Top 3 Dunia: Ribuan Orang Meninggal Cuaca Panas, Putin Bertemu Presiden Palestina
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Rabu, 14 Agustus 2024 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita top 3 dunia kemarin antara lain berisi tentang suhu panas di Eropa menyebabkan ribuan orang meninggal. Suhu panas disebabkan oleh perubahan iklim yang terus berlanjut.
Berita kedua top 3 dunia adalah AS dituduh terlibat dalam penggulingan Sheikh Hasina hingga terakhir tentang pertemuan Putin dan Mahmoud Abbas. Berikut selengkapnya:
Sebuah laporan yang dipublikasi Institut Kesehatan Global Barcelona (ISGlobal) pada Senin, 12 Agustus 2024, mengungkap ada lebih dari 47 ribu orang di Eropa meninggal karena suhu panas sepanjang 2023, di mana ada sejumlah wilayah di selatan Eropa mengalami cuaca panas yang sangat buruk.
Tahun 2023 tercatat sebagai suhu bumi terpanas. Perubahan iklim yang terus berlanjut telah membuat suhu bumi meningkat. Eropa saat ini telah menjadi bagian bumi paling hangat sehingga meningkatkan risiko terhadap kesehatan dari suhu panas yang sangat tinggi.
Sepanjang 2023, jumlah orang meninggal terkait gelombang panas masih di bawah perkiraan yang sebelumnya diprediksi lebih dari 60 ribu orang dibanding tahun sebelumnya. Akan tetapi, jumlah korban meninggal terkait gelombang panas akan 80 persen lebih tinggi dibanding 20 tahun terakhir sehingga hal ini mendesak orang-orang untuk beradaptasi dengan naiknya suhu. Di antara adaptasi yang harus dilakukan adalah membuat sistem pendeteksi dini dan peningkatan perawatan kesehatan.
“Hasil riset kami memperlihatkan ada proses adaptasi masyarakat atas kenaikan suhu bumi pada abad ini, yang secara dramatis mengurangi kerentanan dan beban kematian terkait terkait musim panas baru-baru ini, khususnya dikalangan lansia,” kata Elisa Gallo, peneliti dari ISGlobal dan pemimpin riset.
Baca di sini selengkapnya.
<!--more-->
2. AS Bantah Kabar Keterlibatan dalam Penggulingan PM Bangladesh Sheikh Hasina
“Kami sama sekali tidak terlibat. Setiap laporan atau rumor bahwa pemerintah Amerika Serikat terlibat dalam peristiwa-peristiwa ini sama sekali tidak benar. Itu tidak benar,” kata Karine Jean-Pierre, juru bicara Gedung Putih, dalam konferensi pers rutin pada Senin, 12 Agustus 2024.
Dalam sebuah artikel pada 11 Agustus, surat kabar Economic Times mengatakan Hasina menuduh Amerika Serikat berperan dalam penggulingannya karena tidak menyerahkan kedaulatan Pulau Saint Martin yang seharusnya memungkinkan negara itu untuk memiliki “pengaruh atas Teluk Benggala”.
Harian tersebut mengatakan Hasina menyampaikan pesan itu melalui rekan-rekan dekatnya.
Namun, kata Economic Times, ia memilih untuk tidak berkompromi dengan kedaulatan pulau itu, karena pentingnya pulau itu secara strategis dan potensi pengaruh geopolitik yang diwakilinya di kawasan.
Putra Hasina, Sajeeb Wazed, mengatakan bahwa ibunya tidak pernah membuat pernyataan seperti itu.
Simak di sini selengkapnya.
<!--more-->
3. Putin dan Mahmoud Abbas Bahas Timur Tengah di Moskow
“Selain membahas beberapa isu mendesak terkait pengembangan lebih lanjut hubungan bilateral, kedua presiden diharapkan bertukar pandangan tentang situasi di Timur Tengah mengingat eskalasi konflik Palestina-Israel saat ini dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Jalur Gaza,” demikian pernyataan Kremlin di aplikasi pesan Telegram pada Senin malam.
Kremlin merujuk pada serangan Israel di Gaza, yang masih berlangsung setelah sepuluh bulan. Pasukan Israel telah menewaskan hampir 40.000 warga Palestina di Gaza dalam serangan itu, yang dilancarkan setelah Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023. Pihak Israel mengatakan korban jiwa dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang.
Abbas dikabarkan telah tiba kemarin untuk kunjungan resmi di Moskow, menurut keterangan Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov kepada media pemerintah Rusia TASS. Ia akan berada di ibu kota tersebut hingga Rabu, dan setelahnya bakal bertolak ke Turki untuk berunding dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Baca selengkapnya di sini.