TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melampiaskan kemarahan kepada Uni Eropa dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau setelah pertemuan G7, lewat kicauan twitternya setelah meninggalkan KTT G7 di Kanada lebih awal untuk bertemu dengan Kim Jong Un di Singapura.
"Perdagangan yang adil sekarang harus disebut perdagangan bodoh jika tidak ada timbal balik," kata Trump dalam twitternya, seperti dilaporkan Reuters, 11 Juni 2018.
“Maaf, kami tidak bisa membiarkan teman-teman kami, atau musuh, memanfaatkan kami dalam perdagangan lagi. Kita harus memprioritaskan para pekerja Amerika dulu!”
Baca: Trump Usul Rusia Masuk G7, Kanada Bilang Ini
“Tidak adil untuk rakyat Amerika! Defisit perdagangan US$ 800 miliar (Rp 11 ribu triliun),” kicau Trump di Twitter."Mengapa saya harus, sebagai Presiden Amerika Serikat, mengizinkan negara-negara lain untuk terus membuat surplus perdagangan besar-besaran, seperti yang mereka lakukan selama beberapa dekade, sementara petani kita, pekerja & pembayar pajak harus membayar dengan harga yang tinggi dan tidak adil?"
Presiden Dewan Eropa Donald Tusk, Perdana Menteri Inggris Theresa May, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berpose saat foto dalam KTT G7 di kota Charlevoix La Malbaie, Quebec, Kanada, 8 Juni , 2018. REUTERS/Yves Herman
Komunike, yang telah disusun di G7, mengatakan para pemimpin Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Prancis, Italia, Jerman dan Jepang sepakat tentang perlunya perdagangan yang bebas, adil dan saling menguntungkan dan pentingnya memerangi proteksionisme.
"Kami berusaha untuk mengurangi hambatan tarif, hambatan non-tarif dan subsidi," tulis komunike G7.
Baca: Perang Dagang, Kanada - Prancis Mencibir Amerika Serikat di G7
Trump juga mengecam sesama anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) karena membayar secara tidak proporsional dibanding Amerika Serikat untuk mempertahankan aliansi Barat.
“Amerika Serikat membayar hampir seluruh biaya NATO, melindungi banyak dari negara-negara yang sama yang merenggut kita dengan perdagangan (mereka hanya membayar sebagian kecil dari biaya - dan tertawa!). Uni Eropa memiliki surplus US$ 151 miliar (Rp 2 ribu triliun) - (mereka) harus membayar lebih banyak untuk militer!"
“Jerman membayar 1 persen dari PDB terhadap NATO, sementara kita membayar 4 persen dari PDB yang jauh lebih besar. Apakah ada yang percaya itu masuk akal?"
“Kami melindungi Eropa (yang bagus) dengan kerugian finansial besar, dan kemudian mendapat ganjaran secara tidak adil terhadap perdagangan. Perubahan akan datang!"
Baca: Kanada Negara Pertama G7 Legalkan Ganja untuk Pribadi
Dengan memerintahkan wakil-wakilnya untuk mundur dari pertemuan, Trump tampaknya menegaskan tujuannya untuk mengacaukan status quo, apakah dengan menarik keluar dari kesepakatan iklim global atau kesepakatan nuklir internasional dengan Iran atau ancaman untuk merusak perjanjian 1994 dalam Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika antara Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko.
Donald Trump juga menyerang Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, yang menjadi tuan rumah pertemuan G7 di Quebec, Kanada.
Dilansir dari The Week, Trump menggambarkan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sebagai orang yang sangat tidak jujur dan lemah dan menuduhnya membuat kebohongan. Dia juga mengatakan Trudeau tidak akan mendukung G7 yang menyetujui perlunya perdagangan bebas, adil, dan saling menguntungkan dan menekankan pentingnya memerangi proteksionisme.