TEMPO.CO, Jakarta - Jet tempur Arab Saudi tanpa ampun membombardir pesta perkawinan di sebuah desa di timur laut Yaman, Ahad, 22 April 2018, menewaskan sedikitnya 20 orang. Sejumlah warga dan petugas rumah sakit di Yaman yang dihubungi kantor berita Reuters membenarkan insiden mematikan tersebut.
Kepala Rumah Sakit Al Jumhouri di Hajjah mengatakan kepada Reuters melalui telepon, rumah sakit telah menerima 40 mayat, hampir seluruhnya terpotong-potong. "Sedangkan 46 korban lainnya mengalami luka-luka, termasuk 30 anak akibat serangan udara yang menghantam pesta perkawinan," katanya.
Baca: Serangan Arab Saudi di Yaman, 2 Murid Sekolah Tewas
Korban serangan udara Arab Saudi di Yaman. [Abna24]
Beberapa warga dan tim medis rumah sakit menerangkan kepada Reuters, 20 orang tamu pesta perkawinan tewas dan setidaknya 30 orang cedera.
"Kami memperhatikan laporan ini secara serius dan sepenuhnya akan kami selidiki, termasuk seluruh laporan yang masuk," kata juru bicara pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.
Menurut kesaksian warga Desa Taiba, serangan udara pasukan Arab Saudi itu berlangsung secara terpisah sehingga menewaskan satu dari empat angota keluarga yang sedang berada di dalam rumah pada Ahad malam.Sebuah rudal balistik yang ditembakkan milisi Houthi Yaman mengakibatkan kerusakan rumah di Riyadh, Arab Saudi. [Faisal Al Nasser/Reuters]
Sementara itu, televisi milik gerakan angkatan bersenjata Houthi, Al-Masirah, mengatakan melalui akun Twitter, 33 orang tewas dan 55 korban lainnya luka-luka.
Baca: Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas
"Serangan udara yang dilancarkan Arab Saudi itu menghantam pesta perkawinan di distrik Bani, sebelah utara Hajjah, mengakibatkan sekurangnya 33 orang tewas dan 55 lainnya luka-luka, termasuk anak-anak," tulis Abna24.