TEMPO.CO, Jakarta - Intelijen wanita Rusia yang dikenal glamour dan sering tampil seksi, Anna Chapman, mendadak menghapus unggahannya di Instagram terkait makanan, beberapa saat setelah terdengar berita tentang eks mata-mata Rusia yang diracun di Inggris.
Chapman dulunya intelijen Rusia yang bertugas secara rahasia di Amerika Serikat dan kemudian ditarik bersama 9 intelijen lainnya dari AS kembali ke Rusia. Hal ini sebagai bagian dari perjanjian pertukaran dengan Sergei Skirpal dan 3 intelijen Rusia lainnya di Wina, Austria pada tahun 2010.
Baca: Eks Intelijen Rusia Terpapar Zat Misterius di Inggris, Siapa Dia?
Skirpal, 66 tahuun, dan putrinya Yulia, 33 tahun, sekarat karena keracunan setelah mengunjungi restoran Zizzi di Salisbury, Inggris pada hari Minggu malam, 4 Mareti 2018. Keduanya saat ini sekarat di rumah sakit di Salisbury.
Chapman yang diusir dari AS setelah kedoknya sebagai intelijen Rusia terbongkar, memuat sebuah foto dengan komentar tentang bagaimana 6 Maret 2018 adalah All-Russian Gourmet Day.
"Penggemar kelezatan gastronomi memiliki liburan mereka sendiri, dirayakan pada tanggal 6 Maret - hari gourmet All-Russian."
Meski diduga penghapusan itu terkait kehebohan berita keracunan Skirpal, namun tidak ada penjelasan terkait unggahan yang dihapus.
Baca: Rusia Menolak Terlibat di Insiden Racun Agen Rahasia di Inggris
Chapman jarang dan bahkan tidak pernah menghapus unggahan apapun sebelum ini, hal itu membuat beberapa pihak kemudian menghubungkannya dengan insiden yang menimpa Skirpal.
Chapman, ibu satu anak itu kini tinggal di resor Phuket, Thailand untuk berlibur. Kabar itu diketahui melalui unggahan terbarunya yang menunjukan dia tengah bersantai di Nai Harn Baan-Bua, kompleks vila mewah di Phuket.
Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, gusar atas insiden ini. Bahkan mengancam akan memberikan sanksi kepada Rusia jika benar-benar terlibat.
Baca: Eks Intelijen Rusia Diduga Terkena Racun Nerve Agent, Ini Cirinya
"Bila Moskow terbukti berada di balik insiden ini, Inggris tak segan mengambil tindakan tegas dan menghukum Rusia karena telah melakukan perbuatan jahat dan mengganggu," kata Johnson di depan wartawan, Selasa, 6 Maret 20217, seperti dikutip Reuters.
Skripal pernah dihukum dalam penjara selama 13 tahun pada 2006 setelah melalui persidangan rahasia. Pada 2010, dia mendapatkan perlindungan di Inggris setelah ditukar dengan mata-mata Rusia yang tertangkap di Barat sebagai bagian dari pertukaran mata-mata Perang Dingin di bandara Wina, Austria.