TEMPO.CO, New York - Penyanyi hip-hop legendaris Jay-Z mengecam pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menganalogikan negara Afrika sebagai lubang kotoran sebagai tindakan menyakitkan dan mengecewakan.
"Setiap orang merasakan kemarahan tapi setelah itu muncul perasaan sakit hati karena dia meremehkan satu populasi manusia," kata Jay Z dalam acara baru CNN "The Van Jones Show" pada Sabtu, 27 Januari 2018. Berita ini juga dilansir ABC News dan Billboard.
Baca: Steve Wynn, Teman Donald Trump, Terlibat Pelecehan Seksual
Seperti diberitakan media massa Amerika, Trump membuat komentar yang menyamakan negara-negara Afrika seperti Haiti sebagai lubang kotoran. Trump mengatakan ini saat membahas masalah imigrasi dengan perwakilan Partai Demokrat dan Republik di Ruang Oval Gedung Putih pada dua pekan lalu.
Baca: Terlibat Pelecehan Seksual, Saham Steve Wynn Anjlok
"Mengapa kita ingin semua orang dari negara-negara lubang kotoran datang ke sini," kata Trump, yang kemudian diungkapkan ke publik oleh Senator Dick Durbin, yang mengikuti pertemuan itu dan berasal dari Partai Demokrat.
Trump membantah telah mengatakan itu namun menurut dia negara Haiti memang memiliki banyak masalah domestik. Trump juga mengatakan akan merekam semua percakapan dengan pejabat tinggi di Gedung Putih pasca insiden ini. "Tidak ada kepercayaan," kata dia.
Jay Z mengungkapkan ada masalah rasisme yang lebih besar di AS dan masyarakat masih membicarakan masalah ini secara tertutup.
Suami penyanyi pop terkenal Beyonce ini merujuk kepada kejadian pernyataan bernada rasis oleh Donald Sterling, yang merupakan mantan pemilik klub basket Los Angeles Clippers.
Menurut Jay Z, pelaku pernyataan bernada rasial seperti yang dibuat Donald Sterling seharusnya dikenai sanksi. "Ini agar kita tidak sekadar menyemprotkan parfum ke tempat sampah," kata dia.
Ini karena cara ini malah mengundang lebih banyak kutu datang karena masalahnya yaitu tempat sampah tadi tidak dibersihkan. Dia menganalogikan ini dengan rasisme.
"Anda tidak membuang sampahnya karena hanya menyemprotkan parfum untuk menutupi baunya. Lalu muncul kutu besar, seperti sekarang kita punya Donald Trump sebagai kutu besar (superbug)," kata dia.
Jay Z lalu menambahkan bahwa dia hanya bercanda menyebut Trump sebagai kutu besar,"Donald Trump juga manusia." Menurut dia, sesuatu telah terjadi pada Trump. "Itu menimbulkan rasa sakit pada dirinya dan dia mengekspresikannya dengan cara seperti itu," kata dia.