Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Militan Rohingya Tuding Repatriasi Pengungsi Hanya Jebakan

Reporter

image-gnews
Anak-anak pengungsi Rohingya mengisi air dari pompa air tangan di kamp pengungsian Balukhali, 50 kilometer dari Cox's Bazar, Bangladesh, 18 Januari 2018. Upaya pemulangan ribuan pengungsi Rohingya rencananya akan dimulai paling cepat pekan depan.  AP Photo/Manish Swarup
Anak-anak pengungsi Rohingya mengisi air dari pompa air tangan di kamp pengungsian Balukhali, 50 kilometer dari Cox's Bazar, Bangladesh, 18 Januari 2018. Upaya pemulangan ribuan pengungsi Rohingya rencananya akan dimulai paling cepat pekan depan. AP Photo/Manish Swarup
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Militan Rohingya menuding rencana repatriasi atau pemulangan pengungsi dari Bangladesh ke Myanmar yang dimulai pekan depan sebagai jebakan.

Seperti dilansir Firstpost, Ahad 21 Januari 2018, Arakan Rohingya Salavation Army (ARSA) dalam pernyataan di Twitter menduga rencana itu untuk menjebak kelompok minoritas itu hidup di kamp-kamp pengungsian sementara tanah leluhur mereka disita.

ARSA mengatakan bahwa niat Myanmar adalah untuk mendistribusikan tanah Rohingya ke proyek industri dan pertanian.

"Tujuan Myanmar adalah untuk memastikan kesejahteraan mayoritas umat Budha di Rakhine. Berarti Rohingya tidak akan pernah bisa menetap di rumah mereka sendiri," demikian pernyataan akun @ARSA_Official.

Baca juga:

Paus Desak Myanmar Hentikan Kekerasan terhadap Rohingya 

Bangladesh dan Myanmar sepakat memulangkan kembali sekitar 750.000 pengungsi Rohingya yang tiba sejak Oktober 2016 selama dua tahun ke depan. Proses tersebut akan dimulai pada Selasa pekan depan.

Namun kesepakatan tersebut telah dikritik oleh banyak pengungsi Rohingya. Mereka tidak ingin kembali ke Rakhine setelah melarikan diri dari kekejaman tentara Myanmar termasuk pembunuhan, pemerkosaan dan pembakaran terhadap rumah mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelompok hak asasi manusia dan PBB mengatakan bahwa setiap pemulangan harus dilakukan secara sukarela dan keamanannya terjamin. Hal itu sulit dipenuhi karena kebencian komunal antara warga lokal Budha dengan Rohingya di Rakhine masih sangat tinggi.

Kekhawatiran juga meningkat mengenai kondisi di Myanmar, di mana ratusan desa Rohingya telah diratakan oleh tentara dan massa Budha. Hal ini memicu ketakutan sejumlah warga Rohingya yang tak lagi memiliki rumah akan ditempatkan di kamp-kamp.

Puluhan ribu pengungsi Rohingya mendekam di kamp-kamp di ibu kota negara bagian Rakhine, Sittwe, sejak kekerasan komunal pada 2012.

Sebagian besar Rohingya ditolak kewarganegaraannya di Myanmar dan tidak memiliki hak-hak dasar seperti bergerak bebas hingga memperoleh layanana kesehatan yang layak.

Mereka secara resmi disebut sebagai "orang Bengali" - orang-orang Muslim Bangladesh yang pindah ke Burma yang didominasi Budha. Panggilan ini tetap melekat meskipun banyak yang tinggal di sana selama beberapa generasi. Kelompok ini telah terdesak dalam gelombang kekerasan berturut-turut sejak akhir 1970-an.

Serangan terakhir yang dilakukan oleh ARSA pada akhir Agustus lalu memicu tindakan keras tentara Myanmar, memicu 655 ribu orang Rohingya eksodus ke Bangladesh. Mereka membawa serta sejumlah laporan perkosaan, pembunuhan massal dan penyiksaan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

16 hari lalu

Pengungsi etnis Rohingya membawa bantuan paket Lebaran dari Human Appeal Australia di tempat penampungan bekas kantor Imigrasi di Desa Blang Mee, Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Selasa, 9 April 2024. Paket Lebaran yang berisi bahan pokok makanan harian itu diberikan kepada 252 jiwa pengungsi etnis Rohingya untuk menyambut Idul Fitri 1445 H di Aceh. ANTARA FOTO/Rahmad
Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya


120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

Sebuah perahu yang membawa pengungsi Rohingya, termasuk perempuan dan anak-anak, terlihat terdampar di perairan lepas pantai Bireuen, provinsi Aceh, Indonesia, Senin, 27 Desember 2021. Indonesia akan mengizinkan kapal yang penuh dengan Rohingya yang terdampar di lepas pantainya untuk berlabuh. Aditya Setiawan via REUTERS
120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.


Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.


Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Puluhan warga Rohingya berada diatas kapal saat akan dipindahkan ke pulau Bhasan Char dekat Chattogram, Bangladesh, 29 Desember 2020. Bangladesh meyakinkan hanya mengirimkan orang-orang yang mau direlokasi, kendati relokasi diperlukan untuk mengurangi kepadatan di kamp-kamp pengungsian yang dihuni oleh lebih dari satu juta etnis Rohingya. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.


100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

Seorang pengungsi membawa poster saat melakukan aksi protes epatriasi atau pemulangan para pengungsi di kamp Unchiprang di Teknaf, Bangladesh, 15 November 2018. Para pengungsi Rohingya beralasan khawatir keselamatan jiwa raga mereka jika harus kembali ke Myanmar. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.


Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Pengungsi Rohingya, yang melintasi perbatasan dari Myanmar dua hari sebelumnya, berjalan setelah mereka mendapat izin dari tentara Bangladesh untuk melanjutkan ke kamp-kamp pengungsi, di Palang Khali, dekat Cox's Bazar, Bangladesh 19 Oktober 2017. Bulan ini menandai peringatan kedua tentang pelarian lebih dari 730.000 Rohingya dari Negara Bagian Rakhine di Myanmar barat laut ke Bangladesh setelah tindakan keras pimpinan militer dalam menanggapi serangan oleh gerilyawan Muslim di pos-pos polisi Myanmar. REUTERS / Jorge Silva / File Photo
Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya


Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Ke-10 pria Rohingya yang ditangkap sebelum dibantai warga Buddha dan tentara Myanmar di Inn Din, Rakhine, Myanmar, 2 September 2017. Di antara 10 pria Rohingya tersebut merupakan nelayan, penjaga toko, seorang guru agama Islam dan dua remaja pelajar sekolah menengah atas berusia belasan tahun. Laporan pembantaian ini ditulis oleh dua wartawan yang kini diadili pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi. REUTERS
Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.


Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Menteri Luar Negeri Myanmar Aung San Suu Kyi tersenyum usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Norwegia Borge Brende di Kementerian Luar Negeri Myanmar di Naypyitaw, Myanmar 6 Juli 2017. [REUTERS / Soe Zeya Tun]
Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.


Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Pendukung Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memegang foto konselor Myanmar Aung San Suu Kyi ketika menunggu hasil penghitungan suara pemilu Myanmar di markas partai di Yangon, Myanmar, 8 November 2020.[REUTERS]
Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.


Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menghadiri makan siang khusus tentang pembangunan berkelanjutan di sela-sela KTT ASEAN di Bangkok, Thailand, 4 November 2019. Suu Kyi akan muncul di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ) untuk memperebutkan sebuah kasus yang diajukan oleh Gambia menuduh Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas Muslim Rohingya, kata pemerintahnya, Rabu.[REUTERS / Soe Zeya Tun / File Photo]
Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya