TEMPO.CO, Jakarta - Aliran lava baru mengancam infrastruktur pembangkit listrik tenaga panas bumi dalam letusan lanjutan gunung api Kilauea, Hawaii, pada Sabtu, 26 Mei 2018. Hal ini menimbulkan ancaman baru setelah batuan cair dari Gunung Kilauea menyembur tanpa henti melintasi permukiman.
Menurut survei geologi Amerika Serikat, seperti dilaporkan Reuters, 27 Mei 2018, aliran lava menghantam pembangkit listrik tenaga panas bumi Puna Geothermal Venture (PGV) pada Sabtu malam setelah menghancurkan puluhan rumah di sekitarnya.
Baca: Gas Mematikan Muncul dari Aliran Lava Kilauea Hawaii
Sejak gunung berapi Kilauea di Hawaii meletus dalam satu abad sekali pada 3 Mei lalu, pihak berwenang menghentikan operasional pembangkit listrik dan mengevakuasi 60 ribu galon cairan mudah terbakar dan menonaktifkan sumur, yang uap dan gas buminya yang digunakan sebagai tenaga listrik.
Uap dan gas vulkanik muncul setelah aliran lava jatuh ke samudera Pasifik di sebelah tenggara Pahoa, Kepulauan Hawaii, selama letusan gunung berapi Kilauea.[REUTERS/Terray Sylvester/
Magma terus terkuras dan menyemburkan lava dari puncak Kilauea dan mengalir sekitar 40 kilometer dari sisi timur, serta memunculkan puluhan retakan tanah dekat pembangkit listrik.
"Aliran dari celah 21 dan 7 meluas dan terus maju," kata Janet Snyder, juru bicara pemerintah daerah Hawaii. Adapun Gubernur Hawaii David Ige mengatakan sumur masih dalam kondisi stabil.
Menurut kepala lembaga manajemen bencana negara, lava letusan gunung tidak pernah merusak pembangkit listrik panas bumi mana pun dan ancaman potensial ini belum teruji. Namun penduduk setempat tetap takut akan ledakan bahan yang mudah terbakar dari pembangkit listrik dan gas mematikan hidrogen sulfida serta gas-gas lain jika sumur pembangkit listrik rusak.
Baca: Abu Vulkanik Kilauea Meningkat, Penerbangan Hawaii Siaga Satu
Warga juga mengeluhkan bahaya kesehatan akibat emisi pabrik sejak mulai beroperasi pada 1989. Selain itu, PGV, yang terletak di sisi salah satu gunung berapi paling aktif di dunia, pernah digugat.
Lava Gunung berapi Kilauea mengalir ke laut dekat Pahoa, Hawaii, 20 Mei 2018. (AP Photo/Jae C. Hong)
Menurut Hawaii Electric Light, Pembangkit listrik penghasil 38 megawatt milik Israel ini menyediakan sekitar 25 persen listrik di Big Island Hawaii.
Operator Ormat Technologies Inc (ORA.N) pekan lalu mengatakan tidak ada kerusakan di pembangkit listrik, tapi harus menunggu hingga situasi stabil untuk menilai dampak gempa bumi dan aliran lava Kilauea terhadap pembangkit.
Menurut BMKG Hawaii, angin akan bergeser pada Senin dan Selasa sehingga konsentrasi abu dan kabut vulkanik Kilauea akan menyebar ke barat dan barat laut, yang akan berimbas pada wilayah padat penduduk.