TEMPO.CO, Jakarta - Pengiriman pasukan koalisi Arab ke Suriah sangat memungkinkan untuk dibicarakan di kalangan negara-negara Arab. Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, kepada media setempat.
"Bila memperhatikan situasi di Suriah, pengiriman pasukan tersebut sangat memungkinkan," kata Shoukry, kepada Al Ahram.
Baca: Amerika Serikat Dukung Koalisi Arab Saudi di Perang Yaman
Presiden Donald Trump memberikan pernyataannya di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 13 April 2018. Donald Trump memberi pernyataan akan melakukan serangan ke Suriah terkait penggunaan senjata kimia di Suriah. (AP Photo/Susan Walsh)
"Mengenai jumlah pasukan yang akan dikirimkan belum bisa disampaikan kepada media. Tetapi semua negara Arab yang tergabung ke dalam koalisi bersedia mengirimkan pasukan demi stabilitas Suriah," ucapnya sebagimana dikutip Al Ahram.Pilot pesawat militer Mesir menjalani misi pencarian pesawat EgyptAir MS804 yang hilang di atas Laut Mediterania, 19 Mei 2016. Pesawat ini membawa 56 penumpang termasuk anak-anak dan 10 awak. Egyptian Military/Handout via Reuters
Pada pertengahan April 2018, beberapa pejabat di Amerika Serikat mengungkapkan, Presiden Donald Trump ingin agar pasukan Arab menggantikan kontingen militer Amerika Serikat di Suriah dan membantu stabilitas di timur negara itu dengan mengalahkan ISIS.
Baca: Ajak Koalisi Lawan Terorisme, Arab Saudi Tidak Undang Qatar
Middle East Monitor melaporkan, penasihat keamanan Trump, John Bolton, mengatakan Mesir bersedia terlibat dalam pengiriman pasukan ke Suriah.