TEMPO.CO, Jakarta - Siapa berani melawan perintah Presiden Donald Trump untuk meluncurkan senjata nuklir sehubungan memuncaknya permusuhan dengan Korea Utara? Bahkan, berani mengancam Presiden Trump akan dijebloskan ke penjara jika memerintahkan secara ilegal peluncuran senjata nuklir.
Si pemberani itu bernama Jenderal John Hyten, Komandan Angkatan Udara sekaligus jajaran elit komandan senjata nuklir Amerika Serikat.Hyten telah bersumpah untuk menghentikan langkah Presiden Trump jika memerintahkan secara ilegal peluncuran senjata nuklir.
Baca: Ini Tahapan Presiden AS Meluncurkan Senjata Nuklir
Hyten, Komandan Komando Strategi Amerika Serikat atau STRATCOM, mengatakan dia telah diberi banyak wawasan untuk mengatakan sesuatu jika dia menerima perintah seperti itu.
Kapal perang Amerika Serikat USS John S. McCain meninggalkan pelabuhan di Busan, Korea Selatan (30/3). Korea Selatan menentang rencana Korea Utara untuk meluncurkan roket. Foto: AP/Yonhap, Jo Jung-ho
"Saya pikir beberapa orang mengira kami bodoh. Kami tidak bodoh. Kami memikirkan banyak hal tentang ini, Saat kamu memiliki tanggung jawab seperti ini, bagaimana kamu tidak memikirkannya?" kata Hyten berbicara di Forum Keamanan Internasional Halifax di Nova Scotia, seperti dikutip dari Mirror.co.uk, 18 November 2017.
"Sebagai kepala STRATCOM, saya memberikan saran kepada presiden, dia akan mengatakan apa yang saya akan lalukan," ujarnya lagi.
Baca: Gallup: Popularitas Donald Trump Terburuk Sejak Perang Dunia II
Jika menurutnya perintah itu ilegal, Hyten akan meminta presiden Trump untuk melakukannya secara legal dengan membahas sejumlah opsi menghadapi situasi ini dan memastikan opsi itu bekerja.
"Jika anda menjalankan perintah yang melanggar hukum, anda akan ke penjara. Anda bisa dipenjara sepanjang umur anda," tegas Hyten. Pentagon tidak memberikan tanggapan atas pernyataan keras Hyten.