TEMPO.CO, Jakarta - Unjuk rasa para guru di negara bagian Oklahoma, Amerika Serikat, memasuki hari kedua dengan sikap meminta tambahan dana sekolah US$150 juta atau sekitar Rp2 triliun.
Dana sebesar itu untuk membayar kenaikan gaji dan tunjangan bagi para staf sekolah. Tuntutan ini diajukan setelah negara bagian Oklahoma dan legislator menyetujui kenaikan anggaran namun dengan jumlah di bawah permintaan.
Baca: Gaji Naik Rp 84 Juta, Guru Amerika Keukeuh Berdemonstrasi
“Jadi meskipun unjuk rasa ini bisa membuat kegiatan belajar mengajar terhenti dan resiko terkena sanksi disiplin dari distrik, para guru tidak akan bergeming,” begitu dilansir CNN, Rabu, 4 April 2018.
Ini buku teks sejarah di sekolah di Oklahoma, yang isinya masih mencantumkan George W. Bush sebagai Presiden Amerika Serikat. CNN -Twitter @jamiebh73
Salah seorang guru di sekolah menengah atas Muskogge, Diane Walker, 48 tahun, mengungkapkan tekadnya. “Kami akan bertahan hingga neraka membeku dan kami akan berselancar di atasnya. Kami cinta anak-anak kami.”
Baca: Obama Dukung Unjuk Rasa Siswa Amerika Soal Senjata Api
Menurut Reuters, para guru yang hadir di lokasi jumlahnya mencapai ratusan orang dan mereka berunjuk rasa di bundaran gedung wakil rakyat Oklahoma sambil meneriakkan “dana untuk sekolah kami” dan “kami tidak akan pergi” . Mereka meminta tambahan dana sekitar US$200 juta atau sekitar Rp2,8 triliun.
Aksi para guru ini membuat ratusan sekolah di Oklahoma tutup. Pejabat dari serikat guru mengatakan ada sekitar 30 ribu guru bersepakat berhenti mengajar di Oklahoma saja. Ini membuat sekitar 500—700 ribu siswa absen dari kegiatan belajar pada Selasa waktu setempat, 3 April 2018.
Aksi unjuk rasa yang berlangsung sejak Senin ini sempat memenuhi jalan-jalan di negara bagian Oklahoma dan Kentucky meskipun cuaca relatif dingin.
Para demonstran berkumpul di depan gedung parlemen negara bagian di Oklahoma City untuk meminta anggota parlemen, termasuk Gubernur Oklahoma, Mary Fallin, memulihkan dana untuk program pendidikan dan kebutuhan lainnya. Dana-cana ini secara drastis dipangkas selama beberapa tahun terakhir.
Seperti dilansir USA Today, protes di Oklahoma datang setelah Fallin menandatangani undang-undang dengan memberikan gaji tahunan guru naik rata-rata US $ 6.100 atau sekitar Rp84 juta, yang terbesar dalam sejarah negara. Sehingga rata-rata guru di Oklahoma akan menerima US $ 45.276 atau Rp623 juta per tahun.
Meski begitu, guru sekolah umum di Oklahoma masih berpenghasilan jauh di bawah rata-rata nasional yang sebesar US $ 58.950 atau Rp811 juta per tahun.
Frederick Smitherman, 48, yang mengajar kelas delapan di sekolah Will Rogers Early College Junior High School, Oklahoma, Amerika, mengatakan negara harus bertindak. “Kita semua membayar pajak dan berharap para wakil rakyat melakukan tugasnya setelah kami memilih mereka.” Kata dia.