Anggota DPR AS dari Partai Republik Disinyalir Dukung Eksekusi Partai Demokrat

Sabtu, 30 Januari 2021 17:30 WIB

Anggota DPR AS Marjorie Taylor Greene mengenakan masker wajah "Trump Won" saat ia tiba di lantai DPR untuk mengambil sumpah jabatannya sebagai anggota yang baru terpilih dari DPR ke-117 di Washington, AS, 3 Januari 2021. [REUTERS / Erin Scott / Pool ]

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPR AS dari Partai Republik, Marjorie Taylor Greene, pernah menyukai komentar Facebook yang menyebut anggota Partai Demokrat mesti dieksekusi, sebelum dia terpilih menjadi anggota Kongres AS, menurut CNN yang memeriksa ratusan unggahan dan komentar Facebook Greene.

Greene, yang mewakili Distrik Kongres ke-14 Georgia, sering mengunggah konten ekstremis sayap kanan dan teori konspirasi di halaman Facebook-nya, termasuk konspirasi QAnon yang mengklaim tanpa bukti bahwa mantan Presiden Donald Trump dalam pertempuran imajiner melawan komplotan rahasia jahat predator seks anak dari Demokrat dan selebriti.

KFile CNN melaporkan, dalam satu unggahan mulai Januari 2019, Greene menyukai komentar yang mengatakan "peluru ke kepala akan lebih cepat" untuk menyingkirkan Ketua DPR Nancy Pelosi. Di unggahan lain, Greene menyukai komentar tentang mengeksekusi agen FBI yang menurutnya, adalah bagian dari "deep state" atau "negara dalam negara" yang beroperasi secara sembunyi-sembunyi melawan Trump.

Komentar Facebook yang menyebut anggota Demokrat mesti dieksekusi yang kemudian disukai oleh Marjorie Taylor Greene.[CNN]

Dalam satu unggahan Facebook dari April 2018, Greene menulis konspirasi tentang Kesepakatan Iran, salah satu pencapaian kebijakan luar negeri mantan Presiden Barack Obama. Seorang komentator bertanya kepada Greene, "Sekarang apakah kita bisa menggantungnya?? Artinya H&O ???", di mana H&O mengacu pada Obama dan Hillary Clinton.

Advertising
Advertising

Greene menjawab, "Panggung sedang diatur. Para pemain sedang disiapkan. Kita harus bersabar. Ini harus dilakukan dengan sempurna atau juri liberal akan melepaskan mereka."

Akun Twitter pribadinya mengunggah pernyataan di mana dia tidak menyangkal bahwa dia menyukai unggahan dan membalas komentar, tetapi mengklaim bahwa banyak orang telah menjalankan halaman Facebook-nya.

"Selama bertahun-tahun, saya memiliki tim yang mengelola halaman saya. Banyak unggahan disukai. Banyak unggahan telah dibagikan. Beberapa tidak mewakili pandangan saya. Terutama yang akan disebarkan oleh CNN ke seluruh internet," tulisnya.

Greene tidak merinci apakah dia atau anggota timnya berada di belakang unggahan yang ditinjau oleh KFile CNN.

Calon anggota DPR AS dari Partai Republik Marjorie Taylor Greene terlihat pada konferensi pers di Dallas, Georgia, AS 15 Oktober 2020. [REUTERS / Elijah Nouvelage / File Photo]

Setelah beberapa laporan tentang dukungan Greene terhadap kekerasan politik, anggota DPR AS Jimmy Gomez, Demokrat dari California, mengumumkan pada Rabu malam bahwa dia akan mengeluarkan resolusi untuk mengeluarkannya dari DPR, New York Times melaporkan.

"Advokasi untuk ekstremisme dan hasutan seperti itu tidak hanya menuntut pengusirannya segera dari Kongres, tetapi juga mendapat kecaman yang kuat dan jelas dari semua rekan Partai Republiknya," kata Gomez. Pemecatan anggota Kongres AS dari majelis akan membutuhkan dua pertiga suara.

Sebagian besar anggota Partai Republik bungkam pada hari Rabu setelah KFile CNN melaporkan Marjorie Taylor Greene berulang kali menunjukkan dukungan untuk mengeksekusi politisi Demokrat terkemuka pada 2018 dan 2019 sebelum terpilih menjadi anggota Kongres.

"Komentar ini sangat mengganggu, dan Pemimpin McCarthy berencana untuk berbicara dengan anggota Kongres tentang mereka," kata Mark Bednar, juru bicara Pemimpin Minoritas DPR AS Kevin McCarthy pada Rabu malam, dikutip dari Axios.

Kandidat Demokrat untuk Dewan Perwakilan Rakyat AS Cori Bush berpose setelah mengalahkan petahana William Lacy Clay dalam pemilihan utama mereka, di St Louis, Missouri, AS 5 Agustus 2020. [REUTERS / Lawrence Bryant]

Greene juga bertengkar dengan Cori Bush dari Partai Demokrat yang berujung pada pemindahan ruang kantor Bush pada Jumat.

Kantor Green terletak di dekat kantor Bush di salah satu dari tiga gedung perkantoran besar Dewan Perwakilan Rakyat. Keduanya adalah anggota DPR periode pertama yang mulai menjabat bulan ini.

Baca juga: Partai Republik Terpecah Selepas Kepergian Donald Trump

Reuters melaporkan, Bush mengaku Marjorie Taylor Greene mencacinya ketika berpapasan di koridor Capitol AS tanpa mengenakan masker.

Greene, seorang perempuan kulit putih, menuduh Bush berbohong tentang masalah ini dan di Twitter menyebut Bush, yang merupakan perempuan kulit hitam, sebagai "pemimpin gerombolan teroris St. Louis Black Lives Matter".

Pemimpin Partai Republik Kevin McCarthy berada di bawah tekanan untuk mengambil tindakan terhadap Greene dan mengatakan dia akan berbicara dengannya.
Seorang pembantu McCarthy menyebut sangat terganggu dengan komentar Greene tentang pembunuhan anggota DPR AS Partai Demokrat.

CNN | NEW YORK TIMES | REUTERS

Sumber:

https://edition.cnn.com/2021/01/27/politics/marjorie-taylor-greene-comments-reaction/index.html

https://www.nytimes.com/2021/01/27/us/marjorie-taylor-greene-executing-democrats.html

https://www.reuters.com/article/us-usa-congress-greene/u-s-house-democrat-to-move-office-after-confrontation-with-republican-lawmaker-idUSKBN29Y2YR

Berita terkait

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

4 jam lalu

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

Khofifah membuka peluang lebar bagi Emil Dardak untuk kembali berpasangan di Pilkada Jawa Timur. Ia mengaku nyaman dan produktif bersama Emil.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

2 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

2 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

3 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

4 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

6 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

10 hari lalu

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putri Eks Bupati Sragen Bakal Maju Pilkada 2024 lewat Partai Demokrat

11 hari lalu

Putri Eks Bupati Sragen Bakal Maju Pilkada 2024 lewat Partai Demokrat

Putri keempat mantan Bupati Sragen Untung Wiyono, Untung Wina Sukowati, berencana maju dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Zelensky Sambut Bantuan Senjata AS untuk Ukraina, Minta Segera Dikirim

12 hari lalu

Zelensky Sambut Bantuan Senjata AS untuk Ukraina, Minta Segera Dikirim

Zelensky menyambut baik pemberian bantuan militer senilai US$60 miliar untuk negaranya oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS.

Baca Selengkapnya

TikTok Sebut RUU Pelarangan di DPR AS Langgar Kebebasan Berpendapat

12 hari lalu

TikTok Sebut RUU Pelarangan di DPR AS Langgar Kebebasan Berpendapat

TikTok kembali menyuarakan kekhawatiran atas pelanggaran kebebasan berpendapat setelah DPR AS meloloskan RUU yang dapat melarang aplikasi tersebut.

Baca Selengkapnya