TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Israel membunuh remaja Palestina berusia 13 tahun di Jalur Gaza, Jumat, 29 Juni 2018. Penembakan itu, tulis Middle East Monitor, terjadi ketika korban terlibat dalam aksi peringatan Kembalinya Tanah Palestina di Khan Younis timur, Jalur Gaza selatan.
Baca: Israel Membela Diri Atas Serangan di Perbatasan Gaza Palestina
Demonstran Gaza menerbangkan layang-layang api selama protes di perbatasan Israel, pada Mei 2018.[Twitter via Middle East Monitor]
Kantor Kementerian Kesehatan Gaza membenarkan insiden pembunuhan terhadap remaja 13 tahun tersebut. "Dia ditembak mati tentara Israel ketika ikut unjuk rasa," bunyi pernyataan Kementerian Kesehatan.
"Lebih dari 300 warga Palestina mengalami cedera atau menderita akibat menghirup gas air mata yang ditembakkan pasukan Israel terhadap para pemrotes di sebelah timur pagar perbatasan Jalur Gaza pada Jumat, 29 Juni 2018," kata juru bicara Kementerian Kesehatan, Ashraf al-Qidra.
Traktor Israel memadamkan api dari oleh layang-layang yang dipasang bom Molotov dan diluncurkan oleh demonstran Palestina dari Gaza, di perbatasan Israel-Gaza, Rabu, 20 Juni 2018.[AP Photo/Tsafrir Abayov]
“Tiga orang mengalami cedera serius. Ketiganya dalam keadaan kritis.”
Baca: Palestina Desak PBB Selidiki Israel Atas Insiden Gaza
Pengunjuk rasa, sebagaimana dilaporkan Middle East Monitor, berkumpul di sebelah timur pagar perbatasan Jalur Gaza dan membakar ban mobil. Aksi mereka, ujar saksi mata, disambut tembakan peluru tajam oleh tentara Israel, menyebabkan puluhan orang mengalami luka-luka.
