Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Amerika Punya Teknologi Baru untuk Lacak Penjahat

image-gnews
Tim penyidik NYPD tiba di Rumah Sakit Bronx-Lebanon< New York, setelah pria bersenjata melakukan penembakan, 1 Juli 2017.  REUTERS/Brendan McDermid
Tim penyidik NYPD tiba di Rumah Sakit Bronx-Lebanon< New York, setelah pria bersenjata melakukan penembakan, 1 Juli 2017. REUTERS/Brendan McDermid
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Korps polisi Amerika Serikat telah mengembangkan teknologi baru yang akan dengan mudah melacak keberadaan para penjahat melalui sinyal ponsel orang-orang di sekitarnya.

Unit baru yang telah ditempatkan di sekitar puluhan Departemen Kepolisian di seluruh negeri bernama International Mobile Subscriber Identity (IMSI) juga dapat menangkap penjahat tanpa surat perintah penangkapan.

Baca: Langgar Lampu Merah, Polisi Ini Menilang Dirinya

Teknologi yang dikembangkan untuk militer itu, meniru cara menara ponsel dan trik telepon menjadi sinyal routing melalui warga sipil di jalanan dekat lokasi tersangka berada. Hal ini memungkinkan polisi untuk melacak lokasi tersangka, bahkan memungkinkan polisi untuk mendapatkan lokasi telepon tanpa pengguna melakukan panggilan atau mengirim teks. Yang paling umum dari perangkat ini disebut "StingRay."

Perangkat semacam itu juga bisa mengumpulkan nomor telepon yang telah dipanggil dan mengirim pesan singkat (SMS) dan bahkan mencegat isi komunikasi.

Seperti yang dilanssir Russia Today pada 26 November 2017, sedikitnya 72 departemen penegak hukum negara bagian dan lokal di 24 negara bagian serta 13 kantor agen federal Amerika menggunakan perangkat tersebut.

Baca: Polisi Lepaskan Tersangka Gara-gara Kentut, Dua Bulan Kemudian...

Namun tidak ada penjelasan lebih lanjut terkait rinciannya menyusul adanya perjanjian non-pengungkapan antara departemen kepolisian yang menggunakan IMSI dengan FBI.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Juru bicara FBI mengatakan, kesepakatan tersebut dimaksudkan untuk mencegah informasi penegakan hukum yang sensitif bocor ke masyarakat.

Teknologi baru untuk melakukan penangkapan itu telah mendapat kritik luar dan menjadi perdebatan di Amerika  karena dianggap melanggar privasi informasi warga sipil.

Baca: Dikira Perampok, Polisi Tembak Aktor sedang Syuting Film

Beberapa organisasi kebebasan sipil seperti NYCLU mengatakan bahwa perangkat tersebut sangat invasif karena luasan operasinya bisa mencakup hingga dua blok dalam kota. NYCLU menjelasakan bahwa teknolgi itu tidak hanya meraih data target operasi tetapi juga informasi dari orang lain di wilayah tersebut.

Instansi penegak hukum juga berusaha keras untuk menyembunyikan penggunaan StingRay, dalam beberapa kasus bahkan mengajukan pembelaan daripada membocorkan rincian tentang mesin tersebut.

Di beberapa negara bagian, pengadilan mulai bergulat dengan masalah ini. Awal bulan ini, seorang hakim Brooklyn memutuskan bahwa polisi memerlukan surat perintah penyadapan untuk menggunakan StingRay.

Pada September lalu,  pengadilan federal Amerika Serikat memutuskan penggunaan perangkat tanpa surat perintah dinyatakan melanggar Konstitusi Amerika Serikat, khususnya Amandemen Keempat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran