Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Rusia Buka Suara Soal Racun Novichok, Ini Pengakuannya

image-gnews
Personel militer Inggris memeriksa tempat kejadian eks agen rahasia Rusia yang terpapar racun hingga sekarat di Salisbury.[www.rferl.org]
Personel militer Inggris memeriksa tempat kejadian eks agen rahasia Rusia yang terpapar racun hingga sekarat di Salisbury.[www.rferl.org]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan Rusia era Perang Dingin mengungkapkan dirinya pernah dipekerjakan dalam program resmi untuk memproduksi racun saraf Novichok yang dituding Inggris digunakan untuk meracuni eks mata-mata Rusia, Sergei Skripal. Pengakuannya bertentangan dengan klaim Moskow bahwa baik Rusia maupun Uni Soviet tidak pernah memiliki program semacam itu.

Pengungkapan tersebut disampaikan oleh Leonid Rink pada Selasa, 20 Maret 2018. Ia mengaku terlibat dalam program yang didukung pemerintah Soviet sampai awal 1990an.

Baca: Novichok, Pencabut Nyawa dari Rusia

Namun, Rink juga mengatakan dirinya tidak melihat keterlibatan Moscow dengan insiden yang menimpa Skripal, 66 tahun, dan putrinya Yulia yang diracun di Salisbury, Inggris pada 4 Maret 2018.

"Mereka masih hidup, artinya mereka tidak diracuni oleh Novichok," kata Rink seperti dilansir Reuters pada 20 Maret 2018.

Rink mengatakan teknologi di balik Novichok sekarang diketahui banyak negara termasuk Inggris, Amerika Serikat dan Cina.

Dia menolak laporan media Inggris bahwa Yulia Skripal secara tidak sadar membawa Novichok dari Moscow dan menyebutnya sebagai omong kosong belaka". Menurutnya Novichok tidak akan membiarkan korbanya selamat.

Baca: Racun Novichock Diduga Ditaruh dalam Koper Putri Eks Intel Rusia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurutnya, ia bekerja di laboratorium di kota Shikhan selama 27 tahun di mana perkembangan Novichok menjadi dasar tesis doktornya. "Para ahli di Shikhan dan Moscow bekerja sama untuk menghasilkan racun saraf," jelasnya.

Rink juga mengaku bahwa secara diam-diam ia pernah menjual racun itu untuk membunuh seorang raja perbankan Rusia dan sekretarisnya pada 1995. Rink dihukum satu tahun penjara karena penyalahgunaan kekuasaan dalam sebuah sidang rahasia.

Pekan lalu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov mengatakan Kremlin tidak pernah terlibat dengan program pengembangan senjata kimia.

"Saya ingin mengklarifikasi bahwa Uni Soviet atau Rusia tidak memiliki program untuk memproduksi agen beracun, Novichok," katanya.

Baca: Rusia: Tudingan PM Inggris Soal Racun Saraf Perbuatan Gila

Pernyataan itu dikeluarkan setelah London dan sekutunya menuduh Moscow sebagai dalang di balik percobaan pembunuhan mantan mata-matanya.  Kremlin mengklaim insiden itu adalah bagian dari plot Barat untuk menyebarkan sentimen anti-Rusia menjelang pemilihan presiden dan Piala Dunia.

Rusia juga terus mendesak agar Inggris menyediakan bukti keterlibatan racun saraf tersebut, selain menuntut permintaan maaf resmi dari Inggris terkait tudingan tersebut. Setelah pengakuan Rink, beredar anggapan di media pemerintah Rusia bahwa Inggris mungkin di balik serangan racun saraf kepada Skripal dan putrinya. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

21 jam lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel


Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

1 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

2 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

3 hari lalu

Maria Zakharova, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. Sumber: en.wikipedia.org
Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

3 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.


Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

3 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan Ketua Eksekutif dan Chief Executive Officer Fox Corporation Lachlan Murdoch, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis 20 November 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

Zelensky mengecam serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.


Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

8 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

Pengadilan Rusia menolak banding Google Alphabet terhadap denda 4,6 miliar rubel atau sekitar US$49,4 juta terkait konten perang di Ukraina


Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

9 hari lalu

PLTN Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 4 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.


AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

10 hari lalu

Rudal Tomahawk mulai diproduksi pada 1970 dan telah mengalami peningkatan, hingga Tomahawk Blok IV, yang dapat menghancurkan target di laut dan di darat. Tomahawk dapat diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam. Amerika Serikat telah mengubah kapal selam kelas Ohio, USS Michigan, shingga dapat membawa 154 rudal Tomahawk. raytheon.com
AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik


3.000 Eks Pejuang Wagner Bergabung dengan Pasukan Chechnya

11 hari lalu

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov. REUTERS/Christopher Pike
3.000 Eks Pejuang Wagner Bergabung dengan Pasukan Chechnya

Ramzan Kadyrov menyatakan bahwa 3.000 eks tentara Wagner akan bergabung dengan pasukan Chechnya.