Israel Bantah Gunakan Truk Bantuan saat Operasi Pembebasan Sandera di Gaza

Reporter

Tempo.co

Senin, 10 Juni 2024 14:14 WIB

Seorang wanita dan anak-anaknya berjalan di antara puing-puing setelah serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah, Juni 9 Agustus 2024. Setidaknya 274 warga Palestina tewas dan 698 luka-luka dalam serangan Israel di kamp pengungsi al-Nuseirat di Gaza tengah. REUTERS/Abed Khaled

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel atau IDF membantah laporan media bahwa pasukan khusus Israel yang melakukan penyelamatan sandera pada Sabtu menyelinap ke kamp pengungsi Palestina Nuseirat di Gaza tengah menggunakan truk bantuan kemanusiaan.

Letkol Avichay Adraee, juru bicara IDF yang berbahasa Arab, mengatakan dalam sebuah postingan di X pada Ahad, bahwa “pasukan khusus kami tidak memasuki wilayah Nuseirat melalui mobil atau truk bantuan apa pun.”

Dia juga menambahkan bahwa pasukan Israel tidak menggunakan dermaga bantuan terapung buatan Amerika Serikat di pantai tengah Jalur Gaza, yang dikenal sebagai JLOTS, untuk misi tersebut.

Adraee menyebut kedua klaim tersebut sebagai “kebohongan yang disebarkan oleh media Hamas.”

Sebelumnya, media Turki Anadolu melaporkan bahwa sumber warga Palestina yang menjadi saksi mata dalam pembantaian di kamp Nuseirat mengatakan pasukan khusus Israel yang melakukan penyelamatan sandera pada Sabtu menyelinap menggunakan truk bantuan kemanusiaan.

Advertising
Advertising

“Pasukan khusus Israel menggunakan truk pengangkut tertutup dan kendaraan sipil dalam operasi infiltrasi untuk mengambil para sandera,” kata sumber tersebut kepada Anadolu.

“Kendaraan transportasi ini tersebar luas di Jalur Gaza dan digunakan untuk mengangkut bantuan kemanusiaan selama perang Israel,” tambah mereka.

Menurut para saksi, kendaraan militer Israel tiba-tiba maju ke wilayah timur dan barat laut kamp Nuseirat, bersamaan dengan pengeboman artileri berat yang menargetkan sebagian besar wilayah kamp.

Anaas Alayan, salah satu penghuni kamp tersebut, mengatakan pasukan khusus Israel melakukan “eksekusi” massal di jalan. “Saya turun ke jalan dan menemukan mayat di mana-mana”, katanya kepada Al Jazeera.

Jumlah korban tewas akibat serangan pada Sabtu meningkat menjadi 274, termasuk sedikitnya 64 anak-anak Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Lebih dari 700 warga Palestina terluka, tambahnya.

Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober lalu meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Jumlah korban tewas di Gaza hingga Ahad menembus 37.000 jiwa menyusul pembantaian di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah pada Sabtu. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 37.084 orang tewas dan 84.494 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober.

Pilihan Editor: Jumlah Korban Tewas di Gaza Tembus 37.000 Orang Pasca-Pembantaian di Kamp Pengungsi

THE TIMES OF ISRAEL | ANADOLU

Berita terkait

Lebih 40 Negara Anggota PBB Kecam Transfer Senjata dari Rusia ke Korea Utara

31 menit lalu

Lebih 40 Negara Anggota PBB Kecam Transfer Senjata dari Rusia ke Korea Utara

Lebih dari 40 negara anggota PBB, termasuk Amerika Serikat pada akhir pekan mengecam transfer senjata "melanggar hukum" yang dilakukan Rusia ke Korea

Baca Selengkapnya

Uniknya Pengiriman Surat di Kampung Terpencil di Grand Canyon, Pakai Keledai seperti Era Wild West

1 jam lalu

Uniknya Pengiriman Surat di Kampung Terpencil di Grand Canyon, Pakai Keledai seperti Era Wild West

Terselip di hutan belantara terjal di Grand Canyon, layanan pos AS pengiriman surat ala zaman Wild West itu masih bisa ditemukan.

Baca Selengkapnya

AFRICOM Pastikan Tak Punya Niat Bangun Pangkalan Militer di Zambia

2 jam lalu

AFRICOM Pastikan Tak Punya Niat Bangun Pangkalan Militer di Zambia

Unjuk rasa terjadi di Zambia buntut waswas Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa, yang menduga Amerika Serikat sedang memiliterisasi Zambia

Baca Selengkapnya

Polisi Serbia Tembak Mati Penyerang Kedutaan Israel

3 jam lalu

Polisi Serbia Tembak Mati Penyerang Kedutaan Israel

Polisi Serbia sedang menyelidiki kemungkinan jaringan dengan 'kelompok teroris asing' setelah serangan panah terhadap penjaga kedutaan Israel

Baca Selengkapnya

Mantan Pejabat Israel Desak Kongres AS Batalkan Kunjungan Netanyahu

4 jam lalu

Mantan Pejabat Israel Desak Kongres AS Batalkan Kunjungan Netanyahu

Para petinggi Israel bergabung menyerukan Kongres AS membatalkan undangannya kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bulan depan.

Baca Selengkapnya

Ditolak Spanyol, Kapal Perang Israel Berlabuh di Maroko

5 jam lalu

Ditolak Spanyol, Kapal Perang Israel Berlabuh di Maroko

Pihak berwenang Maroko mengizinkan kapal perang Israel berlabuh di pelabuhan Tangier., setelah sebelumnya ditolak berlabuh di Spanyol

Baca Selengkapnya

Lebanon Desak Solidaritas Dunia Hadapi Ancaman Perang dari Israel

7 jam lalu

Lebanon Desak Solidaritas Dunia Hadapi Ancaman Perang dari Israel

Dalam beberapa hari terakhir, beberapa negara mengeluarkan peringatan kepada warga negaranya untuk meninggalkan atau menghindari perjalanan ke Lebanon

Baca Selengkapnya

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

7 jam lalu

7 Negara Desak Warganya Tinggalkan Lebanon, Khawatir Perang dengan Israel

5 negara lainnya, termasuk AS, Inggris, Yordania, Rusia, Irlandia, menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon

Baca Selengkapnya

Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Organisasi Teroris

9 jam lalu

Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Organisasi Teroris

Pada 11 Maret 2016, Liga Arab mengklasifikasikan Hizbullah sebagai "organisasi teroris," meski menuai keberatan dari Lebanon dan Irak

Baca Selengkapnya

4 Poin Menarik Debat Joe Biden Vs Donald Trump di Pemilihan Presiden AS, Siapa Disebut Seperti Seorang Palestina?

22 jam lalu

4 Poin Menarik Debat Joe Biden Vs Donald Trump di Pemilihan Presiden AS, Siapa Disebut Seperti Seorang Palestina?

Berikut beberapa poin menarik dalam debat Joe Biden Vs Donald Trump pada pemilihan Presiden AS, mulai soal stamina hingga seperti orang Palestina.

Baca Selengkapnya