TEMPO.CO, St. Petersburg – Wakil Presiden Cina Wang Qishan bertekad memperdalam kerja sama dengan Rusia sambil mengirim isyarat kepada Amerika Serikat soal praktik proteksionisme dalam kunjungan pertama ke luar negeri di St. Petersburg, Rusia, Sabtu, 26 Mei 2018.
Wang mengatakan pemerintah Cina dan Amerika sedang membahas sejumlah isu setelah ancaman Trump yang akan mengenakan kenaikan tarif impor untuk produk aluminium dan baja dari Cina.
Baca: Trump: Cina Perketat Penjagaan Perbatasan Korea Utara, karena?
Wang, yang tidak menyebut AS dalam pidatonya di forum itu, mengatakan kedua ekonomi terbesar dunia itu tidak mendapat keuntungan jika terjadi perang dagang. Namun, Cina saat ini telah menyiapkan diri jika keadaan berubah drastis.
Presiden Donald Trump bersama dengan Presiden Cina Xi Jinping, saat upacara penyambutan di Beijing, Cina, 9 November 2017. REUTERS/Thomas Peter
“Menempatkan kepentingan negara sendiri hanya akan mendapatkan hasil yang bertolak belakang,” kata Wang kepada forum ekonomi itu pada Jumat, 25 Mei 2018, seperti dilansir SCMP. “Kita harus menghindari perang dagang karena tidak ada pemenang dari perang ini.”
Baca: Militer Amerika Terkena Serangan Laser, Protes Cina
Pada saat yang sama, Wang menekankan pentingnya hubungan Cina dan Rusia sambil mengatakan Beijing, ”Ingin memperdalam hubungan strategis lewat kemitraan berdasarkan saling percaya dan dukung serta kesejahteraan bersama serta persahabatan lintas generasi.”
Wang juga mengatakan ini dalam pertemuan sebelumnya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Acara ekonomi ini dihadiri Putin, Direktur IMF Christine Lagarde, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan preisden Rusia, Vladimir Putin, pada KTT G20 di Hamburg, Jerman, 7 Juli 2017. AP/Evan Vucci
Wang menjelaskan bahwa hubungan Cina dan Rusia meningkat drastis. Perdagangan keduanya mencapai US$ 84 miliar atau sekitar Rp 1.200 triliun dengan kenaikan 20 persen. Saat ini, Wang melanjutkan, kedua negara mengerjakan 73 proyek pembangunan bersama dengan nilai US$ 100 atau sekitar Rp 1.400 triliun.
Hubungan Cina dan Amerika sedang memanas setelah pengenaan tarif impor komoditas aluminium dan baja oleh Trump sebesar masing-masing 10-25 persen. Cina membalas dengan menaikkan tarif untuk produk pertanian dan komponen pesawat terbang Amerika.
Putin bakal mengunjungi Cina pada Juni 2018 untuk menghadiri pertemuan puncak di Qingdao. Ini merupakan forum kerja sama keamanan Shanghai Cooperation Organization, yang dibentuk Cina dan Rusia. Dia bakal bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping.