TEMPO.CO, Jakarta - Produser film Hollywood sekaligus anak tiri mantan perdana menteri Najib Razak, Riza Aziz, diperiksa di Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) hari ini terkait penelidikan aliran dana 1MDB. Dilaporkan South China Morning Post, Riza Aziz tiba di markas MACC pada Selasa pukul 1.30 siang bersama pengacaranya, K Kumaraendran.
Perusahaan Riza yang berbasis di Amerika Serikat, Red Granite, diduga menerima aliran dana dari 1MDB. Pemeriksaan Riza Aziz dilakukan setelah hampir satu bulan ibunya Rosmah Mansor dipanggil oleh MACC.
Baca: Bekas PM Malaysia Najib Razak Ditahan
Rosmah dan suaminya Najib sedang diperiksa sebagai bagian dari penyelidikan anak perusahaan 1MDB, SRC International, terkait aliran dana sebesar RM 42 juta atau Rp 149 miliar yang dikirim ke rekening pribadi Najib Razak. Sebelumnya Najib Razak diperiksa MACC pada 22 Mei.
Departemen Kehakiman AS mengklaim bahwa Red Granite, yang memproduksi film nominasi Oscar "Wolf of Wall Street", menerima uang dari 1MDB. Namun Riza membantah tuduhan ini.
Produser Wolf of Wall Street, Riza Aziz (kiri), bersama pemeran film.[abc.net.au]
Pada 2015, Najib mengajukan gugatan terhadap Harian Harakah yang dimiliki PAS karena diduga mencemarkan nama baiknya atas masalah 1MDB dalam sebuah artikel “Dana 1MDB biayai syarikat filem Riza Aziz” (dana 1MDB membiayai perusahaan film Riza Aziz).
Namun Riza Aziz mengakui tuduhan dan membayar aset perusahaan filmnya yang disita Departemen Kehakiman AS. Dia telah setuju untuk menyerahkan US$ 60 juta atau Rp 862 miliar dari perusahaan yang dimilikinya, Red Granite Productions.
Penyitaan aset itu didasarkan pada investigasi FBI, yang menunjukkan bahwa film dan lainnya telah didanai oleh pencucian uang di Amerika Serikat, yang merupakan hasil penggelapan dana dari 1MDB.
Baca: Pengamat Malaysia Awang Azman Kritik Ajakan Tobat Najib Razak
Sementara satuan tugas Malaysia, seperti dilansir Reuters, 408 rekening bank yang menyimpan sekitar US$ 272,4 juta atau Rp 3,9 triliun telah dibekukan. Rekening yang dibekukan termasuk 81 individu dan 55 perusahaan yang diyakini telah menerima dana dari 1MDB dan melibatkan hampir 900 transaksi antara Maret 2011 dan September 2015.
"Rekening itu diyakini terkait dengan penyalahgunaan dan penyalahgunaan dana 1MDB," kata pihak satuan tugas.
Satgas sebelumnya mengatakan telah membekukan rekening milik Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai politik yang pernah dipimpin oleh Najib Razak.