TEMPO.CO, Jakarta - Jepang telah mendeteksi sinyal radio yang menunjukkan Korea Utara kemungkinan sedang melakukan pesiapan peluncuran misil balistik.
"Namun sinyal tersebut tidak menunjukkan aktivitas seperti biasanya dan foto satelit tidak melihat aktivitas terbaru," kata sumber pemerintahan Jepang, Selasa, 28 November 2017.
Baca: Korea Utara Uji Coba Nuklir Terbaru, Bentuknya Mini
26-inter-misilKoreaUtara
Setelah penembakan misil ke angkasa sekitar dua atau tiga bulan lalu sejak April 2017, Korea Utara menghentikan peluncuran misil pada September 2017.
"Deteksi sinyal ini belum cukup untuk bahan kesimpulan jika Korea Utara benar-benar melakukan persiapan peluncuran misil," kata sumber seperti dikutip Reuters.
Kantor berita Kyodo Jepang melaporkan pada Senin dini hari, 27 November 2017, pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan waspada setelah menangkap sinyal radio yang kemungkinan ada peluncuran misil balistik dalam beberapa hari lagi.
Laporan Kyodo itu juga menyebutkan sinyal tersebut kemungkinan terkait dengan latihan militer Korea Utara pada musim dingin.Misil Korea Utara ikut dipamerkan dalam parade militer peringatan 60 tahun gencatan senjata Perang Korea yang berlangsung di Lapangan Kim Il Sung, Pyongyang, (27/7). AP/David Guttenfelder
Korea Utara sedang mengejar pengembangan senjata nuklir dan misil untuk melawan sanksi Dewan Keamanan PBB serta menyatakan secara terbuka merencanakan mengembangkan kemampuan misilnya mencapai daratan Amerika Serikat.
Baca: Korea Utara Diduga Uji Coba Rudal Berbahan Bakar Solild
"Dua misil Korea Utara sebelumnya melintas di wilayah udara Jepang," tulis Reuters.
Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, mengutip sumber pemerintahan Korea Selatan, juga melaporkan, pejabat intelijen Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang baru-baru ini mendeteksi sinyal kemungkinan ada peluncuran misil Korea Utara dan mengeluarkan peringatan dini untuk waspada.