TEMPO.CO, Tel Aviv -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengakui kerja sama Israel dengan negara-negara Arab tetangga dilakukan secara rahasia. Netanyahu mengatakan ini pada upacara State Memorial untuk bekas Perdana Menteri David Ben-Gurion.
"Penduduk di negara-negara tetangga akan terus bekerja sama dengan kita karena kalau sebaliknya mereka harus bekerja sama dengan negara asing yang menjadikan mereka budak (foreign slavers)," kata Netanyahu seperti dikutip media Israel, YNet, Kamis, 23 Nopember 2017 waktu setempat.
Baca: Arab Saudi - Israel Mesra, Putra Mahkota Kunjungi Tel Aviv
Media Russia Today melansir pernyataan Netanyahu ini keluar setelah sebelumnya pejabat Israel mengungkapkan negara itu bekerja sama secara rahasia dengan Arab Saudi termasuk mengenai informasi intelejen tentang Iran.
Baca: 4 Fakta Hubungan Terselubung Israel dan Arab Saudi
"Kerja sama yang menghasilkan dengan negara-negara Arab biasanya berlangsung secara rahasia," kata Netanyahu dalam acara yang sama seperti dikutip Russia Today. "Kerja sama itu terus berlangsung dalam kerahasiaan."
Netanyahu berharap kerja sama dengan negara-negara Arab akan berkembang dan menghasilkan menuju perdamaian.
Saat ini, Israel hanya memiliki hubungan diplomatik dengan Mesir dan Jordan. Sementara negara-negara Arab lain menyatakan hubungan diplomatik hanya mungkin terjadi jika Israel menarik diri dari wilayah Palestina yang dicaplok dalam perang enam hari pada 1967.
Pada pekan lalu, Menteri Energi Israel, Yuval Steinitz, mengkonfirmasi adanya kontak bawah tanah dengan negara-negara Arab. Dia menegaskan Israel merasa tidak malu memiliki hubungan dengan negara-negara Arab.
"Kami adalah pihak yang tidak merasa malu soal ini," kata Steinitz kepada Radio Militer. "Pihak sana yang merasa berkepentingan untuk merahasiakan hubungan ini."