Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hun Sen Sebut Oposisi Kamboja Gila--Bodoh karena Gugat Facebook

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen. AP Photo/Heng Sinith
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen. AP Photo/Heng Sinith
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Kamboja Hun Sen menyebut rivalnya, yang juga merupakan pemimpin oposis sebagai, "gila dan bodoh". Dia mengatakan ini terkait gugatan Sam Rainsy terhadap perusahaan jejaring sosial Facebook. Sam Rainsy membuat permohonan untuk membuat manajemen Facebook mau merilis detil cara Hun Sen menggunakan media sosial termasuk cara mendapatkan banyak 'like' untuk laman Facebooknya.

Baca: Pemimpin Oposisi Gugat Facebook Ungkap Hun Sen Beli Jutaan Like

Melalui tim hukumnya di Amerika Serikat, Rainsy mengajukan tuntutan hukum di negara bagian California pada pekan lalu. Dia mengatakan Hun Sen menggunakan Facebook tersebut untuk melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia dan menipu rakyat pemilih.

Baca: Laju Investasi Cina di Kamboja Memicu Kriminalitas?

 
 

Di antara tuduhan Rainsy lainnya adalah Hun Sen membeli dari pabrik 'like' (suka) palsu untuk membuat seakan-akan warga Kamboja yang menyukai laman Facebook-nya terlihat banyak. Ini bertujuan untuk menyesatkan pemilih tentang jumlah dukungan publik yang dimilikinya.

"Orang ini gila dan bodoh," kata Hun Sen kepada ribuan lulusan universitas di ibukota Phnom Penh sambil menambahkan Rainsy hanya merasa cemburu karena laman Facebook-nya memiliki 9,4 juta "suka" dan hanya 4,5 juta 'like'  untuk Sam Rainsy.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melalui komentarnya pada Selasa, 13 Februari 2018, Hun Sen mengatakan dia tidak tahu siapa yang menyukai lamannya itu.

Kasus ini telah menarik perhatian mengenai peran sentral Facebook dalam diskusi politik di Kamboja, di mana pemerintah telah menutup partai oposisi utama, menahan pemimpinnya dan membobol kelompok media dan kelompok hak-hak sipil selama setahun terakhir.

Petisi Sam Rainsy untuk melawan Facebook menyatakan bahwa platform itu telah digunakan oleh pemerintah untuk membuat ancaman pembunuhan. Rainsy juga menuduh uang negara telah dikeluarkan untuk iklan di Facebook, di mana pendukung Hun Sen telah membangun kehadiran yang kuat.

Seperti yang dilansir Reuters pada 13 Februari 2018, Facebook belum menanggapi permintaan konfirmasi untuk gugatan dari Rainsy ini. 

Sam Rainsy tinggal di Prancis, di mana dia melarikan diri pada tahun 2015, setelah terkena tuduhan mealkukan penghinaan yang menurutnya  bermotif politik. Dia belum menanggapi komentar Hun Sen tadi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

19 jam lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.


Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

7 hari lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:


Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

15 hari lalu

Candi Angkor Wat di Siem Reap, Kamboja, (1/12). Angkor Wat dibangun oleh Raja Suryavarman II pada pertengahan abad ke-12, dan kini menjadi tujuan wisata di Kamboja. ANTARA/Wahyu Putro A
Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.


Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

20 hari lalu

Ilustrasi Facebook, TikTok, Twitter. (NDTV)
Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.


Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

22 hari lalu

Cara download video Facebook di HP bisa dilakukan dengan mudah tanpa aplikasi. Anda hanya tinggal mengcopy tautan video Facebook.  Foto: Canva
Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.


Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

26 hari lalu

Seorang wanita melintas dekat hiasan telur Paskah yang dilukis dengan gaya seni tradisional naif di Koprivnica, Kroasia, 27 Maret 2024. REUTERS/Antonio Bronic
Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!


Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

27 hari lalu

WhatsApp mengumumkan peluncuran Avatar (Meta)
Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.


Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

27 hari lalu

Ilustrasi Kasino. AFP
Thailand Berencana Legalisasi Kasino untuk Tingkatkan Pemasukan dan Lapangan Kerja

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengatakan jika disahkan oleh parlemen, undang-undang kasino akan menghasilkan lebih banyak lapangan kerja


WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

27 hari lalu

Pendiri WhatsApp, Brian Acton. successstory.com
WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.


Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

29 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.