TEMPO.CO, Washington DC -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan dia memberhentikan Jenderal Michael T. Flynn, yang merupakan penasehat keamanan nasional pertamanya, karena Flyn berbohong kepada Wakil Presiden dan Biro Investigasi Federal (FBI). Dia juga menegaskan bahwa tidak ada kolusi antara dirinya dengan Rusia.
Trump sejak lama menegaskan dia memecat Flynn pada Februari lalu karena yang bersangkutan berbohong kepada Wakil Presiden Mike Pence soal apakah Flynn telah berbincang dengan duta besar Rusia, Sergey I. Kislyak, mengenai sanksi terhadap Rusia oleh Presiden Barack Obama.
Baca: Alasan Trump Khawatir atas Pengakuan Eks Penasihatnya ke FBI
"Saya harus memberhentikan Jenderal Flynn karena dia berbohong kepada Wakil Presiden dan FBI. Dia telah mengaku bersalah terhadap kebohongan-kebohongan itu. Ini memalukan karena tindakannya pada masa transisi pemerintahan terkait hukum. Tidak ada yang ditutup-tutupi," begitu cuit Trump lewat akun @realdonaldtrump, Sabtu, 2 Desember 2017.
Baca: Donald Trump Ancam Diktator yang Berani Remehkan AS
Media New York Times melansir pernyataan Trump ini terindikasi Trump mengetahui pada Februari lalu Flynn berbohong kepada penyelidik dari FBI. "Jika benar ini sebuah pengakuan maka ini menjadi petunjuk penting terkait upaya Trump pada bulan itu untuk membujuk direktur FBI, James B. Comey, menghentikan investasi terhadap Flynn," begitu dilansir New York Times, Sabtu, 2 Desember 2017.
Menurut dua sumber media ini, cuitan di Twitter itu dibuat oleh pengacara pribadi Trump yaitu John Dowd. Dowd berkomunikasi dengan Trump pada Jumat dan Sabtu mencoba menenangkannya terkait pengaakuan bersalah Flynn kepada penasehat khusus Kementerian Kehakiman, Robert S. Mueller III.
Dowd disebut telah meminta maaf kepada pejabat Gedung Putih atas cuitan itu. Dia dikabarkan mengatakan seharusnya dia berhati-hati dalam penggunaan bahasa ketika mencoba mengulangi pernyataan yang dirilis pengacara Trump lainnya Ty Cobb pada Jumat lalu.
Trump juga mencuit lagi lewat akunnya @realdonaldtrump soal ini. "Jadi, Jenderal Flynn berbohong kepada FBI dan hidupnya menjadi hancur. Sementara Hillary Clinton Jahat sekarang menjalani apa yang sekarang menjadi terkenal sebagai liburan interogasi tanpa sumpah dan rekaman. Berbohong berulang kali.. Tidak ada yang terjadi pada dia? Sistem yang curang atau hanya standar ganda?"
Seperti diberitakan, penasehat khusus Robert Mueller sedang menyelidiki intervensi Rusia terhadap pemilihan presiden AS pada 2016. Ada tiga bekas anggota tim kampanye Trump yang mengaku bersalah dengan dua orang terkena dakwaan. Pengakuan Flynn bahwa dia berinteraksi dengan dubes Rusia membuat isu intervensi Rusia kembali mengemuka.