TEMPO.CO, Jakarta - Jepang telah lama dikenal sebagai negara dengan penduduk yang sangat menjunjung tinggi kedisiplinan. Ini termasuk seseorang akan merasa menyesal karena melakukan sesuatu lebih awal beberapa detik dari seharusnya.
Baru-baru ini, operator layanan kereta api di Jepang meminta maaf atas gangguan kepada penumpang saat kereta api berangkat 20 detik lebih cepat dari jadwal.
Baca: Korea Utara Diduga Uji Coba Rudal Berbahan Bakar Solild
Kereta api Tsukuba Express, yang menghubungkan Tokyo dengan sebuah kota utara berangkat dari stasiun Minami Nagareyama pada 14 November 2017, tepat pukul 09.44.20 waktu setempat dari seharusnya pada pukul 9.44.40.
Baca: AS Geber Latihan Perang Bareng Jepang dan Korea Selatan
"Kami sangat menyesal dan meminta maaf karena telah menyebabkan gangguan pada pelanggan," demikian pernyataan perusahaan itu, seperti dilansir Guardian pada 17 November 2017.
Permintaan maaf itu tetap diberikan meski tidak ada penumpang yang ketinggalan kereta atau mengeluh tentang kejadian ini.
Namun, juru bicara perusahaan itu mengatakan mereka harus meminta maaf atas prosedur keselamatan yang tidak dipatuhi.
"Yang penting bukan 20 detik itu ... Prosedur resminya harusnya: peringatan 15 detik sebelum rilis, disusul pengumuman meminta penumpang untuk berhati-hati karena pintu akan ditutup sebelum pintu tertutup," katanya.
Masalah keamanan mungkin timbul di masa depan jika prosedur keamanan ini tidak diikuti.
"Terkadang ada penumpang yang mencoba naik kereta pada menit terakhir ... mereka bisa terjebak jika pintu ditutup tanpa peringatan," katanya.
Perusahaan menambahkan, setidaknya beberapa penumpang akan ketinggalan kereta jika meninggalkan stasiun 20 detik lebih awal dari biasanya. Ini terlepas dari kenyataan bahwa kereta lain akan tiba dalam waktu empat menit kemudian.
Sebenarnya, 4 menit tambahan untuk waktu tempuh akan menyebabkan penumpang kehilangan kereta lain yang mereka butuhkan untuk sampai ke tempat tujuan dan ini akan menghambat mereka pergi ke sekolah atau bekerja.
Menurut perusahaan, meskipun perbedaan waktu tidak berdampak, namun tetap mengganggu dan berpotensi menimbulkan rasa malu bagi mereka yang terkena dampak.
"Meski bukan kesalahan yang membutuhkan permintaan maaf, tidak salah jika (kami) mengajukan permintaan maaf atas masalah yang disebabkan oleh kereta yang meninggalkan stasiun tersebut," tambah perusahaan tersebut.
Mungkin standar ini suatu saat nanti dapat berlaku untuk sistem transportasi Indonesia.
Layanan kereta api Jepang, termasuk kereta api Shinkansen terkenal dengan ketepatan waktunya.
ABC ONLINE|GUARDIAN