TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah desa bersejarah di Jerman kini telah menemukan pemilik baru setelah membayar sebesar 140.000 euro atau setara Rp 2,2 miliar. Pemilik baru itu berhak atas desa bekas wilayah komunis Jerman timur setelah dia menjadi satu-satunya penawar dalam lelang untuk menjadi pemilik baru desa Alwine, yang berpenduduk 20 orang.
Rumah kosong dan orang tua mencerminkan nasib daerah ini di bekas kawasan komunis Jerman timur sejak penyatuan kembali negara itu pada 27 tahun yang lalu.
Baca Juga:
Baca: Pemerintahan Koalisi Jerman Gagal Terbentuk? Ini Kata Pengamat
Matthias Knake, juru bicara rumah lelang Karhausen, mengatakan pemenang lelang ingin melakukan sesuatu yang baik dengan pembelian ini,
"Dia ingin memberikan sesuatu untuk kesejahteraan orang-orang yang tinggal di sana," kata Knake, seperti yang dilansir DW pada 10 Desember 2017.
Baca: Koalisi Pemerintahan Batal Terbentuk, Jerman Pemilu Lagi?
Permukiman seluas 16.000 meter persegi itu memiliki pabrik bahan bakar. Namun desa ini mulai terbengkalai setelah runtuhnya Tembok Berlin.
Pembeli, yang tidak ingin diketahui dan menawar melalui telepon, itu mengejutkan masyarakat di desa. Ini setelah panitia lelang Karhausen membuka penawaran dengan harga mulai 125.000 euro. Pembeli itu menjadi satu-satunya penawar.
Properti di Alwine awalnya dimiliki oleh pabrik briket batu bara tertua di Eropa saat itu yakni Brandenburg. Desa ini berada di tengah hutan dekat kota Uebigau-Wahrenbrück.
Namun pabrik itu kemudian ditutup setelah reunifikasi Jerman pada 1990. Banyak penduduk Alwine, kebanyakan dari mereka adalah orang muda, mulai meninggalkan desa pada tahun-tahun berikutnya.
Pada tahun 2001, desa itu kemudian dijual kepada investor swasta. Belakangan, investor ini mengaku sudah tidak mampu lagi mengelolanya. Mereka tidak dapat menyelamatkan Alwine, yang tidak memiliki toko dan tidak ada koneksi transportasi umum.
Hanya sekitar 20 pensiunan yang masih tinggal di jaringan rumah di pedesaan Brandenburg, 120 kilometer selatan Berlin.
Desa Alwine merupakan salah satu wilayah besejarah di Jerman, dimana menjadi tempat pelatihan militer oleh Nazi pimpinan Adolf Hitler selama Perang Dunia II.
DW|NDTV