Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

49 Negara Langgar Sanksi PBB terkait Senjata Nuklir Korea Utara

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un saat mengunjungi Samjiyon, pabrik pembuat tepung kentang di Korea Utara, 6 Desember 2017. KCNA/via REUTERS
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un saat mengunjungi Samjiyon, pabrik pembuat tepung kentang di Korea Utara, 6 Desember 2017. KCNA/via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar lima puluh negara telah melanggar sanksi yang dijatuhkan dunia internasional lewat Perserikatan Bangsa-Bangsa kepada Korea Utara.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah meningkatkan sanksi pada Korea Utara dan mendesak negara-negara lain untuk memutuskan semua hubungan dagang dengan rezim Kim Jong-un. Ini menyusul agresivitas negara komunis itu terhadap pengembangan senjata nuklir.

Baca: AS terbangkan pesawat pengebom B-1B di dekat perbatasan Korea Utara

 

Menurut sebuah laporan terbaru oleh sebuah lembaga think thank, yang berbasis di Washington, puluhan negara telah melanggar sanksi internasional terhadap Pyongyang dalam beberapa tahun terakhir.

Baca: Rusia Siapkan Opsi Militer Hadapi Nuklir Korea Utara

 

Ini menyoroti skala tantangan yang dihadapi Trump saat dia mencoba memotong Korea Utara dari sistem perdagangan global. Ini merupakan strategi Trump untuk menekan Korea Utara agar mau meninggalkan program senjata nuklirnya.

Institute for Science and International Security mengatakan sebanyak 49 negara telah melanggar sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Korea Utara pada berbagai tingkat. Ini terjadi antara Maret 2014 dan September 2017. Itu termasuk mitra dagang utama Korea Utara, Cina, serta Jerman, Brasil, India dan Prancis.

Tiga belas negara lainnya termasuk Angola, Kuba, Mozambik, Tanzania, Iran, Sri Lanka, Myanmar dan Suriah, telah dikaitkan dengan militer Korea Utara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dalam beberapa kasus, rezim yang sebagian besar tidak demokratis ini mendapat pelatihan militer dari Korea Utara, di lain pihak mereka menerima atau mengekspor peralatan militer ke atau dari Korea Utara," demikian kata laporan itu, seperti dilansir CNN Money pada 6 Desember 2017.

Semua kecuali lima dari 49 negara telah melanggar sanksi dengan cara lain, seperti memfasilitasi perusahaan untuk rezim Korea Utara atau mengimpor barang dan mineral, yang termasuk dalam sanksi.

Dua puluh negara juga telah dikaitkan dengan pengiriman bantuan ke dan dari Korea Utara mencapai tujuan mereka, seringkali dengan "menandai kembali" atau mengubah pendaftaran kapal nasional untuk menyamarkan asal-usul barang-barang itu.

Para ahli skeptis tentang seberapa efektif sanksi dapat mengendalikan program nuklir Korea Utara, mengingat pembatasan komprehensif yang pernah ada sebelumnya tidak membuat terlalu banyak barang atau badan yang dikenai sanksi.

Namun laporan itu mengatakan tekanan internasional dapat menjadi efektif, menunjukkan keputusan baru-baru ini untuk mengusir pejabat Korea Utara setelah bertahun-tahun menerima pelatihan polisi dan militer dari tentara negara-negara itu.

CNN MONEY | ARIRANG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.