TEMPO.CO, Jakarta - Militer Rusia berencana untuk mengevakuasi 1.000 warga Suriah dari zona de-eskalasi di wilayah selatan hingga barat Suriah melalui jalur kemanusiaan dekat kota Daraa, kantor berita Interfax melaporkan pada Senin, 9 Juli, mengutip Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah. Warga akan dievakuasi ke provinsi utara Idlib di Suriah. Jumlah desa dan kota yang bergabung dengan gencatan senjata di Suriah barat daya telah meningkat menjadi 90, seperti dilaporkan Reuters, 9 Juli 2018.
Sementara sebagian besar warga Suriah yang terlantar akibat pertempuran dua minggu terakhir yang terdampar di perbatasan dengan Yordania, telah kembali ke rumah mereka, seperti diungkapkan seorang pejabat AS dan sebuah kelompok yang secara dekat memantau perang Suriah.
Baca: Ahli Bedah Jantung Populer Dr Oz Sambangi Anak-Anak Suriah
Kembalinya ke wilayah yang kini dikuasai oleh pemerintahan Assad terjadi dua hari setelah pasukan Suriah menguasai perbatasan Naseeb dengan Yordania. Pada Sabtu 7 Juli kemarin, pasukan Suriah mengibarkan bendera nasional di titik perbatasan setelah tiga tahun kalah dari pemberontak.
Pasukan Yordania berpatroli di sisi Yordania dari perbatasan Naseeb yang berbatasan dengan Suriah, satu hari setelah tentara Suriah menduduki wilayah selatan provinsi Daraa dari gerilyawan di setelah pemberontak sepakat untuk menyerah yang dimediasi oleh Rusia. Sabtu. 7 Juli 2018. [Foto AP/Raad Adayleh]
Serangan pemerintah Suriah untuk merebut kembali provinsi Daraa dari gerilyawan, yang dimulai pada 19 Juni, telah menyebabkan sekitar 330.000 orang melarikan diri menuju perbatasan Yordania yang menolak mengizinkan para pengungsi menyeberang perbatasan. Pertempuran di daerah perbatasan berhenti pada Jumat di bawah kesepakatan menyerah yang dimediasi oleh Rusia.
Anders Pedersen, koordinator utama kemanusiaan AS di Yordania, seperti dilaporkan Associated Press, mengatakan bahwa hanya 150 hingga 200 warga Suriah yang tetap tinggal di perbatasan ke Yordania, dan mayoritas dari yang tinggal ini adalah laki-laki.
Baca: Israel Ancam Serang Pasukan Suriah di Dataran Tinggi Golan
Para aktivis oposisi Suriah melaporkan penembakan dan serangan udara yang sengit terjadi di desa Um al-Mayadeen yang dikuasai pemberontak, beberapa kilometer di sebelah utara perbatasan Naseeb. Beberapa jam kemudian, kantor berita negara SANA, mengatakan pasukan menangkap Um al-Mayadeen setelah pertempuran dengan pejuang oposisi.
Meskipun kelompok pemberontak utama di bagian timur provinsi Daraa telah menerima untuk menyerahkan senjata mereka sebagai bagian dari kesepakatan yang diperantarai Rusia, namun beberapa telah bersumpah untuk melanjutkan pertempuran, sebagian besar di bagian barat Daraa dan wilayah Quneitra di dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Badan bantuan internasional, CARE, mengatakan ribuan pengungsi Suriah telah pindah dari daerah yang dekat dengan perbatasan Yordania kembali ke kota-kota dan desa-desa yang baru-baru ini menandatangani perjanjian rekonsiliasi. Namun banyak warga Suriah yang enggan pulang karena takut dtahan atau dipaksa wajib militer oleh tentara.