Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

TikTok Sebut RUU Pelarangan di DPR AS Langgar Kebebasan Berpendapat

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]
Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTikTok kembali mengatakan pada Ahad, 21 April 2024 bahwa rancangan undang-undang yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat tentang pelarangan aplikasi video tersebut dikhawatirkan melanggar kebebasan berpendapat

RUU tersebut mensyaratkan ByteDance, pemilik TikTok dari Cina, untuk melakukan divestasi dengan menjual sahamnya dalam tenggat waktu satu tahun. Jika tidak, maka penggunaan TikTok akan dilarang secara nasional di seluruh AS.

DPR AS meloloskan aturan tersebut pada Sabtu dengan suara 360 berbanding 58. Sekarang RUU tersebut diserahkan ke Senat untuk pemungutan suara dalam beberapa hari mendatang. Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat yang menguasai Senat telah menyatakan dia akan menandatangani undang-undang tersebut.

RUU terbaru ini merupakan serangkaian aturan yang bersifat omnibus, mencakup bantuan AS kepada Ukraina, Israel dan Taiwan, selain aturan tentang TikTok. Langkah untuk memasukkan aturan TikTok ke dalam satu paket bersama bantuan luar negeri ini dapat mempercepat pelarangan aplikasi tersebut setelah RUU sebelumnya gagal di Senat.

“Sangat disayangkan DPR menggunakan kedok bantuan luar negeri dan kemanusiaan yang penting untuk sekali lagi mendorong RUU larangan yang akan menginjak-injak hak kebebasan berbicara 170 juta orang Amerika,” kata TikTok dalam sebuah pernyataan.

TikTok juga mengkritik rancangan yang sebelumnya tersendat di Senat pada Februari, mengatakan bahwa hal itu akan “menyensor jutaan orang Amerika”. Pihak TikTok pun berpendapat bahwa larangan terhadap TikTok di negara bagian Montana yang disahkan tahun lalu merupakan pelanggaran terhadap Amandemen Pertama Konstitusi AS.

Banyak anggota parlemen AS dari Partai Republik dan Demokrat serta pemerintahan Biden mengatakan TikTok menimbulkan risiko keamanan nasional, karena Cina dapat memaksa perusahaan tersebut untuk membagikan data 170 juta penggunanya di AS.

Senator Demokrat Mark Warner, ketua Komite Intelijen Senat, mengatakan pada Ahad bahwa TikTok dapat digunakan sebagai alat propaganda oleh pemerintah Cina, dan mencatat bahwa “banyak anak muda” menggunakan TikTok untuk mendapatkan berita.

“Gagasan bahwa kita dapat memberikan Partai Komunis alat propaganda serta kemampuan untuk mengikis 170 juta data pribadi orang Amerika, itu merupakan risiko keamanan nasional,” katanya kepada CBS News.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

TikTok menegaskan pihaknya tidak pernah membagikan data AS dan tidak akan pernah melakukan hal itu. 

Sependapat dengan TikTok, Persatuan Kebebasan Sipil Amerika (ACLU) menentang RUU DPR atas dasar kebebasan berpendapat.

Kelompok kebebasan berpendapat Knight First Amendment Institute di Universitas Columbia mengatakan bahwa RUU tersebut “tidak memberikan hasil yang nyata” karena Cina dan negara-negara pesaing AS lainnya masih dapat membeli data orang Amerika dari broker di pasar terbuka dan melancarkan kampanye disinformasi menggunakan platform media sosial yang berbasis di AS.

Beberapa anggota Partai Demokrat juga menyuarakan keprihatinan terhadap kebebasan berpendapat atas larangan tersebut, dan malah meminta undang-undang privasi data yang lebih kuat. Perwakilan Demokrat Ro Khanna mengatakan kepada ABC News pada Ahad bahwa dia merasa larangan TikTok mungkin tidak akan lolos dari pengawasan hukum di pengadilan, dengan alasan perlindungan kebebasan berpendapat yang termaktub dalam Konstitusi.

Sedangkan, ketua Komite Perdagangan Senat Maria Cantwell menyatakan dukungannya terhadap RUU terbaru tersebut, setelah sebelumnya meminta DPR merevisi beberapa rincian di dalamnya.

Biden sempat membicarakan TikTok dalam percakapan telepon dengan Presiden Cina Xi Jinping pada awal bulan ini, menyampaikan kekhawatirannya mengenai kepemilikan aplikasi tersebut.

REUTERS

Pilihan Editor: Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

1 hari lalu

Ilustrasi TikTok. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.


Cerita TikToker Awbimax Ditawari Jadi Buzzer Bea Cukai, Patok Harga Rp100 Juta

3 hari lalu

TikToker, Bima Yudho Saputro yang viral setelah membuat video berjudul Alasan Lampung Gak Maju-Maju. Foto: TikTok/@Awbimaxreborn
Cerita TikToker Awbimax Ditawari Jadi Buzzer Bea Cukai, Patok Harga Rp100 Juta

Tiktokers @awbimax atau Bima viral mengakui ditawari menjadi buzzer Bea Cukai.


Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

3 hari lalu

Penumpang pesawat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta saat berlakunya aturan baru bea cukai mengenai pembatasan jumlah barang dari luar negeri dan jastip di Kota Tangerang, 15 Maret 2024. TEMPO/Martin Yogi Perdamean
Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

Bima tidak ingin menjadi pembohong karena harus berbicara testimoninya tentang Bea Cukai menggunakan skrip yang dibuat oleh agensi.


Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

5 hari lalu

Twitch. Kredit: Variety
Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya


DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

7 hari lalu

Para pengunjuk rasa yang mendukung warga Palestina di Gaza berkumpul di perkemahan kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Los Angeles, California, AS, 29 April 2024. REUTERS/David Swanson
DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.


Cara Mengembalikan Akun TikTok yang Ditangguhkan dengan Mudah

7 hari lalu

Beberapa cara untuk top up koin TikTok, yaitu melalui website resmi dan aplikasi TikTok. Berikut ini informasi tata cara dan harganya. Foto: Canva
Cara Mengembalikan Akun TikTok yang Ditangguhkan dengan Mudah

Aplikasi TikTok bisa dibanned karena beberapa alasan, seperti kesalahan konten. Berikut ini cara mengembalikan akun TikTok yang ditangguhkan.


Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

8 hari lalu

Dua orang anak suku bajo membaca buku sambil menunggu perahu tumpangan untuk mengantarnya ke sekolah di Pulau Papan, Desa Kadoa, Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, (13/5). Anak suku Bajo hanya bersekolah hingga tingkatan SD karena tingkatan SMP harus menyeberang ke pulau lain dengan jarak yang lebih jauh. TEMPO/Fahmi Ali
Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.


Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

8 hari lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.


Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

8 hari lalu

Logo TikTok (tiktok.com)
Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.


Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

9 hari lalu

Ketua DPR AS, Mike Johnson. REUTERS/Elizabth Frantz
Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel