TEMPO.CO, Jakarta -
Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, memerintahkan kepolisian membuka kembali dokumen audit 1MDB yang disimpan dalam Undang-undang perjanjian rahasia atau Official Secret Act (OSA).
"Mereka akan mengirim laporan kepada saya dan saya akan mempelajarinya," ujari Mahathir Mohamad dalam konferensi pers di markas Bersatu di Petaling Jaya, Sabtu 12 Mei, seperti dikutip dari Malaysiakini.
Baca: Mahathir Mohamad: Saya Punya Cukup Bukti Najib Razak Korupsi
Laporan audit 1MDB dibawa ke meja komisi akun publik parlemen pada April 2016. Kemudian Ketua Audit Negara, Ambrin Buang, menyimpan dokumen dibawah undang-undang dokumen rahasia atau OSA karena tidak cukup bukti investigasi, dan pada akhirnya tidak pernah dibahas dalam parlemen. Namun salinan dokumen bocor pada Juli 2016.
1MDBPemerintah Amerika Serikat Bidik 1MDB
Baca: Eksklusif -- Pengamat Minta Najib Razak Buka Audit Skandal 1MDB
Dokumen investigasi laporan keuangan 1MDB disimpan menurut aturan Undang-undang Dokumen Rahasia, atau Akta Rahasia Rasmi atau Official Secret Act 1972. Menurut isi undang-undang seperti yang diterbitkan agc.gov.my, disebutkan dokumen di bawah naungan OSA dilarang dipublikasikan atau menggandakan dokumen dan dianggap sebagai rahasia negara.
Namun Mahathir menemukan ada banyak manipulasi bukti dalam investgasi korupsi 1MDB.
"Ada banyak bukti yang dimanipulasi," ujar Mahathir Mohamad dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, 11 Mei 2018, dikutip dari Strait Times.
Mahathir Mohamad akan meminta bantuan Kepala Audit Negara, Tan Sri Mohamed Apandi Ali, Ketua Komisi Pemilihan, Tan Sri Mohd Hashim Abdullah, serta Komisi Anti-Rasuah Malaysia untuk membuka kasus skandal 1MDB.