TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, meminta Dewan Keamanan PBB membentuk Komisi Independen untuk menyelidiki kejahatan Israel termasuk melakukan pembunuhan dan melukai pengunjuk rasa Palestina di Jalur Gaza.
Mansour mengatakan, Otoritas Palestina sedang menyiapkan daftar permohonan komplain dalam beberapa hari ini kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB dengan maksud agar membentuk sebuah komite investigasi atau tim pencari fakta.
Baca: Israel Hancurkan Terowongan Hamas di Gaza Palestina
Sejumlah pelajar Palestina belajar di sekolah darurat setelah sekolah mereka dihancurkan pasukan Israel, di Hebron, Tepi Barat, 10 April 2018. REUTERS/Mussa Qawasma
"Tampaknya tentara Israel tidak bisa menahan diri dalam menghadapi aksi protes. Mereka tidak mau mendengarkan siapapun dan mereka melanjutkan kekejamannya dengan melakukan pembunuhan massal," ucap Mansour di Markas PBB di New York, Jumat petang waktu setempat.
Pasukan Israel menembak mati empat warga Palestina termasuk seorang remaja berusia 15 tahun yang terlibat unjuk rasa di Jalur Gaza, Jumat, 20 April 2018. Menurut Menteri Kesehatan Palestina, sedikitnya 729 orang berunjuk rasa di dekat pagar perbatasan dengan Israel cedera akibat tembakan senjata api Israel.Dua orang wanita Palestina berlari saat ditembakan gas air mata oleh tentara Israel saat bentrokan ketika aksi protes menuntut pengembalikan tanah mereka di perbatasan Gaza, 4 April 2018. AP
"Mereka butuh perawatan intensif akibat tembakan gas air mata atau karena cedera lainnya," bunyi pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina seperti dikutip Al Jazeera, Sabtu, 21 April 2018.
Baca: Israel Menahan Pejabat Hamas di Tepi Barat
Para korban tewas setelah dibedil Israel itu berhasil diidentifikasi. Mereka antara lain Mohammed Ibrahim Ayyoub, 15 tahun, Ahmed Rashad, 24 tahun, Ahmed Abu Aqil, 25 tahun dan Saad Abdul Majid Abdul-Aal Abu Taha, 29 tahun. Unjuk rasa pada Jumat kemarin adalah keempat dalam beberapa pekan ini menyusul demonstrasi memperingati Hari Tanah Palestina yang jatuh setiap 30 Maret.