Direktur UNRWA Gambarkan Situasi Mengerikan di Gaza: Rumah Sakit Dipenuhi Bau Darah

Senin, 15 Juli 2024 19:50 WIB

Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan udara Israel pada sebuah sekolah PBB yang menampung para pengungsi, di tengah konflik Israel-Hamas, di Nusairat di Jalur Gaza tengah, 14 Juli 2024. REUTERS/Ramadan Abed

TEMPO.CO, Jakarta -Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan situasi “mengerikan” di Kompleks Medis Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza menyusul serangan mematikan Israel di sebuah area yang telah ditetapkan sebagai “zona aman” bagi pengungsi oleh militer Israel.

Setidaknya 90 orang tewas dan hampir 300 lainnya terluka dalam serangan yang menargetkan kamp pengungsi Al-Mawasi di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada Sabtu lalu, 13 Juli 2024. Tentara Israel mengklaim bahwa serangan itu menargetkan Mohamed Deif, komandan sayap bersenjata Hamas Brigade Al Qassam, dan wakilnya.

Scott Anderson, Deputi Koordinator Kemanusiaan dan Direktur UNRWA di Gaza, menceritakan apa yang ia lihat saat mengunjungi fasilitas kesehatan tersebut.

“Saat mengunjungi Kompleks Medis Nasser di Khan Younis kemarin, saya menyaksikan beberapa pemandangan paling mengerikan yang pernah saya lihat selama sembilan bulan saya berada di Gaza,” katanya dalam pernyataan resmi UNRWA pada Ahad, 14 Juli 2024.

Anderson mengatakan, fasilitas kesehatan yang luas tersebut menerima lebih dari 100 pasien korban luka setelah serangan di Al-Mawasi.

Meski menerima banyak pasien, rumah sakit itu kekurangan peralatan medis. Tidak ada tempat tidur, peralatan kebersihan, sprei, atau pakaian sanitasi tenaga kesehatan yang cukup, serta banyak pasien dirawat tanpa disinfektan, kata Anderson.

“Sistem ventilasi dimatikan karena kekurangan listrik dan bahan bakar, dan udara dipenuhi bau darah,” ujarnya.

Ia mengaku melihat balita yang diamputasi ganda, anak-anak yang lumpuh dan tidak dapat menerima pengobatan, serta ada pula yang terpisah dari orang tuanya. Anderson juga mengatakan ia melihat para orang tua yang tidak yakin apakah anak-anak mereka masih hidup.

“Para orang tua mengatakan kepada saya dengan putus asa bahwa mereka telah pindah ke ‘zona kemanusiaan’ dengan harapan anak-anak mereka akan aman di sana,” kata dia.

Ia mengatakan komunitas kemanusiaan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas medis di Gaza, di mana sistem kesehatan telah hancur, namun masih ada hambatan terhadap operasi kemanusiaan yang menghalangi penyaluran bantuan kepada warga yang membutuhkan.

Militer Israel kini masih melancarkan serangan besar-besaran di Gaza, menewaskan sedikitnya 38.584 orang dan melukai 88.881 orang lainnya sejak Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Lebih dari sebagian populasi Gaza telah menjadi pengungsi internal, dan mereka menghadapi bencana kelaparan di tengah sulitnya akses bantuan kemanusiaan.

Kampanye militer itu dilakukan setelah Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.139 orang dan menyandera lebih dari 250 orang lainnya, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan angka resmi Israel.

Israel telah menduduki wilayah Palestina, termasuk Gaza yang diperintah oleh Hamas dan Tepi Barat yang diperintah oleh Otoritas Palestina (PA), sejak 1967. Kedua wilayah tersebut sebelumnya berada di bawah kuasa Yordania.

Pilihan Editor: RI Kutuk Pembantaian Israel di Kamp Pengungsi yang Tewaskan 90 Orang Palestina

ANADOLU

Berita terkait

Ditolak Israel, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Batalkan Kunjungan ke Tel Aviv

20 menit lalu

Ditolak Israel, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Batalkan Kunjungan ke Tel Aviv

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, membatalkan rencana kunjungan ke Israel karena ditolak Menlu Katz

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB: Apa yang Terjadi di Gaza Sama Sekali Tidak Dapat Diterima

1 jam lalu

Sekjen PBB: Apa yang Terjadi di Gaza Sama Sekali Tidak Dapat Diterima

Sekjen PBB mengatakan tidak adanya akuntabilitas atas pembunuhan stafnya dan pekerja bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Buka Kemungkinan Penyelidikan Peran Mereka dalam Perang Israel di Gaza

2 jam lalu

Selandia Baru Buka Kemungkinan Penyelidikan Peran Mereka dalam Perang Israel di Gaza

Para pengacara mengatakan partisipasi Selandia Baru dalam kelompok intelijen Five Eyes mungkin telah memberikan data intelijen ke badan-badan Israel

Baca Selengkapnya

Turki Gelar Penyelidikan Pembunuhan Aysenur Ezgi Eygi oleh Israel di Tepi Barat

3 jam lalu

Turki Gelar Penyelidikan Pembunuhan Aysenur Ezgi Eygi oleh Israel di Tepi Barat

Turki telah memulai penyelidikan atas pembunuhan aktivis Turki-Amerika Aysenur Ezgi Eygi oleh tentara Israel di Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

UNRWA Sebut Enam Pegawainya Tewas akibat Serangan Israel di Sekolah Gaza

4 jam lalu

UNRWA Sebut Enam Pegawainya Tewas akibat Serangan Israel di Sekolah Gaza

Enam petugas kemanusiaan UNRWA tewas dalam dua serangan udara Israel ke sebuah sekolah dan sekitarnya di Kamp Nuseirat, Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Warga AS oleh Israel di Tepi Barat Sulut Emosi Biden hingga Kamala Harris

6 jam lalu

Pembunuhan Warga AS oleh Israel di Tepi Barat Sulut Emosi Biden hingga Kamala Harris

Tentara Israel membunuh warga AS saat sedang berunjuk rasa yang memantik kemarahan termasuk Presiden Joe Biden dan Kamala Harris.

Baca Selengkapnya

Hamas Siap Gencatan Senjata dengan Israel Tanpa Syarat Baru

7 jam lalu

Hamas Siap Gencatan Senjata dengan Israel Tanpa Syarat Baru

Hamas menyatakan menerima proposal gencatan senjata dengan Israel seperti yang diajukan oleh Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Al-Mawasi, Zona Aman yang 5 Kali Dibantai Israel

10 jam lalu

Al-Mawasi, Zona Aman yang 5 Kali Dibantai Israel

Al-Mawasi ditetapkan sebagai "daerah aman" yang seharusnya menjanjikan perlindungan bagi warga Palestina dari segala macam serangan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Palestina Hadir di Sidang Majelis Umum PBB dan ICC Selidiki Kematian Komandan Al Qassam

15 jam lalu

Top 3 Dunia; Palestina Hadir di Sidang Majelis Umum PBB dan ICC Selidiki Kematian Komandan Al Qassam

Top 3 dunia pada Rabu, 11 September 2024, diurutan pertama berita tentang Palestina yang pertama kali duduk dikalangan anggota Majelis Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Israel Tawarkan Yahya Sinwar Pelarian Aman dari Gaza dengan Imbalan Sandera

1 hari lalu

Israel Tawarkan Yahya Sinwar Pelarian Aman dari Gaza dengan Imbalan Sandera

Seorang negosiator Israel mengajukan tawaran untuk memberikan jalan keluar aman dari Gaza bagi Yahya Sinwar dengan imbalan pembebasan seluruh sandera.

Baca Selengkapnya