Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Emma Gonzalez, Suara Milenial Unjuk Rasa Anti-Senjata di Amerika

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Emma Gonzalez sedang mengheningkan cipta di sela-sela orasinya pada aksi unjuk rasa menentang peredaran senjata api March for Our Lives di Washington, 24 Maret 2018. ABC News
Emma Gonzalez sedang mengheningkan cipta di sela-sela orasinya pada aksi unjuk rasa menentang peredaran senjata api March for Our Lives di Washington, 24 Maret 2018. ABC News
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Emma Gonzalez menghiasi pemberitaan media massa Amerika Serikat setelah aksinya yang menghanyutkan pada aksi besar-besaran para siswa menolak kekerasan senjata di Washington. Unjuk rasa ini bertema "March for Our Lives". Aksi ini merupakan respon atas penembakan massal di sebuah sekolah menengah di Florida, AS.

Gonzalez, yang merupakan salah satu siswa selamat sekolah menengah atas Marjory Stoneman Douglas dari pembantaian pada 14 Februari, di Parkland, Florida.

Baca: Unjuk Rasa Terbesar Anak Muda AS Tuntut Pengendalian Senjata Api

Gonzalez naik ke panggung dan membacakan nama 17 korban tewas penembakan oleh Nikolas Cruz, 19 tahun, yang menembaki teman-temannya menggunakan senapan semiotomatis AR-15. 14 orang dari korban adalah siswa teman sekolahnya.

Baca: Florida Sahkan UU Pengetatan Senjata Api, Pertama di Amerika

 

Organisasi Teens for Gun Reform berbaring di depan Gedung Putih pada Senin, 19 Februari 2018 meminta kontrol senjata pasca penembakan massal 17 orang siswa dan staf sekolah menengah Marjory Stoneman Douglas, Parkland, Florida, Amerika Serikat, pada 14 Februari 2018. Politiciandirect.com.
Setelah itu, Gonzales terdiam selama 6 menit 20 detik. Itu adalah durasi pembantaian oleh Cruz, yang saat ini sedang menjalani persidangan.
"Sejak saya datang ke sini, waktu telah berjalan enam menit dan 20 detik," kata Gonzalez seperti dilansir media Vox, 25 Maret 2018.

"Si penembak telah selesai menembak. Dan segera membuang senapannya, lalu membaur dengan siswa saat melarikan diri, dan berjalan bebas selama satu jam sebelum tertangkap."

Lalu Gonzalez menambahkan kalimat pamungkasnya,"Berjuanglah untuk hidup mu sebelum orang lain melakukannya untuk mu."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aksi Gonzalez ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan termasuk di sosial media. Pendiri organisasi Black List memuji pernyataan dari Gonzalez. "Ini merupakan salah satu pernyatan politik yang paling kuat yang pernah saya dengar," kata Franklin Leonard, pendiri Black List.

Menanggapi komentar ini, Gonzalez menanggapinya lewat akun Twitter @Emma4Change. "Ringkas saja: pidato saya hari ini mengenai 6 menit dan 30 detik, termasuk pidato dan sikap diam saya. Bayangkan rasanya jika Anda harus bersembunyi selama itu," kata dia.

Aksi unjuk rasa besar-besaran ini berlangsung di berbagai kota di AS seperti Washington, Atlanta, Maryland, Virginia dan Florida.

Warga berkumpul untuk menyalakan lilin untuk korban penembakan di sekolah menengah Marjory Stoneman Douglas di Florida, 15 Februari 2018. Nikolas Cruz, seorang mantan siswa, melakukan penembakan yang menewaskan 17 orang. AP

Esme Rice, 16, mengisahkan pengalamannya mengikuti aksi ini. Dia mengaku sering mengikuti berbagai unjuk rasa advokasi HAM dan perempuan. Saat beraksi dia merasa menjadi bagian dari sejarah. "March for Our Lives ini rasanya berbeda. Kali ini saya merasa di dengar akhirnya," kata Rice seperti dilansir media Wired, 25 Maret 2018. "Kita adalah perubahan dan kita menjadi kekuatan masa depan." Sekitar 30 ribu orang mengikuti aksi di Atlanta.

Seorang siswa baru, Anna Douglas, 15 tahun, ikut meramaikan aksi siswa yang bersejarah ini. Dia mengaku mengenal 8 dari siswa yang tewas di sekolah Douglas. "Saya senang semua orang mendukung kami dan menginginkan perubahan."

Sedangkan dua bersaudara Juan dan Santiago Munera, keduanya 17 tahun, tiba di Washington, Amerika, dua jam sebelum unjuk rasa di mulai. Keduanya tiba setelah melakukan perjalanan panjang 23 jam. "Sebelum penembakan, kami tidak berpikir bisa melakukan perubahan sebagai remaja," kata Munera. Dia bersepakat dengan teman-teman sekolahnya di Douglas agar pemerintah memperketat peredaran senjata api di pasaran. "Sekarang kami mencoba mengubah undang-undang tentang senjata," kata dia.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

1 hari lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

1 hari lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

11 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

12 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

17 hari lalu

Gerhana Matahari Total di Biak, Papua, pada Kamis 20 April 2023. Astrofotografer dari Planetarium Jakarta harus berkejaran dengan awan sebelum berhasil mengabadikannya. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta
4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.


5 Film yang Dibintangi Nicolas Cage

34 hari lalu

Nicholas Cage. AP/Vadim Ghirda
5 Film yang Dibintangi Nicolas Cage

Nicolas Cage salah satu aktor senior yang telah membintangi banyak film. Apa saja?


6 Presiden Lajang di Dunia

36 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri liturgi Natal Ortodoks di sebuah katedral di wilayah kediaman negara bagian Novo -Ogaryovo di luar Moskow, Rusia, 7 Januari 2024. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
6 Presiden Lajang di Dunia

Berikut sederet presiden yang melajang saat memimpin.


Deretan Sanksi Negara Barat Kepada Rusia Karena Serang Ukraina

52 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri liturgi Natal Ortodoks di sebuah katedral di wilayah kediaman negara bagian Novo -Ogaryovo di luar Moskow, Rusia, 7 Januari 2024. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
Deretan Sanksi Negara Barat Kepada Rusia Karena Serang Ukraina

Serangan Rusia kepada Ukraina membawa sanksi dari negara barat


Video Viral Ulat Bulu Mematikan dari Amerika, Polisi Pastikan Hoaks

55 hari lalu

Wakapolres Pamekasan Kompol Andy Purnomo menyatakan kabar ulat bulu mematian adalah berita hoaks di Polres Pamekasan, Sabtu, 24 Februari 2024. ANTARA/HO-Polres Pamekasan.
Video Viral Ulat Bulu Mematikan dari Amerika, Polisi Pastikan Hoaks

Wakapolres Pamekasan mengatakan, semua jenis ulat bulu mematikan atau tidak bergantung pada tingkat alergi pada manusia


Klaim Menang di AS dan Kanada, TPLN Ganjar-Mahfud: Tanpa Bansos dan Intimidasi

56 hari lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Klaim Menang di AS dan Kanada, TPLN Ganjar-Mahfud: Tanpa Bansos dan Intimidasi

Ketua Tim Pemenangan Luar Negeri Ganjar-Mahfud, Lia Sundah Suntoso, mengaku gembira dengan perolehan suara dari pasangan jagoannya yang menang di Amerika dan Kanada untuk Pilpres 2024.