TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan bersenjata Suriah menembak jatuh 13 rudal yang ditembakkan ke arah pusat penelitian ilmiah di Damaskus dan pusat penyimpanan senjata di Homs.
Klaim Suriah itu disampaikan televisi pemerintah Suriah, seperti dikutip Dailymail.co.uk, Sabtu, 14 April 2018.
Baca: Lagi, Amerika Serikat dan Sekutunya Menyerang Suriah
Suriah menembak jatuh 13 rudal Amerika Serikat dan sekutunya itu di Kiswah, Damaskus selatan. Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya menembakkan 120 rudal dalam satu kali tembakan ke arah Suriah pada Jumat, 13 April 2018.
Menurut Menteri Pertahanan Amerika Serikat Jim Mattis, yang didampingi Komandan Militer Amerika Serikat Joseph Dunford, serangan udara dan laut diarahkan ke tiga target fasilitas senjata kimia Suriah.
"Kami khususnya mengidentifikasi target-target ini untuk mengurangi risiko keterlibatan pasukan Rusia," ujar Dunford.
Baca: Rusia: Ketidakstabilan di Suriah Sudah Dipolitisasi
Pentagon menjelaskan, satu dari tiga tempat yang ditarget rudal-rudal Amerika Serikat dan sekutunya adalah pusat penelitian, pengembangan, produksi, serta uji coba senjata kimia dan biologi di Damaskus. Target kedua yang akan dihancurkan rudal-rudal itu adalah fasilitas penyimpanan senjata Suriah di Kota Homs.
Dan target terakhir adalah tempat penyimpanan senjata kimia dan pos pengendalian di Kota Homs.
Mattis menuturkan Amerika Serikat melakukan serangan ke Suriah hanya setelah ada bukti bahwa gas klorin digunakan dalam serangan di Suriah pada 7 April lalu.
Baca: Suriah Tantang Pembuktian Penggunaan Senjata Kimia
"Kami sangat percaya bahwa klorin digunakan. Kami tidak mengabaikan tentang sarin saat ini," kata Mattis.
Ia pun memastikan tembakan rudal ke Suriah hanya dalam satu kali tembakan, meski terbuka kemungkinan akan ada serangan lanjutan.