Isu Utama Kontestasi Parlemen Uni Eropa: Nol Emisi Gas Rumah Kaca Hingga Rivalitas Industri Global

Selasa, 11 Juni 2024 08:58 WIB

Ketua Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker (tengah), menyampaikan pidato State of Union-nya di Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis, Rabu, Sept.12, 2018. (Foto AP / Jean-Francois Badias)

TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara Uni Eropa (UE) baru saja melaksanakan pemungutan suara kontestasi untuk memilih 720 anggota Parlemen Eropa berikutnya yang akan menjabat selama lima tahun kedepan.

Sebagian besar negara – negara tersebut melaksanakan pemilu di 9 Juni 2024, Belanda di 6 Juni, dan Irlandia, Republik Ceko pada 7 Juni, serta Malta, Slovakia, dan Latvia pada 8 Juni.

Parlemen Eropa adalah salah satu dari tiga lembaga Uni Eropa yang berkontribusi pada 27 negara anggota Uni Eropa. Lembaga ini akan berwewenang dalam perumusan kebijakan dan pasar Uni Eropa yang berpenduduk 450 juta orang.

Ranah kekuasaan Parlemen Uni Eropa mungkin tidak seberpengaruh Komisi Eropa ataupun Pemerintah Nasional dari masing-masing negara anggota. Namun, parlemen ini berwenang dalam menolak ataupun mengubah UU secara substansial sehingga pernyataan mereka sangat mempunyai pengaruh politik.

Iklim politik Uni Eropa di parlemen saat ini dikuasai oleh partai sayap kanan tengah dan sayap kiri tengah serta partai hijau dan liberal diprediksi memiliki dominasi yang lebih kecil dari keadaan parlemen sekarang. Sementara bagi partai sayap kanan diperkirakan akan memperoleh pertambahan suara dalam kontestasi ini dibandingkan sebelumnya.

Advertising
Advertising

Berdasarkan jajak pendapat yang telah dilakukan kelompok sentris diperkirakan akan memenangkan 450 kursi dari kuota 720 kursi, bila dibandingkan dengan parlemen sebelumnya kelompok sentris menguasai 491 kursi dari total 705 kursi.

Partai-partai yang membentuk kelompok sayap kanan seperti partai ID (Identity and Democracy) diperkirakan akan mengalami peningkatan perolehan suara dari yang sebelumnya 58 kursi hingga 80 kursi atau lebih di parlemen.

Partai-partai sayap kanan termasuk partai Alternative fur Deutschland (AfD), partai Rassemblement National (RN) asal Perancis, Partai Lega dari Italia. Namun, 23 Mei lalu, AfD dikeluarkan dari kelompok sayap kanan yang berkatan dengan Nazi SS Force.

Peningkatan jumlah anggota parlemen menuai rasa skeptis dari berbagai pihak tapi tidak menghentikan langkah UE. Dikarenakan akan mempersulit penerapan kebijakan dan pembagian sumber daya. Peningkatan ini juga dikhawatirkan bepengaruh terhadap kebijakan UE mengenai prioritas permasalahan lima tahun kedepan sebagai berikut:

1. Transisi UE menuju Zero Emmision Gas Rumah Kaca Tahun 2050

Sebagian negara Uni Eropa sudah menerapkan pengurangan emisi CO2 dan gas metan dalam kesepakatan hijau. Walaupun demikian beberapa undang-undang akan akan ditinjau ulang dalam 5 tahun kedepan.

2. Menjaga Rivalitas Industri Eropa melawan Cina dan AS

Para pejabat UE berargumentasi bahwa persatuan akan memberikan peluang yang baik dalam bersaing dengan kedua negara tersebut tetapi pihak-pihak yang skeptis akan euro menentang pendekatan tersebut dikarenakan alasan kedaulatan nasional masing-masing negara anggota lebih diutamakan.

3. Menurunkan Harga Bahan Bakar dan Membuat Suplai Bahan Bakar Lebih Stabil

Ketergantungan UE terhadap sumber gas yang disalurkan melalui pipa-pipa milik Rusia, membuat negara Eropa untuk menyegerakan pencarian sumber energi alternatif, memperbesar kapasitas penyimpanan dan membangun jaringan listrik hingga melintasi perbatasan. Namun pembahasan ini masih menuai perbedaan pendapat mengenai seberapa jauh langkah yang akan diambil.

4. Serikat Pasar Uang Untuk Memobilisasi Uang Perusahaan Swasta dalam Membiayai Prioritas UE

Negara-negara UE telah berusaha menyelaraskan UU agar tercapainya kemudahan investasi antar lintas negara bagi Perusahaan. Namun kepentingan nasional masing-masing negara membuat hal ini terhambat dikarenakan rasa skeptis parlemen Eropa akan euro dan terus-menerus berorientasi kepentingan nasional.

5. Peningkatan Pertahanan UE

Melihat invasi Rusia ke Ukraina, membuat para pejabat Uni Eropa berpendapat perlunya pendanaan bersama untuk pengembangan dan koordinasi proyek-proyek pertahanan, yang biasanya menjadi urusan pemerintah masing-masing negara. Namun masalah ini masih kontroversial dan sulit diterima di parlemen Eropa yang lebih skeptis terhadap euro.

REUTERS
Pilihan editor: Deretan Penyerangan Petinggi Eropa Menjelang Pemilu Parlemen Uni Eropa

Berita terkait

Belarusia Tangkap Warga Jepang atas Tuduhan Mata-mata

1 hari lalu

Belarusia Tangkap Warga Jepang atas Tuduhan Mata-mata

Agen intelijen Jepang mengumpulkan informasi rahasia, klaim media Belarusia

Baca Selengkapnya

Profil Pinduoduo, Perusahaan Cina yang Disebut Bisa Mengancam Produk UMKM Indonesia

1 hari lalu

Profil Pinduoduo, Perusahaan Cina yang Disebut Bisa Mengancam Produk UMKM Indonesia

Pinduoduo Inc. adalah perusahaan e-commerce asal Cina disebut bisa mengancam UMKM Indonesia

Baca Selengkapnya

Macron Tunjuk Mantan Negosiator Brexit sebagai PM Prancis Baru

2 hari lalu

Macron Tunjuk Mantan Negosiator Brexit sebagai PM Prancis Baru

Macron berharap Michel Barnier akan mengakhiri kebuntuan selama berminggu-minggu sejak pemilu sela Prancis.

Baca Selengkapnya

Cina Tawari Afrika Utang Miliaran Dolar, Bisa Cetak 1 Juta Lapangan Pekerjaan

2 hari lalu

Cina Tawari Afrika Utang Miliaran Dolar, Bisa Cetak 1 Juta Lapangan Pekerjaan

Cina menawari utang baru ke Afrika senilai miliaran dolar untuk berbagai proyek infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Cina Ajak Indonesia Dukung Negara-negara Afrika sebagai Mitra

2 hari lalu

Cina Ajak Indonesia Dukung Negara-negara Afrika sebagai Mitra

Cina siap meningkatkan kerja sama dengan Indonesia untuk bersama-sama mendukung negara-negara Afrika dalam mencapai kesejahteraan

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Gubernur New York Dituduh Jadi Agen Rahasia Cina

3 hari lalu

Eks Ajudan Gubernur New York Dituduh Jadi Agen Rahasia Cina

Seorang perempuan yang merupakan bekas ajudan Gubernur New York dituduh menjadi agen rahasia Cina.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Kecewa Mongolia Tak Patuhi ICC dengan Menahan Vladimir Putin

3 hari lalu

Uni Eropa Kecewa Mongolia Tak Patuhi ICC dengan Menahan Vladimir Putin

Vladimir Putin bisa melenggang bebas kunjungan kerja ke Mongolia, tanpa ditahan oleh Ulaanbaatar.

Baca Selengkapnya

Filipina Sambut Baik Penangkapan Wali Kota Buron Alice Guo di Indonesia

3 hari lalu

Filipina Sambut Baik Penangkapan Wali Kota Buron Alice Guo di Indonesia

Departemen Kehakiman Filipina menyambut baik penangkapan buron wali kota Alice Guo di Kota Tangerang, Jakarta, Indonesia.

Baca Selengkapnya

Alice Guo Ditangkap di Tangerang, Ini Profil Eks Wali Kota Filipina yang Dituduh Agen Cina

3 hari lalu

Alice Guo Ditangkap di Tangerang, Ini Profil Eks Wali Kota Filipina yang Dituduh Agen Cina

Eks Wali Kota Fillipina Alice Guo ditangkap di Tangerang, Indonesia setelah dituduh memiliki hubungan dengan geng kriminal Cina.

Baca Selengkapnya

Mantan Wali Kota Buronan Alice Guo dari Filipina Ditangkap di Indonesia

4 hari lalu

Mantan Wali Kota Buronan Alice Guo dari Filipina Ditangkap di Indonesia

Alice Guo, buronan mantan wali kota Filipina yang dituduh memiliki hubungan dengan geng kriminal Cina, telah ditangkap di Indonesia

Baca Selengkapnya