EUROPE]

Baca: Ilmuwan Rusia Buka Suara Soal Racun Novichok, Ini Pengakuannya

"Tidak dapat mengecek atau memverifikasi pernyataan Inggris karena London menolak bekerja sama dengan kami dengan berbagai cara yang memungkinkan," kata seorang diplomat usia, seperti dikutip dari Russia Today, Minggu, 15 Juli 2018.

Rusia kemudian menuding bahwa dua kasus keracunan tersebut terjadi di lokasi yang dekat dengan laboratorium kimia militer rahasia di Porton Down.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sehingga kasus ini boleh jadi mengarah pada kesimpulan bahwa telah terjadi kebocoran dari laboratorium. Hal ini tidak dapat disingkirkan."

Rusia juga mengkritik Inggris yang tidak transparan dalam menyelidiki kasus racun Novichok yang dikembangkan militer Uni Sovyet pada masa Perang Dingin.

Inggris telah meminta Organisasi Pelarangan Senjata Kimia atau OPCW untuk menguji zat yang ditemukan di Amesbury.

Sergei Skripal, 66 tahun, dan putrinya Yulia, 33 tahun, dalam kondisi kritis di rumah sakit saat ini.l [Rex Features]

Baca: Novichok, Pencabut Nyawa dari Rusia

Bagi Rusia, langkah Inggris meminta OPCW sebagai upaya mempolitisasi organisasi ini sehingga menganggu reputasinya.

Akhir Juni lalu, Inggris dan sejumlah negara sekutunya memperluas kewenangan OPCW dengan mengizinkan lembaga itu tidak hanya menginvestigasi dugaan serangan senjata kimia, namun juga menyebut pihak yang dipersalahkan.

Rusia menyatakan, perluasan status OPCW merupakan perkembangan yang membahayakan karena lembaga yang netral berbalik menjadi alat politik yang akan digunakan oleh Barat untuk mengajukan tekanan kepada Suriah dan negara lainnya.

Temuan terbaru, polisi anti-terorisme Inggris mengatakan, pihaknya telah menemukan lebih dari 400 item yang potensial terpapar racun. Item-item ini bagian dari bukti kasus keracunan di Amesbury. Benda-benda mencurigakan itu telah dibawa ke laboratorium untuk dianalisa. Polisi Inggris ingin mengetahui apakah racun yang ditemukan di Amesbury sama dengan racun Novichok yang ditemukan di Salisbury.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan melalui panggilan konferensi video di Moskow, Rusia, 9 September 2022. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS/File Photo
Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

10 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

1 hari lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

1 hari lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

1 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

2 hari lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

2 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

2 hari lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.